Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN PEMERIKSAAN SERUM ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA PASIEN DEMAM TIFOID MENGGUNAKAN FOTOMETER DAN SDS-PAGE Satriani Syarif; Sugireng; Husnul Mufidah Gamal
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. I (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883./4

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang dapat menyerang jaringan tubuh seperti hati. Kerusakan hati pada penderita demam tifoid dapat menyebabkan peningkatan kadar Alanin Aminotransferase (ALT). Peningkatan konsentrasi enzim tersebut dapat terdeteksi dalam darah. Semakin tinggi konsentrasi sampel maka pita protein yang terbentuk semakin tebal. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran pemeriksaan Alanin Aminotransferase (ALT) pada penderita demam tifoid menggunakan Fotomoter dan SDS-PAGE. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan studi laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah 23 pasien. Dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 19 pasien. Hasil penelitian metode Fotometer didapatkan dari 19 sampel penderita demam tifoid sebagian besar kadar ALT pada penderita demam tifoid normal sebanyak 15 dengan persentase 79% dan ditemukan 4 penderita demam tifoid yang memiliki kadar ALT tidak normal dengan persentase 21%. Hasil SDS-PAGE memberikan separasi yang terbaik dengan terbentuknya pita protein, yang ditunjukkan pada fraksi ALT pita ke-4 dan ke-5 dengan berat molekul 53.45 dan 53.40 kDa. Jadi dapat disimpulkan konsentrasi ALT pada sampel plasma tifoid tidak berpengaruh terhadap daya deteksi dari SDS-PAGE.
IDENTIFIKASI KERAGAMAN GENETIK ISOLAT BAKTERI MEKONIUM BAYI BARU LAHIR DENGAN METODE PCR-RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Satriani Syarif; Sri Anggarini Rasyid; Ayu Puspita Dewi
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.5.2.8

Abstract

Keragaman genetik bakteri merupakan variasi gen atau genom yang dimiliki oleh setiap individu anggota spesies. Semakin tinggi keragaman genetik maka semakin tinggi pula peluang untuk mendapatkan sumber gen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keragaman genetik isolat bakteri mekonium bayi yang baru lahir dan melihat variasi pita DNA yang terbentuk dengan primer OPL-5 dan menggunakan metode PCR-RAPD (Random Amplified Polymorfic DNA) yang berbasis PCR. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 13 sampel isolat bakteri mekonium bayi yang baru lahir. Dimana pada proses klastering terdapat 7 klaster yang terbentuk. Klaster 1 terdiri dari isolat N1(3B), A1(1A), F1(3A), F3(4A) dan F3(1A) dimana A1(1A) dan F1(3A) diduga adalah spesies yang sama dengan indeks similaritas 100%, F3(4A) dan F3(1A) memiliki hubungan dengan indeks similaritas 100%. Sedangkan N1(3B), A1(1A) dan F1(3A) memiliki hubungan dengan indeks similaritas 83,3%, Klaster 2 terdiri dari isolat F1(1D), A1(3B) dan F2(3A) dimana isolat F1(1D) dan A1(3B) memiliki indeks similaritas 100%, sedangkan F2(3A) dan F1(1D) dan A1(3B) memiliki indeks similaritas 85,7%, sedangkan pada klaster 3,4,5,6 dan 7 masing – masing diisi oleh isolat tunggal yaitu A1(4A), C2(3A), F1(2B), F2(3B) dan F1(4A). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat keragaman genetik pada isolat bakteri mekonium bayi yang baru lahir. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan analisis sekuensing DNA untuk mengetahui jenis bakteri apa saja yang terdapat pada sampel isolat yang akan diidentifikasi.
PERBANDINGAN SEDIMEN URIN MASYARAKAT PESISIR DI KELURAHAN NAMBO DAN KESSILAMPE Satriani Syarif; Bintang; Yusril
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.6.1.7

Abstract

Pemeriksaan urin dapat membantu menetapkan diagnosis suatu penyakit, sehingga lebih memudahkan menetapkan terapi yang tepat. Selain itu sebagaimana pemeriksaan-pemeriksaan antara lain, pemeriksaan urin dapat pula dipakai untuk follow up suatu penyakit tertentu terutama penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan alat ginjal. Krisis air bersih di kawasan pesisir menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dapat dideteksi akibat konsumsi air yang banyak mengandung zat tertentu salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan sedimen urin. Tujian dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan sedimen urin Masyarakat Pesisir di Kelurahan Nambo Dan Kessilampe. Jenis penelitian ini mengunakan compreative study dengan rancangan ekperimen laboratory. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 31. Hasil penelitian ini menunjukan jenis sedimen urin yang ditemukan di kedua Kelurahan tersebut yaitu kristal urin namun uji perbandingan menunjukkan tidak ada perbedaan sedimen urin Masyarakat Pesisir di Kelurahan Nambo Dan Kessilampe ditandai dengan nilai sig.(2-tailed) > nilai (α) 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan dari penelitian ini yaitu jenis sedimen urin yang ditemukan di Kelurahan Nambo dan Kelurahan Kessilampe yaitu kristal urin. Namun tidak terdapat perbedaan berdasarkan nilai signifikansiterhadap jenis sedimen urin tersebut.
KARAKTERISASI BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II SECARA FISIOLOGI DAN BIOKIMIA Sugireng; Satriani Syarif; Imelda Amelia
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.6.2.3

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan penyakit yang melibatkan beberapa patofisiologi, termasuk gangguan fungsi pulau Langerhans dan resistensi insulin yang menghasilkan gangguan glukosa. Penderita DM dihubungkan dengan pengendalian glukosa darah. Pengendalian glukosa darah yang kurang dapat memberikan peluang terjadinya komplikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien Diabetes Melitus (DM) tipe II secara fisiologi dan biokimia. Metode penelitian ini adalah deskriptif untuk mengetahui Bakteri apakah penyebab ISK pada pasien DM tipe II secara fisiologi dan biokimia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 isolat, sampel diisolasi dari sampel urine pasien Diabetes Melitus tipe II secara fisiologi dilakukan dengan uji motilitas dan uji biokimia dilakukan dengan uji katalase, uji H2S, Uji fermentasi karbohidrat, uji sitrat dan uji MR-VP. Hasil penelitian karakterisasi bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien Diabetes Melitus tipe II secara fisiologi dan biokimia pada 16 sampel merupakan bakteri Staphylococcus sp. Dengan menunjukkan hasil positif pada Uji Katalase, dan Uji Fermentasi Karbohidrat (Asam) dan menunjukkan hasil negatif pada uji motilitas dan 1 sampel merupakan bakteri Klebsiella sp. dengan menunjukkan hasil negatif pada uji dan uji motilitas serta menunjukkan hasil positif pada uji sitrat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukannya Uji fisiologi dan Uji biokimia ditemukan bakteri Staphylococcus sp. Dan Klebsiella sp. pada pasien Diabetes Melitus tipe II Yang merupakan jenis bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk mendeteksi bakteri infeksi saluran kemih pada pasien Diabetes Melitus Tipe II menggunakan metode PCR.
SKRINING BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI KANDIDAT PROBIOTIK PADA MINUMAN HASIL FERMENTASI NIRA DI DESA MALARINGGI KECAMATAN LAONTI SULAWESI TENGGARA Satriani Syarif; Abdul Rahim Sya’ban; Jumiati
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.6.2.4.

Abstract

Bakteri asam laktat (BAL) adalah bakteri gram positif, tidak menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang dan memproduksi asam laktat sebagai produk akhir metabolik utama selama proses fermentasi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui skrining bakteri asam laktat sebagai kandidat probiotik pada minuman hasil fermentasi nira Di Desa Malaringgi Kecamatan Laonti Sulawesi Tenggara menggunakan metode kultur. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil fermentasi dari pohon nira sebanyak 1 pohon yang berada Di Desa Malaringgi Kecamatan Laonti Sulawesi Tenggara Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan 5 isolat BAL dari hasil fermentasi nira dengan karakteristik Gram positif dan katalase negatif. Hasil uji Gram positif dan katalase negatif merupakan karakteristik umum BAL. Pada hasil karakterisasi secara morfologi diperoleh semua isolat berbentuk batang, semua isolat berwarna putih kekuningan,Gram positif dan non spora. Pada hasil karakterisasi secara fisiologi dan biokimia menunjukkan bahwa semua isolat memiliki karakteristik katalase negatif, bersifat homofermentatif, termofilik dan mesofilik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa isolat P6,P7,P10,P11, dan P12 termasuk dalam genus lactobacillus sp.
PERBANDINGAN DETEKSI BAKTERI Nisseria gonorrhoeae PADA URINE PSK MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE PCR (Polymerase Chain Reaction) DI PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI Satriani Syarif; Fenny Putri Allo Latorumo
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.5.1.2

Abstract

Penyakit menular seksual adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur. Penegakan diagnosis secara tepat dan pemilihan metode sangat penting berdasarkan tingkat sensitivitas dan spesifitas. Metode pewarnaan Gram mempunyai sensitifitas 50-70% dan spesifisitas 95-100% Metode (PCR) adalah metode in vitro untuk mengaplikasikan DNA spesifik secara enzimatis dengan target primer, tes ini memiliki sensitivitas 92,96% dan spesifitas 94%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Perbandingan Deteksi Bakteri Nisseria gonorrhoeae Pada Urine (PSK) Menggunakan Metode Konvensional dan Metode (PCR) di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik yakni dilakukan pemeriksaan bakteri Nisseria gonorhoeae metode Pewanaan Gram dan metode Polimerase Chain Reaction (PCR) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah urin Pekerja Seks Komersial (PSK) berjumlah 6 sampel. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik parametrik (Paired Samples Test). Hasil pemerikaan dari 6 sampel penelitian didapatkan 3 sampel (50%) yang terdapat bakteri Nisseria gonorhoeae yang berbentuk seperti biji kopi (diplokokus), sedangkan 3 sampel (50%) tidak terdapat Nisseria gonorhoeae Hasil uji hipotesis memiliki nilai sig 1,000 > α (0,05) maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Hasil Pemeriksaan Bakteri Nisseria gonorrhoeae Pada Urine PSK Menggunakan Metode Konvensional dan Metode PCR (Polymerase Chain Reaction) di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Disarankan agar menggunakan metode konvensional (pewarnaan gram) dan metode PCRsebaiknya dilakukan bersama-sama untuk menegakkan diagnosis dan memantau keberhasilan pengobatan.
DETEKSI BAKTERI Escherichia coli O157 PADA SUSU KEDELAI MENGGUNAKAN METODE Polymerase Chain Reaction(PCR) YANG DIJUAL DI KELURAHAN ANDUONOHU, KECAMATAN POASIA, KOTA KENDARI Satriani Syarif; Sugireng; Helida Purwanti
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.4.2.8

Abstract

Susu kedelai di Kota Kendari yang terindikasi terkontaminasi oleh bakteri E.coli O157 yang merupakan penyebab penting foodborne disease. E.coli O157 adalah bentuk mutan dari Eschericia coli yang bersifat patogen. Tujuanumum daripenelitianiniadalahUntukmengetahui apakah terdapat cemaran bakteri Eschericia coli O157 pada susu kedelai yang dijual di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalahdeskriptif.Populasidalam penelitianiniadalah sampel susu olahan rumah tangga dengan tehnik pengambilan sampel adalah total sampling sebanyak 8 sampel. Hasilpenelitianmenunjukan bahwadari8sampel uji kultur sebanyak 1 sampel positif Eschericia coli pada sampel susu kedelai dengan media EMBA. Sedangkan di uji dengan menggunakan metode PCR pada sampel susu kedelai menunjukan hasil negatif. Hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya pitaDNAukuran 239pasangbasa, pada gelelektroforesis. Berdasarkan penelitianyang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatkontaminasibakteriEscherichiacoli O157 padahasilpemeriksaansusu kedelai denganmenggunakan metode PCR.Saran untuk peneliti selanjutnya agar mendeteksi jenis bakteri lain, memperhatikan waktu atau lama penyimpanan susu kedelai yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.
DETEKSI GEN mecA TERHADAP METHICILLIN RESISTANT Staphylococcus aureus (MRSA) PADA PASIEN DI RUANGAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2022 Satriani Syarif; Muzuni; Puan Maharani
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.7.1.4

Abstract

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit, salah satu bakteri penyebab infeksi ini adalah bakteri Staphylococus aureus. Staphylococcus aureus banyak ditemukan mengalami resiten terhadap antibiotik golongan Methicillint-Resisten Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA telah menjadi salah satu bakteri patogen, terutama di rumah sakit. Transmisi bakteri MRSA berpindah dari satu pasien ke pasien lainnya melalui alat medis yang tidak diperhatikan sterilisasinya. MRSA mengalami resisten karena perubahan genetik yang disebabkan oleh paparan terapi antibiotik yang tidak rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen mecA pada pasien yang terinfeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aures di ruang ICU RSUD Kota Kendari menggunakan metode PCR. Jenis penelitian ini adalah deskriptiff berbasis labolatorium. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Hasil dari 10 sampel yang diisolat yaitu terdapat 5 sampel yang memiliki ciri-ciri Staphylococcus aureus, yaitu berwarna kuning keemasan, berbentuk seperti buah anggur, dan uji katalase dan koagulase yaitu hasil positif. Hasil dari deteksi gen mecA metode PCR dari 5 yang diisolat menunjukkan terbentuk pita sesuai dengan target yaitu 533 bp, di peroleh sampel positif Methicillint-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) sebanyak 10 %. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan mendeteksi gen mecA pada pasien yang terinfeksi Methicillin-Resistant Staphylococcus aures di ruang ICU RSUD Kota Kendari menggunakan metode PCR yaitu adanya gen mecA pada P10, dengan terbentuknnya pita target 533 bp. Diharpakan pada penelitian selanjutnya Untuk penelitian selanjutnnya melakukan penelitian yang sama perlu adanya uji resistensi antibiotik sebelum melakukan uji PCR dan melakukan penelitian mengenai insiden MRSA pada pasien dan paramedis di ruangan yang berbeda.
KARATERISTIK INTERLEUKIN 17 ( IL - 17 ) PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG MENGALAMI ULKUS DIABETIK MENGGUNAKAN METODE SODIUM DODECYL SULPHATE POLY ACRYLAMIDE GEL ELEKTROFORESIS (SDS-PAGE) DI RSUD KOTA KENDARI Satriani Syarif; Anisa Ramadan; Tasman
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 7 No. 2 (2023): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.7.2.16

Abstract

Diabetes Melitus adalah salah satu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin. Komplikasi kronis dari diabetes mellitus salah satunya adalah ulkus diabetik. Ulkus ini berupa luka di kulit kaki yang disertai kerusakan atau kematian jaringan. Diabetes mellitus seringkali dikaitkan dengan keadaan proinflamasi pada saat terjadi ulkus. Interleukin-17 merupakan jenis sitokin yang memiliki peran pada saat terjadi proinflamasi. Dengan memahami hubungan antara Interleukin-17 dan ulkus diabetik, penelitian ini dapat menghasilkan solusi medis yang lebih tepat sasaran untuk pasien di RSUD Kota Kendari dengan meningkatkan kualitas perawatan dan pengembangan terapi yang lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karateristik jenis protein Interleukin-17 pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami ulkus diabetik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif untuk melihat ada tidaknya jenis protein interleukin-17 yang terdapat pada plasma pasien penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami ulkus diabetik menggunakan metode Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Elektroforesis (SDS-PAGE). Populasi pada penelitian ini yaitu 9 responden. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin sehingga diperoleh 7 sampel. Hasil penelitian dari 8 sampel yaitu 7 sampel protein dari penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami ulkus diabetik dan 1 sampel adalah kontrol yaitu penderita diabetes mellitus tipe 2 tanpa mengalami komplikasi ulkus diabetik menunjukkan bahwa sebanyak 7 sampel protein yang berhasil diidentifikasi dari pasien diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami ulkus diabetik adalah IL-17F dengan berat molekul sekitar 44 kDa sedangkan protein-protein IL-17 yang lain tidak muncul. IL-17F pada penderita DM yang mengalami ulkus diabetik menandakan adanya peningkatan keparahan peradangan pada luka. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang berhasil diidentifikasi protein interleukin-17 pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami ulkus diabetik adalah interleukin-17F dengan berat molekul 44 kDa. Adapun saran kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengidentifikasi jenis protein sitokin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 menggunakan metode yang sama tetapi dengan kompikasi yang berbeda.
UJI POTENSI EFEKTIVITAS SUPERNATAN BAKTERI ENDOFIT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA DENGAN MENGGUNAKAN MENCIT YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT Sanatang; Satriani Syarif; Nurhidayah Azis
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 1 (2024): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.08.01.06...

Abstract

Hiperurisemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urat di jaringan sendi. Menurut WHO menyatakan bahwa angka kejadian hiperurisemia sekitar 1-4% dari pipulasi umum. Salah satu pengobatan dari penyakit hiperurisemia adalah allopurinol. Efek pengobatan jangka panjang dari allopurinol adalah kerusakan pada ginjal, sehingga membutuhkan pengobatan alternatif yang lebih aman bagi kesehatan. Bakteri endofit dari kulit pisang dapat menghasilkan senyawa yang mengandung flavonoid yang dapat menjadi alternatif pengobatan hiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan penurunan kadar hiperurisemia dengan menggunakan supernatan dari bakteri endofit kulit pisang terhadap mencit yang telah diinduksi kalium oksonat. Jenis Penelitian ini bersifat eksperimen. Adapun tahapan penelitian meliputi peremajaan isolat bakteri endofit kulit pisang yang terdapat dilaboratorium mikrobiologi Universitas mandala waluya, ekstraksi free cell isolat bakteri dan yang digunakan adalah supernatan dari isolat bakteri KPM2. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 9 ekor mencit, masing-masing mencit dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok I kontrol positif (allopurinol) 10 mg/kg bb sebanyak 1 ml, kelompok II kontrol negatif (Na CMC 0.5 %) sebanyak 1 ml dan kelompok uji (supernatan isolat bakteri KPM2) sebanyak 0.1 ml secara peroral setelah 1 jam diinduksi kalium oksonat. Setelah 90 menit perlakuan kemudian diukur kadar asam urat akhir dan dibandingkan dengan kadar asam urat awal. Berdasarkan hasil pengukuran asam urat mencit, pada kelompok I kontrol positif (allopurinol) terjadi penurunan rata-rata kadar asam urat sebesar 3.2 mg/dl, kelompok II (Na CMC 0.5 %) penurunan dengan rata-rata 0.1 mg/dl, dan kelompok supernatan isolat bakteri KPM2 dengan penurunan 2.3 mg/dl. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa supernatan yang dihasilkan oleh isolat bakteri KPM2 memiliki kemampuan dalam penurunan kadar hiperurisemia dengan menggunakan supernatan dari bakteri endofit kulit pisang terhadap mencit yang telah diinduksi kalium oksonat.