Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMA NEGERI 1 KOTANOPAN Lubis, Nenni Faridah
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 3 No 2 (2018): Vol.3 No.2 Januari 2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.936 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedan yang signifikan hasil belajar kimia siswa menggunakan model kooperatif tipe TGT dengan kooperatif tipe STAD pada materi Persamaan Reaksi di SMA Negeri 1 Kotanopan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri I Kotanopan tahun pelajaran 2009/2010. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan jumlah sampel dua kelas, yaitu kelas eksperimen I (TGT) sebanyak 30 siswa dan kelas eksperimen II (STAD) sebanyak 33 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes pilihan berganda yang sebelumnya telah diuji cobakan. Hasil uji coba 40 soal diperoleh 20 soal yang valid dan reliabilitas tes sebesar 0,765. Dan dari hasil analisa data diperoleh bahwa data berdistribusi normal dan kedua sampel berasal dari populasi yang homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor aktifitas siswa pada kelas TGT  dan STAD masing-masing adalah 69,44% 63,88%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas TGT dan STAD sebesar 70,67 63,49, dengan peningkatan hasil belajar pada kelas TGT sebesar 60,8% dan pada kelas STAD sebesar 50,3%. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t dua pihak dengan kriteria terima H0 jika –t ½ α < thitung < t ½  α . dan berdasarkan rata-rata gain pada kelas TGT 0,608 dan STAD 0,503 diperoleh thitung = 3,158 dan ttabel = 1,999 dengan taraf signifikan 0,05. Karena thitung berada di luar daerah penerimaan H0 maka Ha diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe TGT dengan kooperatif tipe STAD pada materi Persamaan Reaksi. 
PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER DASAR DI SMK NEGERI 1 BATANG ONANG Ahmad Bay Haqi; Dedes Asriani Siregar; Mutiara Mutiara; Nenni Faridah Lubis; Anggi Zumaidil Akhir
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v2i2.1443

Abstract

Di zaman sekarang, kebutuhan insan pada pemanfaatan data semakin meningkat, hal ini ditimbulkan adanya pola pemikiran manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan personal komputer hal ini bisa terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu dan sumber daya, sebagai akibatnya akan menghasikan keluaran yang optimal. Disisi lain kebutuhan akan pemanfaatan data itu terhalangi adanya jeda & waktu, terkadang kita membutuhkan akses kabar saudara kita yang berada pada negara yang berbeda. Dengan membuat jaringan komputer, hal ini dapat diatasi. Tidak hanya jarak, tetapi juga perbedaan waktu selalu dapat diakses. Misalnya, ketika kita menginginkan informasi masa lalu. Internet dan World Wide Web (WWW) sudah dikenal di seluruh dunia, banyak orang membutuhkan aplikasi berbasis Internet, seperti e-mail dan akses web melalui Internet. Sedemikian rupa sehingga semakin banyak aplikasi bisnis yang berjalan di Internet. SMK Negeri 1 Batang Onang dipilih sebagai tempat penelitian karena selama ini di SMK Negeri 1 Batang Onang khususnya jurusan TKJ hanya Mengenal Jaringan Komputer dan tidak mempelajari lebih detail dari Jaringan Komputer dasar-Nya. Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data-informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan lain sebagainya.(Pujowati, Suminar & Harianto 2019) Awalnya networking atau jaringan komputer adalah sambungan komputer ke komputer dalam bentuk topologi bus.(Pujowati, Suminar & Harianto 2019) Menurut (Farhan, 2015 Islami, Musa and Lamsani, 2020) Konsep jaringan komputer lahir tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset di Harvard University, dipimpin oleh Profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanya ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja maka dibuat proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program dapat dijalan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian. Endpoint dapat mencakup server, komputer, telepon, dan perangkat keras (hardware) jaringan yang lain. Jaringan komputer (jarkom) dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari teknologi kabel dan wireless. Menurut (Intermedia, 2019), Jaringan dapat bersifat pribadi atau publik, ketika menggunakan jaringan pribadi biasanya memerlukan akses pengguna untuk memasukkan kredensial dalam bentuk kata sandi yang dimasukkan secara manual oleh administrator atau diperoleh langsung dari pengguna jaringan publik seperti Internet, tidak membatasi akses. Hasil dari program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sudah dilaksanakan keseluruhan dan mencapai target luaran sebesar 85 %. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang berlangsung pada saat Sosialisasi berlangsung. Pada awal pertemuan siswa diajak untuk memperkenalkan diri dan diawal kegiatan siswa diingatkan kembali mengenai Jaringan Komputer Dasar yang dikombinasikan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dari 23 orang siswa yang berhadir sebagian besar mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapat dari sebagian siswa.Setelah kegiatan Pembelajaran dilaksanakan Tim pelaksana dapat mengetahui Upaya apa yang harus dilakukan untuk Meningkatkan Pengetahuan yang baik dan benar, mengetahui tentang Pengenalan Jaringan Komputer Dasar, yang sudah dilaksanakan Ketika melakukan PKM. Kata kunci: jaringan, komputer, Perangkat
SOSIALIASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM MAKANAN DI SD NEGERI 200402 PADANGSIDIMPUAN Nenni Faridah Lubis; Roslian Lubis; Meliza Meliza; Nurhidayah Fithriyah Nasution
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v2i2.1642

Abstract

Makanan yang beredar di masyarakat saat ini, khususnya di Sekolah Dasar lebih banyak berupa makanan instan yang sarat dengan bahan kimia dan aditif seperti bahan pengawet, penyedap rasa, pewarna, serta pemanis (5P), serta kadar nutrisi yang kurang untuk memenuhi kebutuhan harian anak. Hal ini jika dibiarkan tentunya akan mengganggu kesehatan siswa dalam jangka pendek dan dapat mengganggu proses tumbuh kembang siswa dalam skala jangka panjang. Sehingga diberikan sosialisasi bahan kimia berbahaya dalam makanan. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar siswa lebih memahami bahaya zat kimia didalam makanan. Kegiatan sosialisasi ini menggunakan metode interaktif dua arah, dilakukan dengan pemberian informasi dari dosen dan mahasiswa/i Pendidikan Kimia melalui penjabaran materi menggunakan power point, pemberian contoh zat-zat berbahaya, dan proses tanya jawab interaktif. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan penyampaian materi dan dialog tanya jawab dengan peserta. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan sukses dan memunculkan kesan baik dari para siswa/i SD Negeri 200402, hal ini dapat dilihat dari keinteraktifan para siswa ketika pelaksana menyampaikan presentasi. Banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan menjadi adanya ketertarikan mereka atas presentasi yang diberikan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan literasi siswa SD tentang bahaya bahan kimia didalam makanan sehingga mereka dapat lebih berhati-hati pada saat memilih jajanan makanan di sekolah
SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING (HOMEMADE) DARI DAUN PANDAN WANGI (PANDAMUS AMMARYLLIFOLIUS ROXB) DI DESA PASAR LAMA Meliza Meliza; Nenni Faridah Lubis; Mutiara Mutiara; Wilda Sari Harahap
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1747

Abstract

Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali (natrium atau kalium hidroksida), dan trigliserida dari asam lemak rantai karbon. Bahan pembusa yang paling umum digunakan adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Dampak negatif dari SLS dapat menyebabkan iritasi kulit ringan maupun berat. Oleh karena itu perlu diformulasikan sabun cuci piring yang ramah lingkungan dan tidak mengandung SLS. Daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) merupakan tanaman yang tumbuh liar, termasuk dalam suku Pandanaceae yang dimanfaatkan sebagai obat alami. Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius Roxb) memiliki kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan tanin. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa daun pandan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan saponin dalam daun pandan tersebut berfungsi sebagai penghasil busa jika di kocok pada air dan juga memiliki zat antibakteri. Tujuan dari sosialisasi ini untuk memberi edukasi pemanfaatan bahan alam untuk pembuatan sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Metode Yang digunakan participatory action research dengan melibatkan partisipasi aktif warga masyarakat di desa Pasar Lama. Hal ini akan berpotensi untuk menjadi peluang usaha untuk masyarakat Desa Pasar Lama.
SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING (HOMEMADE) DARI DAUN PANDAN WANGI (PANDAMUS AMMARYLLIFOLIUS ROXB) DI DESA PASAR LAMA Meliza Meliza; Nenni Faridah Lubis; Wilda Sari Harahap; Mutiara Mutiara
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1781

Abstract

Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali (natrium atau kalium hidroksida), dan trigliserida dari asam lemak rantai karbon. Bahan pembusa yang paling umum digunakan adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Dampak negatif dari SLS dapat menyebabkan iritasi kulit ringan maupun berat. Oleh karena itu perlu diformulasikan sabun cuci piring yang ramah lingkungan dan tidak mengandung SLS. Daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) merupakan tanaman yang tumbuh liar, termasuk dalam suku Pandanaceae yang dimanfaatkan sebagai obat alami. Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius Roxb) memiliki kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan tanin. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa daun pandan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan saponin dalam daun pandan tersebut berfungsi sebagai penghasil busa jika di kocok pada air dan juga memiliki zat antibakteri. Tujuan dari sosialisasi ini untuk memberi edukasi pemanfaatan bahan alam untuk pembuatan sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Metode Yang digunakan participatory action research dengan melibatkan partisipasi aktif warga masyarakat di desa Pasar Lama. Hal ini akan berpotensi untuk menjadi peluang usaha untuk masyarakat Desa Pasar Lama
Application of Interactive Virtual Lab Media Based on a STEM Approach in Improving Students' Scientific Literacy and Learning Motivation Eva Pratiwi Pane; Nenni Faridah Lubis; Gayus Simarmata
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 12 (2024): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i12.8589

Abstract

One of the developments in the world of education is using virtual labs as a medium for carrying out practical work. The aim of this research is to determine the application of using interactive virtual lab practicum media based on a STEM approach in increasing students' scientific literacy and learning motivation. The subjects of this research were students in the odd semester of the 2023/2024 academic year who took basic chemistry practical lectures on the topic of reaction rates. The research method uses a quantitative approach with a quasi-experimental design in the form of a one group pretest and posttest design. The instruments used in this research were a multiple-choice test to measure scientific literacy and a questionnaire to measure learning motivation. Data analysis in this study used descriptive statistics including n-gain and percentage calculations. Based on the results of data analysis, it was found that the increase in students' scientific literacy was 0.46 with moderate criteria. Scientific literacy skills have increased significantly in the aspect of explaining scientific phenomena by 82%. Student learning motivation also increased with an average of 77% before learning to 83% after learning.
Pengembangan Program Pelatihan Kedisiplinan Kerja (P3K) di Lingkungan Dinas Pendidikan Paluta Panusunan Panusunan; Emmi Juwita Siregar; Nenni Faridah Lubis; Mutiara Mutiara; Rabiyatul Adawiyah Siregar; Juli Astati Siregar
Jurnal Visi Manajemen Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Visi Manajemen
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/jvm.v10i3.487

Abstract

This study aims to develop a Work Discipline Training Program (P3K) in the Paluta Education Office environment. The problems studied are 1) How is the level of work discipline of employees in the Paluta Education Office environment? 2) How is the quality of service in the Paluta Education Office? 3) How is the performance of administrative staff in the Paluta Education Office? The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection is done through interviews, observation, and document study. The results showed that the level of work discipline of employees in the Paluta Education Office still needs to be improved, especially in the aspect of attendance and compliance with regulations. The quality of service in the Paluta Education Office is also not optimal, with public complaints regarding the slow administrative process. The performance of administrative staff still needs to be improved, especially in communication skills and mastery of information technology. This research resulted in the design of a Work Discipline Training Program (P3K) which is expected to improve discipline, service quality, and employee performance in the Paluta Education Office environment.