Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG: LITERATURE REVIEW Adelia Suryani; Agustin Kusumayati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i2.5612

Abstract

Pemenuhan kebutuhan air yang aman dikonsumsi merupakan hal penting untuk diperhatikan. Ketika masyarakat mengonsumsi air tercemar, dapat menimbulkan water borne disease. Air minum isi ulang adalah pilihan masyarakat umum, dikarenakan lebih praktis dan ekonomis. Faktanya masih banyak air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat dan berisiko mengganggu kesehatan. Tujuan penelitian adalah mencari tahu berbagai faktor yang memiliki hubungan dengan kualitas biologis air minum isi ulang. Penelitian ini tergolong sebagai literature review, dengan portal penelusuran berupa Google Scholar, Science Direct dan ProQuest. Kriteria inklusi berupa literatur terpublikasi pada rentang 2017-2022, dapat diakses, full text, berbahasa Indonesia atau Inggris dan berformat artikel atau tugas akhir yang dipublikasikan. Kriteria eksklusi yaitu duplikasi dan tidak sesuai dengan kata kunci. Kata kunci penelitian berupa faktor-faktor, hubungan, air minum isi ulang serta kualitas biologis. Terdapat 12 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berbagai faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kualitas biologis air minum isi ulang di antaranya faktor tempat seperti lokasi depot, ketersediaan tempat sampah, ruang pengisian, sanitasi peralatan seperti alat sterilisasi, perilaku higiene penjamah berupa mencuci tangan dan penggunaan pakaian kerja, pemilihan sumber air baku, pembinaan dan pengawasan depot, proses pengelolaan, penerapan SOP dan pemeriksaan bakteriologi air.
PERBANDINGAN PENGELOLAAN SAMPAH SWEDIA DAN JEPANG: SEBUAH TINJAUAN SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH DI INDONESIA Suryani, Adelia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42363

Abstract

Pengelolaan sampah adalah tantangan global yang semakin kompleks. Di Indonesia sendiri permasalahan sampah masih terus berlangsung. Sebanyak ribuan ton sampah dibiarkan menggunung setiap harinya di tempat pembuangan akhir. Tidak hanya menyebabkan ketidakestetikaan, sampah juga dapat menyebabkan pencemaran udara, air, tanah dan meningkatkan kasus penyakit akibat lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mambandingkan praktik pengelolaan sampah di Swedia dan Jepang lalu mengidentifikasi strategi apa saja yang dapat diterapkan di Indonesia. Metode penelitian adalah tinjauan literatur dengan database Scopus. Jumlah literatur yang berhasil dikumpulkan sebanyak 22 jurnal yang dipilih dengan kriteria seleksi yang terdiri dari artikel diterbitkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, berbahasa Inggris, dan memiliki akses terbuka. Hasil menunjukkan Swedia telah menerapakan konsep ekonomi sirkular dengan memfokuskan aspek reparasi, daur ulang dan pengurangan sampah. Sedangkan Jepang mengintegrasikan edukasi terkait pengelolaan sampah kedalam pendidikan dan menerapkan sistem pemilahan sampah yang ketat dari sumbernya. Dibandingkan kedua negara maju tersebut, Indonesia masih memiliki beberapa kendala terutama pada aspek implementasi kebijakan, kesadaran masyarakat yang cukup rendah serta teknologi yang belum maju. Indonesia dapat mengadaptasi beberapa strategi dari Swedia dan Jepang seperti peningkatan edukasi kesadaran masyarakat, penguatan regulasi berbasis insentif dan kerjasama bersama perusahaan komersial. Dengan implementasi yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, efisien dan efektif di masa depan.
Keberhasilan Upaya Penyehatan dan Higiene dan Sanitasi Air Minum dalam Meningkatkan Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Adelia Suryani; Agustin Kusumayati; Budi Hartono; Umar Fahmi Achmadi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 15, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf15443

Abstract

 Drinking water contaminated with pathogenic bacteria can cause health problems. The need for consumption of refill drinking water as one of the sources of drinking water in Jambi City is always increasing, as evidenced by the increasing number of refill drinking water depots (DAMIU) in Jambi City. This study aimed to analyze the bacteriological quality of refill drinking water in Jambi City. This study is descriptive with a cross-sectional design. The sample consisted of 96 DAMIU from all sub-districts in Jambi City and was selected by random sampling from January to February 2023. Data collection on the water treatment process was carried out through interviews and observations, while data on drinking water quality was collected by taking drinking water samples at each DAMIU. Bacteriological analysis was carried out through laboratory tests using the Compact Dry EC (CDEC) method, while data analysis on the water treatment process was carried out descriptively, bivariately to multivariately. Of the 96 DAMIU, 9 of them (9.4%) contained E. coli and coliform. The results of the analysis showed that there was no relationship between drinking water security efforts and the bacteriological content of water (p value = 0.173), there was a relationship between drinking water sanitation efforts and the bacteriological content of water (p value = 0.002) and there was a relationship between sanitation hygiene efforts and the bacteriological content of water (p value = 0.003). Furthermore, it was concluded that the bacteriological content of water was related to drinking water sanitation efforts and sanitation hygiene efforts at DAMIU in Jambi City.Keywords: refill drinking water; bacteriological quality; sanitation efforts; sanitation hygiene ABSTRAK Air minum terkontaminasi bakteri patogen dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Kebutuhan konsumsi air minum isi ulang sebagai salah satu sumber air minum di Kota Jambi selalu meningkat, dibuktikan dengan bertambahnya jumlah depot air minum isi ulang (DAMIU) Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas bakteriologis air minum isi ulang yang ada di Kota Jambi. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel berjumlah 96 DAMIU dari seluruh kecamatan di Kota Jambi dan dipilih secara  random sampling mulai bulan Januari hingga Februari 2023. Pengumpulan data proses pengolahan air dilakukan melalui wawancara dan observasi, sedangkan data kualitas air minum dikumpulkan dengan mengambil sampel air minum pada setiap DAMIU. Analisis bakteriologis dilakukan melalui uji laboratorium menggunakan metode Compact Dry EC (CDEC), sedangkan analisis data proses pengolahan air dilakukan secara deskriptif, bivariat hingga multivariat. Dari 96 DAMIU sebanyak 9 di antaranya (9,4 %) memiliki kandungan E.coli dan koliform. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara upaya pengamanan air minum dengan kandungan bakteriologis air (nilai p = 0,173), ada hubungan antara upaya penyehatan air minum dengan kandungan bakteriologis air (nilai p = 0,002) dan ada hubungan antara upaya higiene sanitasi dengan kandungan bakteriologis air (nilai p = 0,003). Selanjutnya disimpulkan bahwa kandungan bakteriologis air berhubungan dengan upaya penyehatan air minum dan upaya higiene sanitasi pada DAMIU di Kota Jambi.Kata kunci: air minum isi ulang; kualitas bakteriologis; upaya penyehatan; higiene sanitasi
Mapping Global Trends in Fruit and Vegetable Waste Research: A Bibliometric and Keyword Analysis Suryani, Adelia; Ramadhansyah, Muhammad Fadli
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the global development of research on fruit and vegetable waste to identify patterns, gaps, and opportunities for addressing critical challenges such as environmental degradation, inefficiencies in food systems, and public health implications. Fruit and vegetable waste significantly contributes to nutrient loss, food insecurity, and the transmission of waste-related diseases, particularly in low- and middle-income countries. A bibliometric analysis was conducted using the Scopus database, focusing on English-language, open-access journal articles published between 1965 and 2024. Keyword searches were validated through manual screening to ensure relevance and duplicate or unrelated records were excluded. The final dataset consisted of 1,192 publications. VOSviewer software was employed to performed co-authorship, co-occurrence, citation, and clustering analyses. The results indicate amarked increase in research activity from 2019 to 2024, with the United States (186 articles), Spain (107 articles), and Italy (102 articles) emerging  as leading contributors. The most dominant keyword was “food waste” with recent research trends focusing on sustainability, valorization, circular economy, and links to nutrition and food security. These findings offer actionable insights for policymakers, researchers, and practitioners in developing integrated strategies that address both environmental and public health dimensions of fruit and vegetable waste.
Edukasi pengelolaan sampah dan pemberdayaan lansia melalui peresmian bank sampah di sekolah lansia Dahlia Senja Suryani, Adelia; Ramadhansyah, Muhammad Fadli; Fithri, Nayla Kamilia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31196

Abstract

AbstrakPermasalahan pengelolaan sampah di Kecamatan Limo, Kota Depok, semakin kompleks akibat rendahnya partisipasi masyarakat dan keterbatasan fasilitas pengolahan. Sekolah Lansia Dahlia Senja menghadapi permasalahan berupa kurangnya pengetahuan lansia tentang jenis sampah, teknik pengelolaan yang benar, serta dampak lingkungan dari sampah yang tidak terkelola. Padahal, lansia memiliki potensi besar untuk berperan aktif sebagai agen perubahan lingkungan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan lansia melalui edukasi pengelolaan sampah dan peresmian bank sampah berbasis komunitas. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, diskusi interaktif, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan peserta dari rata-rata 3,68 menjadi 4,84 dari total 6 soal, atau terjadi peningkatan sebesar 19,3%. Kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan lansia dalam pengelolaan sampah. Rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya adalah pendampingan berkelanjutan dalam implementasi bank sampah yang dikelola oleh lansia, pelatihan praktis terkait daur ulang sampah, serta pembentukan komunitas sebagai penggerak di lingkungan sekitar. Kata kunci: pengabdian masyarakat; lansia; pengelolaan sampah; peningkatan pengetahuan; bank sampah AbstractWaste management issues in Limo District, Depok City, are becoming increasingly complex due to low community participation and limited processing facilities. The Dahlia Senja Elderly School faces challenges such as a lack of knowledge among the elderly about waste types, proper management techniques, and the environmental impact of unmanaged waste. However, the elderly have significant potential to play an active role as agents of environmental change. This community service activity aims to increase knowledge and empower the elderly through waste management education and the inauguration of a community-based waste bank. The methods used included outreach, interactive discussions, and evaluation using pre- and post-tests. The results showed an increase in participants' knowledge scores from an average of 3.68 to 4.84 out of a total of 6 questions, representing a 19.3% increase. This activity has been proven to increase the understanding and involvement of the elderly in waste management. Recommendations for further activities include ongoing mentoring in the implementation of a waste bank managed by the elderly, practical training on waste recycling, and the formation of a community as a driving force in the surrounding environment. Keywords: community service; elderly; waste management; knowledge improvement; waste bank
Edukasi Program Fisioterapi dan Posisi Ergonomis pada Penjahit di PT Boyazy Garmindo Perkasa Karanganyar Pristianto, Arif; Syauqi, Abdurrafi Fajar; Rahman, Farid; Wijianto, Wijianto; Kusumandari, Edward; Suryani, Adelia
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ergonomi adalah ilmu terapan biologi manusia yang berhubungandengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerja supayamenghasilkan kepuasan kerja yang maksimal serta meningkatkanproduktivitasnya, atau penyesuainn tugas pekerjaan dengankondisi tubuh manusia. Kegiatan penyuluhan dilakukan kepada 27orang penjahit di PT Boyazy Garmindo Perkasa. Kegiatan yangdilakukan berupa edukasi program Fisioterapi tentang posisiergonomis saat menjahit dan treatment berupa stretching leheruntuk mengurangi nyeri. Metode yang akan digunakan dalampenyuluhan ini berupa presentasi dengan mencontohkan beberapalatihan stretching dan menggunakan media Leaflet. Penilaianposisi ergonomis pengukuran menggunakan REBA (Rapid EntireBody Assessment), dilakukan 2 kali pengukuran yaitu sebelumdan sesudah penyuluhan, didapatkan hasil rata-rata skor REBAsebelum penyuluhan yaitu 3,851 dengan rata-rata action level1,629 dan setelah dilakukan penyuluhan diperoleh hasil rata-rataskor REBA 2,74 dan rata-rata action level 1,529. Berdasarkanhasil tersebut didapati skor REBA setelah dilakukan penyuluhanterjadi penurunan rata-rata 1,111 sedangkan penurunan padaaction level terjadi pada 10 orang penjahit dengan rata-rata sebesar0,37 dari action level 2 (resiko sedang) menjadi 1 (resiko rendah).Meskipun penurunan action level hanya didapati pada 10 orang,namun skor REBA pada 19 penjahit mengalami penurunan.Kegiatan penyuluhan pencegahan nyeri leher dan edukasi posisiergonomis pada penjahit PT Boyazy Garmindo Perkasa dapatmenurunkan resiko terjadinya musculoskletal disorder,meningkatkan produktivitas pekerja, kualitas hasil produksi danmengurangi biaya tambahan yang harus dikeluarkan, sehinggakeuntungan yang diperoleh perusahaan juga meningkat.
Hubungan Pengungkapan Sukarela terhadap Biaya Utang yang Dimoderasi oleh Ketepatan Waktu Pengungkapan Imelda, Elsa; Wirianata, Henny; Suryani, Adelia
EQUITY Vol 22 No 2 (2019): EQUITY
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics and Business, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.46 KB) | DOI: 10.34209/equ.v22i2.935

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis efek moderasi dari ketepatan waktu pengungkapan pada hubungan antara pengungkapan sukarela dan biaya utang. Penelitian ini menggunakan 267 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2017. Hasilnya menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela mempunyai efek yang signifikan terhadap biaya utang, sementara ketepatan waktu pengungkapan tidak memiliki dampak signifikan terhadap biaya utang. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela mungkin menurunkan risiko perusahaan yang dinilai oleh kreditor. Ketepatan waktu pengungkapan dapat digunakan sebagai variable moderasi dalam asosiasi antara pengungkapan sukarela dan biaya utang. Jika perusahaan mempublikasikan laporan tahunan secara tepat waktu sebelum waktu yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka dampak pengungkapan sukarela terhadap biaya utang cenderung lebih kuat.