Penelitian ini mengevaluasi efisiensi operasional ecoBali Recycling dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di Bali, sebuah destinasi wisata yang menghadapi krisis sampah serius. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input operasional mencakup sampah dari berbagai sumber, tenaga kerja terampil, teknologi digital, peralatan mekanis, energi, serta dukungan komunitas. Output yang dihasilkan tidak hanya berupa material daur ulang, kompos, dan produk upcycling, tetapi juga pengurangan volume sampah ke TPA serta peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi lingkungan. Manajemen waktu kerja fleksibel melalui lembur sukarela dan shift tambahan terbukti menjaga konsistensi layanan meski terjadi lonjakan volume sampah. Pelatihan intensif karyawan, penerapan sistem digital, serta kolaborasi dengan mitra lokal dan internasional memperkuat efisiensi operasional perusahaan. Dengan melayani lebih dari 2.100 pelanggan dan mengelola rata-rata 7 ton sampah per hari, ecoBali menunjukkan kinerja internal yang baik meskipun kontribusinya terhadap total sampah Bali masih di bawah 5%. Temuan ini menegaskan peran ecoBali sebagai model pengelolaan sampah berbasis efisiensi, teknologi, dan kolaborasi lintas pihak, serta memberikan kontribusi nyata pada penerapan prinsip circular economy di sektor pariwisata.