Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PERSENTASE GULA KELAPA DAN PERBANDINGAN TEPUNG KETAN DENGAN PISANG MULI TERHADAP MUTU DODOL YANG DIHASILKAN Herliza, Herliza; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.832 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui pengaruh berbagai perbedaan Persentase gula kelapa dan perbandingan tepung ketan dan pisang muli terhadap dodol pisang. Hasil penelitian menunjukkan Hasil terbaik untuk kadar air diperoleh dari perlakuan T3S3 (campuran pisang muli 250 gram dan tepung ketan 750 gram ditambah gula kelapa 65%) yaitu 22,93%, kadar sukrosa terbaik diperoleh pada perlakuan T1S3 (campuran pisang muli 750 gram dan tepung ketan 250 gram ditambah gula kelapa 65%) yaitu 58,43%, dan nilai pH terendah diperoleh pada perlakuan T3S1 dan T3S2 yaitu 6,4. Perlakuan terbaik dari pengaruh persentasi gula kelapa dan perbandingan tepung ketan dengan pisang muli terhadap mutu dodol adalah perlakuan T1S3 (campuran pisang muli 750 gram, tepung ketan 250 gram, dan gula kelapa 65%) dengan kadar air 26,83%, kadar sukrosa 58,43%, pH 6,53%, uji organoleptik warna 3,90%, aroma 3,30%, rasa 3,80%, dan tekstur 3,65%. Dari penelitian disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi lama dan suhu pemasakan dodol, dan perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bahan baku pengganti yang berbeda.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KETAN HITAM TERHADAP BISKUIT YANG DIHASILKAN Susanti, Dian; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.484 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ketan hitam yang tepat untuk dapat menghasilkan biskuit yang bermutu baik. Rancangan percobaan penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (A : 100 % tepung ketan hitam dan 0 % tepung terigu), (B: 90 % tepung ketan hitam dan 10 % tepung terigu), (C : 80 % tepung ketan hitam dan 20 % tepung terigu), (D: 70 % tepung ketan hitam dan 30 % tepung terigu).Analisa dilakukan untuk menentukan kadar kadar air, kadar abu, kadar protein dan organoleptik (Warna, aroma, tekstur dan rasa). Basil terbaik biskuit yaitu perlakuan D (substitusi tepung ketan hitam 70% + tepung terigu 30%) dengan kadar air 3,1647%, kadar abu O,9855, kadar protein 6,2272%, nilai wama 4,30, aroma 2,60, rasa 3,85 dan tekstur 4,55.
STUDI PEMBUATAN ROTI MANIS KUKUS DARI CAMPURAN TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG PISANG NANGKA Susmawida, Susmawida; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.712 KB)

Abstract

Penelitian yang brjudul Studi Pembuatan Roti Manis Kukus Dari Campuran Tepung Terigu Dengan Tepung Pisang Nangka bertujuan untuk mendapatkan komposisi yang tepat pada pencampuran tepung terigu dengan tepung pisang nangka dalam pengolahan roti manis kukus. Penelitian ini telah dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah A(Tepung pisang nangka 10%, tepung terigu 90%), B (Tepung pisang nangka 20%, tepung terigu 80%), C (Tepung pisang nagka 30 %, tepung terigu 70%), D(Tepung pisang nangka 40%, tepung terigu 60%), E(Tepung pisang nangka 50%, tepung terigu 50%).Hasil terbaik untuk kadar air diperoleh pada perlakuan A (Tepung Pisang Nangka 10% : Tepung Terigu 90%) dengan kadar air 29,00 %, kadar abu 0,54 %, dan kadar protein 9,94 %, dan uji organoleftik warna 3,20 %, aroma 3,45 %, tekstur 2,95 % dan rasa 2,90 %.
PENGARUH EKSTRAKSI LEMAK TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK TEPUNG AMPAS KELAPA YANG DIHASILKAN Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.704 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul Pengaruh Fkstraksi terhadap Rendemen dan Karakteristik Tepung Ampas Kelapa yang Dihasilkan, bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ekstraksi terhadap Rendemen dan Karakteristik Tepung Ampas Kelapa yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Islam Indragri dan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Univertas Andalas Padang pada bulan Juli 2010 - September 2010.Rancangan yang digunakan di dalam penelitian ini Rancangan Acak Lenngkap yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu : A perlakuan tanpa ekstraksi dan B perlakuan ekstraksi yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ pada taraf nyata5 %.Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa Ekstraksit memberikan pengaruh terhadap Rendemen dan Karakteristik Tepung Ampas Kelapa yang Dihasilkan dengan nilai analisi tepung yang dihasilkan berkisar Rendemen 37,15 % - 38,25 %, Kadar Air 4,20 – 4,99 %, Kadar Abu 0,98 – 1,10 %, Protein 2,44 – 2,98 %, Lemak 8,49 % - 9,49 %, Karbohidrat 81,55 – 83,76 %, Serat Kasar 27,21 % – 27,43 %, dan pH 6,40 – 6,55. Penyimpanan tepung ampas kelapa pada waktu 0 – 30 hari, dikatakan masih layak dikonsumsi, sebab tidak memberikan pengaruh pada bilangan peroksida tepung yang dihasilkan. Berdasarkan uji organoleptik, tepung ampas kelapa bisa diterima oleh panelis. dengan nilai organoleptik untuk warna 3,0 – 3,4, rasa 3,0 – 3,10, aroma 3,0 – 3,10 dan tekstur 3,00 – 3,40. Hasil yang terbaik dari perlakuan ini yaitu B dengan perlakuan ekstraksi dengan nilai rendemen 38,25 %,, kadar air 4,20 %, kadar abu 1,10 %, kadar protein 2,44 %, kadar lemak 8,49 %, kadar karbohidrat 83,76 %, kasar serat kasar 27,21 %dan pH 6,55.
STUDI PENAMBAHAN PENGAWET ALAMI PADA NIRA TERHADAP MUTU GULA KELAPA YANG DIHASILKAN Setyawan, Ade; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan tambah alami yang baik di berikan pada nira kelapa terhadap mutu gula kelapa sesuai dengan syarat mutu gula kelapa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. dengan pola perlakuan 4 x 3 sehingga diperoleh 12 unit per cobaan. Perlakuan yang dilakukan adalah pengaruh penambahan bahan tambah alami pada nira terhadap mutu gula kelapa yang dihasilkan adalah : A = Kulit kayu Bakau 0,2 gram + Nira Kelapa (1000 ml), B = Daun Jambu Biji 0,2 gram + Nira Kelapa (1000 ml), C = Teh Bubuk 0,2 gram + Nira Kelapa (1000 ml), D = Tanpa Perlakuan + Nira Kelapa (1000 ml). Apabila hasil yang diperoleh berbeda nyata atau F hitung lebih besar dari F tabel maka dilakukan uji lanjut dengan metode Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%.
STUDI PENAMBAHAN TEPUNG MAIZENA SEBAGAI BAHAN PENGENTAL TERHADAP KARAKTERISTIK SAOS PISANG MOLI Pahruzi, Ahmad; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul Studi Penambahan Tepung Maizena Sebagai Bahan Pengental Terhadap Karakteristik Saos Pisang Muli bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang terbaik di dalam studi penambahan tepung maizena sebagai bahan pengental terhadap karakteristik saos pisang muli. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri dan analisa di lakukan di laboratorium Plot Plant Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, pada bulan November 2014 sampai Desember 2014.Rancangan percobaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari empat (4) perlakuan,yaitu :A = 1% Tepung Maizena/ bb, B = 2% Tepung Maizena /bb, C = 3% Tepung Maizena /bb, dan D = 4% Tepung Maizena /bb. Data hasil pengamatan di analisa menggunakan analisis keragaman (analysis of variance) pada taraf nyata 5%. Bila terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur dengan taraf nyata 5%. Hasil terbaik dari studi penambahan tepung maizena sebagai pengental terhadap karakteristik saos pisang muli adalah pada perlakuan A (1 %/bb tepung maizena) dengan kadar air 78,04 %, kadar pati 19,30 %, dan uji organoleptik untuk warna 4.45, aroma 4,20, rasa 3,75 dan tekstur 4,20.
KARAKTERISTIK CAKE UBI KAYU DENGAN CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN PEMBERIAN BAKING SODA Ariani, Farida; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.699 KB)

Abstract

Penelitian Karakteristik Cake Ubi kayu (Manihot utilisima) dengan Campuran Tepung Teregu dan Pemberian Bahan Bahan Pengembang Baking Soda (NaHCO3) bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan campuran ubi kayu dengan tepung terigu dan penambahan bahan pengembang baking soda (NaHCO3).terhadap karakteristik cake yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor A (campuran ubi kayu dengan tepung terigu) dan Faktor B (bahan pengembang baking soda). Faktor A terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu a1 = campuran ubi kayu 180 gram dan tepung terigu 20 gram, a2=campuran ubi kayu 160 gram dengan tepung terigu 40 gram, a3=campuran ubi kayu 140 gram dengan tepung terigu 60 gram. Faktor B terdiri dari empat taraf yaitu b0=tanpa pengembang, b1=0,4 gram (setara dengan konsentrasi 0,20%), b2=0,5 gram (setara dengan konsentrasi 0,25%), b3=0,6 gram (setara dengan konsentrasi 0,30%).Hasil terbaik untuk uji organoleptik diperoleh pada perlakuan a3b0 (140 gram ubi kayu dengan campuran tepung terigu 60 gram dan pemberian tanpa bahan pengembang ), rasa diperoleh pada perlakuan a3b0. Aroma a3b0, tekstur a3b0.( 140 gram ubi kayu dan 60 tanpa pengembang). warna 3,15, rasa 3, aroma 2,70 dan tekstur 2,80.
PENGARUH PENAMBAHAN RUMPUT LAUT SEBAGAI BAHAN PENGENTAL TERHADAP KARAKTERISTIK SAUS PEPAYA Jazuli, Jazuli; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.08 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan rumput laut sebagai bahan pengental yang tepat terhadap karakteristik saos pepaya yang dihasilkan. Rancangan percobaan penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan penambahan rumput laut sebagaibahan pengental (A = 1% rumput laut, B = 2% rumput laut, C = 3% rumput laut, D = 4% rumput laut).Analisa dilakukan untuk menentukan kadar air, kadar pati, dan organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur), Untuk hasil terbaik dari penambahan rumput laut sebagai bahan pengental terhadap saos pepaya adalah perlakuan A (1% rumput laut) dengan kadar air 86,86%, kadar lemak 0,76%, viskositas 72,00% uji organoleptik wama 4,55.
STUDI PENCAMPURAN LABU KUNING (Cucurbita Moschata) DENGAN TEPUNG BERAS TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT YANG DIHASILKAN Priyono, Eko; Ninsix, Retti; Apriyanto, Mulono
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui penambahan labu kuning tingkat pencampuran dan penambahan labu kuning terhadap perubahan komposisi kimia (kadar air, kadar abu , dan kadar protein) dan profil sensori yang dihasikan (ketampakan, bau dan rasa, sifat tekstural) biskuit labu kuning yang dihasilkan serta menentukan penambahan labu kuning yang tepat dalam pembuatan biskuit dengan penambahan labu kuning. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu, A= (Labu kuning 30 % + Tepung beras 70 %), B= (Labu kuning 40 % + Tepung beras 60 %), C= (Labu kuning 50 % + Tepung beras 50 %), dan D= (Labu kuning 60 % + Tepung beras 40 %). Didalam pelaksanaan penelitian ini tiga tahap yang dilakukan yaitu analiasa biskuit labu kuning kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Sehingga mendapatkan biskuit yang diinginkan. Analisa ini dilakukan untuk menentukan dan mengetahui kadar air, kadar abu, kadar protein dan organoleptik (Warna, tekstur, rasa dan aroma). Hasil terbaik biskuit yaitu perlakuan B 40% Labu kuning + 60% Tepung beras. Dengan hasil kadar air 4,80%, kadar abu 0,93% kadar protein 7,00%, nilai warna 3,6%, tekstur 3,7%, rasa 3,95%, dan aroma 3,8%.
PENGARUH KONSENTRASI GULA PADA PEMBUATAN MAHKOTA DEWA (Phaleria Macrocamps) INSTANT Ernawati, Ernawati; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.378 KB)

Abstract

Penelitian pengaruh konsentrasi gula pada proses pembuatan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) instan terhadap mutu yang dihasilkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsentrasi gula pada proses pembuatan mahkota dewa instan terhadap mutu yang dihasilkan, untuk mengetahui proses pembuatan mahkota dewa yang dihasilkan dan untuk mengetahui hasil organoleptik ( rasa, aroma, warna dan tekstur ) mahkota dewa yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL) yang terdiri lima perlakuan yaitu G 1 : 60 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, G 1 : 60 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, G2 : 65 % gula dalam 500 ml air rebusan ahkota dewa, G3 : 70 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, 04 : 75 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, Gl : 80 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa.Hasil terbaik dari analisa kimia mahkota dewa instan yang meliputi kadar air terdapat pada perlakuan G4 (75% gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa) yaitu 3.25 %, kadar abu terdapat pada perlakuan 03 (70 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa yaitu 0.59 % dan kadar sukrosa terdapat pada perlakuan G3 (70% gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa yaitu 74.66 %. Hasil terbaik untuk uji organoleptik yang meliputi aroma terdapat pada perlakuan G5 (75% gula dalam 500 ml air rebusanmahkota dewa) yaitu 3.1 % dan tekstur terdapat pada perlakuan G5 (75% gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa) yaitu 3.4%.