Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar memiliki peran strategis dalam membentuk pemahaman awal siswa mengenai dinamika kehidupan sosial dan ruang geografis. Namun, implementasi pembelajaran IPS di tingkat dasar masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari segi konten, pendekatan pedagogis, ketersediaan media, maupun kesiapan tenaga pendidik. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif berbagai hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran IPS, khususnya pada konsep tata ruang dan sistem sosial, serta mengeksplorasi solusi yang relevan dan aplikatif dalam konteks pendidikan abad ke-21. Hasil kajian menunjukkan bahwa kompleksitas konsep tata ruang dan sistem sosial kerap sulit dipahami oleh siswa karena keterbatasan kemampuan berpikir abstrak pada usia dini, ditambah dengan minimnya penggunaan media pembelajaran yang kontekstual dan visual. Tantangan lainnya adalah rendahnya kapasitas guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan interaktif, serta belum optimalnya integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran IPS. Kesenjangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan juga memperparah kualitas pembelajaran, mengingat banyaknya sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana pendukung yang memadai, termasuk tenaga pendidik yang kompeten dan pelatihan profesional yang berkelanjutan. Artikel ini merekomendasikan perlunya penyusunan kurikulum adaptif yang mampu menjembatani kebutuhan siswa dengan tuntutan zaman, penguatan pelatihan profesional guru secara berkelanjutan, serta pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana untuk meningkatkan interaktivitas, efektivitas, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPS. Dengan pendekatan yang tepat dan kolaboratif, pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dapat ditransformasi menjadi pengalaman belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan relevan bagi peserta didik, sekaligus membentuk generasi yang memiliki kesadaran ruang, tanggung jawab sosial, dan kepekaan terhadap isu-isu global.