Sinaga, Frida Rismauli
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) DI KABUPATEN TANGERANG Solihin, Sopian; Sinaga, Frida Rismauli; Darmayanti, Etta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45703

Abstract

Berbagai negara menghadapi tantangan terkait penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), terutama di wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan seperti Nigeria, Pakistan, Kongo, Yaman dan Afganistan. Di Indonesia, kasus polio ditemukan pada tanggal 16 februari 2023 di Aceh dengan 2 kasus cVDPV2, kemudian 1 kasus cVDPV2 di Jawa Barat, pada akhir Desember 2023 ditemukan kembali 1 kasus cVDPV2 di Jawa Tengah dan pada awal Januari 2024 kembali ditemukan 3 kasus baru cVDPV2 di Jawa Timur. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada tahun 2022 kasus PD3I yaitu Tetanus Neonatorum 1, Difteri 2 Pertusis 1, Campak 10, pada tahun 2023 Difteri 6, Pertusis 2, Campak 123 , sedangkan Tahun 2024  Difteri 1, Pertusis 42, Campak 14 dan Rubella 2. Desain penelitian adalah Mix Methode Kuantitatif dan kualitatif. Kuisioner dan wawancara dan observasi dokumen cakupan Imunisasi dan kasus PD3I tahun 2020-2024. Informan penelitian adalah petugas kesehatan. Cakupan imunisasi 5 tahun terakhir terdapat beberapa Puskesmas yang belum mencapai 100%, baik imunisasi dasar lengkap (IDL), Imunisasi pada Bayi Dua Tahun (Baduta) dan Imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Cakupan imunisasi ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah saat Pandemi COVID-19, Logistik Vaksin, serta masih ada beberapa masyarakat yang menolak dilakukan vaksinasi. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) sangat erat kaitannya dengan Cakupan imunisasi 5 tahun terakhir. Dinas Kesehatan sebaiknya membuat kebijakan untuk meningkatkan Cakupan Imunisasi seperti Imunisasi Kejar dan Rapid Conveniece Assesment (RCA) PD3I.
EVALUASI PEMBERIAN FE REMAJA PUTRI PADA PENCEGAHAN ANEMIA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Faizah, Eka; Sinaga, Frida Rismauli; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45903

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dialami remaja putri, khususnya di wilayah dengan akses kesehatan terbatas. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah upaya untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program TTD di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari aspek input, proses, dan output menggunakan pendekatan campuran (mixed methods) dengan metode Sequential Explanatory. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan survei kuesioner. Informan terdiri dari dua perwakilan Dinas Kesehatan, enam kepala puskesmas dan tenaga kesehatan, enam guru, enam siswi, dan 96 responden siswa. Hasil penelitian pada aspek pengetahuan menunjukkan bahwa 48 responden (50%) memiliki pengetahuan yang baik, sementara sisanya memiliki pengetahuan kurang baik. Sementara itu, pada aspek kepatuhan, 50 responden (52,1%) menunjukkan kepatuhan yang baik, namun hampir 48% lainnya masih kurang patuh. Pada aspek input cukup memadai, namun distribusi ke wilayah terpencil masih menjadi kendala. Pada aspek proses, program melibatkan guru sekolah dalam pengawasan dan edukasi, meski tingkat kepatuhan konsumsi TTD perlu ditingkatkan sehingga membutuhkan strategi yang lebih intensif. Pada aspek output, cakupan pemberian TTD mencapai 85% di beberapa wilayah, dengan penurunan prevalensi anemia sebesar 15% dalam dua tahun terakhir, serta peningkatan aktivitas fisik dan konsentrasi belajar siswa. Program TTD berdampak positif, tetapi perlu ditingkatkan dengan distribusi yang lebih efisien, penguatan pengawasan, pendekatan edukasi, dan penerbitan surat edaran dari Dinas Kesehatan untuk optimalisasi pelaksanaan program. 
PERAN KOMUNITAS DAN STAKEHOLDERS PADA PENANGANAN PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA CILEGON Rezeki, Sri; Sinaga, Frida Rismauli; Purnamasari, Ratih
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46448

Abstract

Kasus HIV/AIDS di Kota Cilegon menunjukkan tren stabil dengan penularan utama melalui hubungan seksual. Penelitian ini menganalisis peran komunitas dan stakeholders dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan desain campuran (mix-method) melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Sampel terdiri dari 59 stakeholders dan 37 anggota komunitas. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan uji chi-square, sedangkan data kualitatif dianalisis secara tematik. Validitas data dijamin melalui triangulasi dan member checking. Sebanyak 100% stakeholders mengetahui kebijakan pencegahan HIV/AIDS, terutama penyuluhan di sekolah dan masyarakat (96,6%). Mayoritas responden (66,1%) menilai program sangat efektif karena kolaborasi yang baik antara komunitas dan stakeholders (p = 0,006). Hambatan utama meliputi stigma terhadap ODHA (72,4%) dan rendahnya partisipasi masyarakat (56,9%). Keterlibatan komunitas tidak memiliki hubungan signifikan dengan dampak program dalam mengurangi penularan (p = 0,134). Kolaborasi komunitas dan stakeholders efektif dalam pencegahan HIV/AIDS di Kota Cilegon. Namun, stigma dan rendahnya partisipasi masyarakat menjadi tantangan utama yang perlu diatasi melalui edukasi dan koordinasi lintas sektor.