Zaharudin, Zaharudin
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PUSKESMAS DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Khuzaimah, Siti; Pramudho, Kodrat; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45509

Abstract

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah dana pemerintah yang bertujuan untuk mendukung program kesehatan di Puskesmas dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, pengelolaan BOK masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya kebijakan dari Dinas Kesehatan yang mendukung percepatan realisasi dana, terbatasnya anggaran untuk kegiatan di luar menu BOK, serta minimnya tim yang bertanggung jawab atas evaluasi dan pengawasan penggunaan dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan pemanfaatan BOK di Puskesmas Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2024 dengan pendekatan evaluasi kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Kepala Puskesmas, Bendahara BOK, Kepala Bidang, petugas perencanaan Dinas Kesehatan, dan Pengelola Program, serta analisis dokumen terkait. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan analisis input, proses, dan output untuk mengidentifikasi kendala dan merumuskan strategi perbaikan. Penelitian ini telah memperoleh persetujuan etika dari Universitas Indonesia Maju Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala pada tahap input berupa keterbatasan anggaran, SDM, dan akses wilayah; pada tahap proses terdapat masalah keterlambatan pencairan dana dan kurangnya koordinasi antar instansi; serta pada tahap output, pencapaian indikator kesehatan belum optimal akibat rendahnya kesadaran masyarakat. Beberapa strategi perbaikan yang direkomendasikan meliputi perbaikan perencanaan anggaran, pelatihan peningkatan kapasitas SDM, percepatan pencairan dana, dan edukasi masyarakat untuk meningkatkan efektivitas program kesehatan di Puskesmas.
EFEKTIVITAS RUJUKAN DAN RUJUKAN BALIK DI RSUD SURYAH KHAIRUDDIN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JAMBI Prihatin, Titin; Subuh, M.; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45882

Abstract

Sistem rujukan dan rujukan balik memainkan peran sangat penting dalam memastikan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal, khususnya dalam konteks rumah sakit rujukan seperti RSUD Suryah Khairuddin, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Bertujuan mengevaluasi efektivitas sistem rujukan dan rujukan balik di RSUD Suryah Khairuddin, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dengan fokus pada tantangan, hambatan, dan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas perawatan pasien. Metode yang digunakan adalah pendekatan campuran, menggabungkan analisis kuantitatif data rujukan dan wawancara kualitatif dengan tenaga kesehatan dan pasien. Hasil menunjukkan bahwa hambatan utama adalah ketergantungan pada komunikasi manual, kendala logistik, dan kurangnya pemahaman pasien. Rekomendasi penelitian ini antara lain: implementasi sistem digitalisasi untuk meningkatkan komunikasi antar fasilitas,peningkatan pelatihan tenaga kesehatan terkait teknologi dan komunikasi efisien,) penguatan edukasi pasien mengenai proses dan urgensi rujukan, dan evaluasi sistem rujukan secara berkala. Penerapan rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan. Meningkatkan pemahaman pasien mengenai proses rujukan melalui edukasi yang lebih komprehensif dengan memanfaatkan platform digital seperti aplikasi mobile atau situs web yang memberikan panduan mengenai prosedur rujukan dan manfaatnya. Melibatkan seluruh stakeholder, termasuk tenaga kesehatan, pasien, dan pihak terkait lainnya, dalam proses evaluasi untuk mendapatkan masukan yang lebih komprehensif, dengan memanfaatkan survei digital atau forum diskusi online..
EVALUASI KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Asiah, Asiah; Hardiana, Hedy; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45897

Abstract

Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) menjadi prioritas nasional untuk memastikan akses layanan kesehatan berkualitas yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, meskipun telah mencapai cakupan UHC sebesar 100% per Agustus 2024, hanya 74,42% peserta yang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kepesertaan JKN di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam meningkatkan keaktifan peserta JKN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis tematik dengan pendekatan Realist Evaluation berdasarkan Context-Mechanism-Outcome (CMO). Informan penelitian dipilih secara purposive sampling sebanyak 14 informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan peserta JKN yang rendah disebabkan oleh faktor ekonomi, kurangnya pemahaman, akses pembayaran yang terbatas, sulitnya akses transportasi, data kependudukan tidak valid dan kurang aktifnya operator SIK NG desa dalam melakukan penginputan data DTKS untuk PBI JK. Program JKN di Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah berhasil mencapai cakupan kepesertaan yang tinggi, namun tantangan masih ditemukan dalam aspek keaktifan peserta, infrastruktur dan akses pembayaran iuran serta akses layanan Kesehatan. Keberhasilan peningkatan keaktifan kepesertaan JKN di Kabupaten Tanjung Jabung Barat membutuhkan kerja sama lintas sektor yang kuat. Dengan implementasi strategi yang lebih terintegrasi, termasuk perbaikan infrastruktur, peningkatan sosialisasi, optimalisasi pembayaran dan validasi data yang lebih akurat, diharapkan kepesertaan JKN dapat meningkat secara signifikan dan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik sehingga program JKN di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan. 
EVALUASI KEBIJAKAN MONITORING EVALUASI PROGRAM PELAYANAN HIPERTENSI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2024 Trismawati, Yulia; Setiadji, Bambang; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45900

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kardiovaskular, Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan monitoring dan evaluasi (M&E) pelayanan hipertensi di daerah tersebut. Informan penelitian terdiri dari 2 pejabat Dinas Kesehatan, 16 petugas kesehatan di 8 puskesmas, dan 8 pasien hipertensi, yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan M&E telah dilaksanakan sesuai rencana, termasuk pengumpulan data prevalensi, perencanaan anggaran, pelatihan tenaga medis, dan evaluasi rutin. Meskipun demikian, terdapat tantangan seperti akses terbatas ke fasilitas kesehatan di daerah terpencil, alokasi anggaran yang kurang optimal, serta kekurangan tenaga medis terlatih. Program ini berhasil menjangkau 800-900 pasien per bulan dengan kualitas pelayanan yang baik, namun penyuluhan dan akses wilayah prioritas perlu diperbaiki. Meskipun prevalensi hipertensi turun sebesar 8-15%, penguatan kebijakan M&E, peningkatan pelatihan tenaga medis, serta peningkatan infrastruktur dan koordinasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan. Rekomendasi untuk memperbaiki situasi ini meliputi peningkatan alokasi anggaran di daerah terpencil, memperluas pelatihan bagi tenaga medis, memperkuat kampanye penyuluhan, memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan, serta meningkatkan infrastruktur kesehatan guna memastikan akses layanan yang lebih baik dan berkelanjutan.
EVALUASI PEMBERIAN FE REMAJA PUTRI PADA PENCEGAHAN ANEMIA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Faizah, Eka; Sinaga, Frida Rismauli; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45903

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dialami remaja putri, khususnya di wilayah dengan akses kesehatan terbatas. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah upaya untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program TTD di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari aspek input, proses, dan output menggunakan pendekatan campuran (mixed methods) dengan metode Sequential Explanatory. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan survei kuesioner. Informan terdiri dari dua perwakilan Dinas Kesehatan, enam kepala puskesmas dan tenaga kesehatan, enam guru, enam siswi, dan 96 responden siswa. Hasil penelitian pada aspek pengetahuan menunjukkan bahwa 48 responden (50%) memiliki pengetahuan yang baik, sementara sisanya memiliki pengetahuan kurang baik. Sementara itu, pada aspek kepatuhan, 50 responden (52,1%) menunjukkan kepatuhan yang baik, namun hampir 48% lainnya masih kurang patuh. Pada aspek input cukup memadai, namun distribusi ke wilayah terpencil masih menjadi kendala. Pada aspek proses, program melibatkan guru sekolah dalam pengawasan dan edukasi, meski tingkat kepatuhan konsumsi TTD perlu ditingkatkan sehingga membutuhkan strategi yang lebih intensif. Pada aspek output, cakupan pemberian TTD mencapai 85% di beberapa wilayah, dengan penurunan prevalensi anemia sebesar 15% dalam dua tahun terakhir, serta peningkatan aktivitas fisik dan konsentrasi belajar siswa. Program TTD berdampak positif, tetapi perlu ditingkatkan dengan distribusi yang lebih efisien, penguatan pengawasan, pendekatan edukasi, dan penerbitan surat edaran dari Dinas Kesehatan untuk optimalisasi pelaksanaan program. 
EVALUASI IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Arsyad, M.; Pramudho, Kodrat; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46079

Abstract

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan salah satu kebijakan strategis yang bertujuan melindungi masyarakat dari bahaya paparan asap rokok. Namun, implementasi kebijakan KTR di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, masih menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, lemahnya pengawasan, dan rendahnya kepatuhan terhadap peraturan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi kebijakan KTR di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2024, dengan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kepala sekolah, dan masyarakat setempat sebagai sampel yang dipilih secara purposive. Instrumen yang digunakan adalah wawancara mendalam dan kuesioner semi-terstruktur untuk menggali informasi terkait kesadaran, kepatuhan, dan efektivitas implementasi KTR. Data dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis tematik, sementara data kuantitatif dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan KTR memberikan dampak positif, seperti penurunan perilaku merokok di area yang terpantau. Namun, pengawasan yang tidak merata dan lemahnya penegakan hukum masih menjadi kendala utama. Dukungan stakeholder seperti Satpol PP dan pemerintah kecamatan terbatas, sementara partisipasi masyarakat dan pengelola fasilitas umum masih rendah. Koordinasi antar sektor perlu ditingkatkan. Temuan ini menyarankan peningkatan sosialisasi, pengawasan yang lebih ketat, dan penegakan hukum yang konsisten untuk meningkatkan efektivitas kebijakan KTR di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
ANALISIS FAKTOR EFEK SAMPING OBAT, PSIKOLOGI, PENYAKIT PENYERTA, DAN PENGAWAS TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT Yuliani, Heny; Supriyatna, Rahmat; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46725

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, terutama menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TB tertinggi, dengan Provinsi Jambi menempati peringkat kelima dalam kasus TB paru. Pada tahun 2022, Jambi mencatat 5.308 kasus baru TB, meningkat dari 3.682 kasus pada tahun 2021. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan dapat menyebabkan kegagalan terapi, peningkatan angka kesakitan dan kematian, serta risiko Multi Drug Resistance (MDR). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh efek samping obat, faktor psikologis, penyakit penyerta, dan pengawasan minum obat terhadap kepatuhan pasien TB di Puskesmas Kuala Tungkal II. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan instrumen kuesioner. Sampel terdiri dari 55 pasien TB yang dipilih melalui stratified random sampling dari populasi 100 pasien. Analisis data meliputi univariat (distribusi frekuensi), bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,6% pasien patuh terhadap pengobatan, sementara 36,4% tidak patuh. Faktor yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan adalah efek samping obat (p=0,026), faktor psikologis (p=0,002), dan pengawasan minum obat (p=0,000). Pasien tanpa efek samping obat (88,2%) dan dengan kondisi psikologis positif (83,3%) lebih patuh. Pengawasan minum obat merupakan faktor dominan dalam meningkatkan kepatuhan pasien. Sebaliknya, penyakit penyerta tidak memiliki hubungan signifikan (p=0,302). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan TB.
Analisis Lingkungan dan Kepadatan Penduduk terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Zaharudin, Zaharudin; Subuh, M; Khatab, Firdaus
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 06 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i06.3236

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat signifikan di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, dengan banyak faktor mempengaruhi penyebarannya, termasuk kondisi lingkungan dan kepadatan populasi manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi lingkungan dan kepadatan penduduk terhadap kejadian DBD di pesisir Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi digunakan. Informan penelitian adalah individu dengan pemahaman mendalam tentang kondisi wilayah dan kejadian DBD, terdiri dari 2 dari dinas kesehatan, 4 kepala puskesmas, 3 dari kecamatan, dan 6 masyarakat pesisir, dipilih dengan purposive sampling. Observasi dilakukan pada 96 kepala keluarga di 3 kecamatan pesisir. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan kuesioner terstruktur dan observasi berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya kebersihan lingkungan, perhatian terhadap kepadatan vegetasi, dan tempat persembunyian nyamuk. Kesadaran terhadap kualitas air juga rendah, dengan beberapa responden melaporkan sumber air yang buruk dan keruh. Rekomendasi strategis meliputi peningkatan kebersihan lingkungan, pemantauan kualitas air, serta kampanye kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan air. Harapannya, rekomendasi ini dapat menjadi landasan bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi risiko DBD, dan menciptakan lingkungan lebih sehat dan aman.
EVALUASI MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI Astriana, Meira; Nina, Nina; Zaharudin, Zaharudin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.52211

Abstract

Manajemen pengelolaan obat berperan penting dalam menjamin ketersediaan dan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi manajemen pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi langsung, dan studi dokumentasi berdasarkan instrumen Self Assessment Dirjen Farmalkes Kementerian Kesehatan RI. Evaluasi pada aspek Context menunjukkan bahwa program pengelolaan obat mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan, namun masih dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur dan anggaran. Pada aspek Input, ditemukan penurunan kualitas sumber daya, termasuk kurangnya tenaga teknis terlatih serta sarana prasarana yang belum memenuhi standar, terutama ruang penyimpanan dan peralatan distribusi. Aspek Process menunjukkan adanya perbaikan pada sistem manajemen, seperti perencanaan dan pencatatan yang semakin sesuai standar. Pada aspek Product, skor Self Assessment tahun 2023 mencapai 84,13% dan sedikit menurun menjadi 83,70% di tahun 2024, tetap berada di atas ambang batas standar nasional (>80%). Pengelolaan obat secara umum telah berjalan sesuai standar, khususnya dari sisi proses manajemen. Namun, penurunan pada komponen sumber daya perlu menjadi fokus perbaikan. Rekomendasi strategis diperlukan dalam penguatan SDM, peningkatan sarana penyimpanan, serta pembentukan sistem evaluasi berkelanjutan guna menjamin keberlangsungan pelayanan farmasi yang efektif dan efisien.