Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Resistensi Perempuan atas Pencemaran Lingkungan oleh Korporasi di Kota Cilegon Putri, Shezy Solevina; Mayrudin, Yeby Ma'asan
JPP (Jurnal Politik Profetik) Vol 13 No 1 (2025): June
Publisher : Department of Political Science, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/profetik.v13i1a2

Abstract

Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas industri di Kota Cilegon menimbulkan sebuah konflik antara masyarakat, korporasi dan pemerintah.  Kurang responsifnya penanganan pencemaran lingkungan oleh pemerintah dan korporasi menimbulkan keresahan dan kekecewaan para perempuan sehingga mendorong terjadinya resistensi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji resistensi perempuan atas terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh korporasi di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dari Creswell dan landasan teoritis pada penelitian ini yaitu teori resistensi dari James C. Scott dengan dukungan perspektif Ali Syari’ati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para perempuan mengalami ketidakadilan atas hak-hak lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan adanya pencemaran lingkungan dan menyebabkan persoalan-persoalan buruk tersebut, mendorong para perempuan melakukan segala bentuk Upaya resistensi, baik public transcript maupun hidden transcript. Resistensi public transcript berupa para Perempuan melakukan aksi demonstrasi kepada para pihak terkait khususnya pihak korporasi di Cilegon. Sedangkan resistensi hidden transcript berupa penggunaan masker medis, penolakan sembako sebagai kompensasi dan interaksi sosial antar individu dengan individu lainnya dalam membahas ketidakadilan yang mereka alami atas terjadinya pencemaran lingkungan.
Paradoks Kemakmuran: Perbandingan Sistem Otoritarisme Negara Singapura dan Myanmar Nisa, Bella Saidah Hoerul; Putri, Shezy Solevina; Syabani, Rahmah Nur; Erlina, Dewi; Pebriani, Dinda; Nurlia, Elly
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 9 (2025): Oktober 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.17514503

Abstract

Comparative political studies confront a fundamental paradox: the similarity of authoritarian systems between two countries does not guarantee identical economic outcomes. In Southeast Asia, Singapore (implementing an authoritarian system, lacking natural resources but prosperous) and Myanmar (implementing an authoritarian system, rich in natural resources but experiencing economic crisis) are two examples. This study aims to analyze the disparity in economic outcomes using Douglass North's institutional theory. This study employed a qualitative method with a case study approach, and data collection was conducted through literature review. The findings suggest that Myanmar implements a hard authoritarianism (extractive state) where informal institutions (military patronage and kleptocracy) cripple formal institutions, creating destructive incentives. Conversely, Singapore implements a soft authoritarianism (developmental state) where informal institutions (meritocracy and anti-corruption) strengthen pro-market formal institutions, encouraging productive investment. Thus, the primary determinant behind the extreme disparity in prosperity between these two countries is not the type of political regime but rather the quality and congruence of institutions.