Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Profil Keterampilan Abad 21 (4C) pada Anak Usia Dini Usia 5–6 Tahun Shabrina, Anisa Ruhi; Handayani, Peny Husna
JURNAL BUNGA RAMPAI USIA EMAS Vol. 10 No. 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbrue.v10i2.65970

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan Abad 21 (4C) pada anak usia dini usia 5–6 tahun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 26 anak yang berusia 5–6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan abad 21 (4C) anak usia 5–6 tahun di TK Asmaul Husna, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, T.A 2023/2024 adalah 73% dan berkategori baik. Critical thinking memiliki persentase sebesar 69% berkategori baik, creativity sebesar 62% berkategori cukup baik, communication sebesar 86% berkategori sangat baik, dan collaboration sebesar 79% berkategori baik.
MEMAHAMI KONSEP KURIKULUM BERBASIS CINTA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN Shabrina, Anisa Ruhi; Siregar, Suhaila Putri; Saragi, Daulat
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 3 (2025): Volume 8 No. 3 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i3.51213

Abstract

Artikel ini membahas konsep kurikulum cinta dari sudut pandang ilmu filsafat yang mencakup tiga aspek utama, yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Dari segi ontologis, sumber cinta, tanda cinta, tali cinta dianggap sebagai sifat mendasar dari hubungan yang mengikat manusia dengan orang lain, alam, serta Tuhan, baik secara fisik maupun spiritual. Sumber cinta dipahami sebagai anugerah Ilahi yang menjadi dasar fitrah manusia untuk mengasihi dan dikasihi, baik dalam hubungan dengan Tuhan, sesama, maupun alam semesta. Tanda cinta ditunjukkan melalui sikap, perasaan, serta perbuatan nyata yang mencerminkan kasih sayang, kepedulian, dan pengorbanan. Dari segi epistemologis, tali cinta bisa dipahami melalui pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama, serta pengetahuan yang berasal dari wahyu dan pemikiran manusia, sehingga bukan hanya bersifat perasaan, tetapi juga berpikir secara rasional. Dari segi aksiologi, tali cinta berperan sebagai nilai yang memberi pedoman bagi kehidupan manusia agar terus memperhatikan kebaikan, kasih sayang, dan kesejahteraan bersama. Dengan demikian, pembahasan ini menunjukkan bahwa tali cinta bukan hanya perasaan pribadi, melainkan konsep yang memiliki makna dalam membentuk sikap etis, moral, dan tanggung jawab sosial manusia.
Kontribusi Teori Sosial-Kognitif Albert Bandura dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Shabrina, Anisa Ruhi; Sianturi, Christin Angelita; Maghfirah, Yumna
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas kontribusi teori sosial-kognitif Albert Bandura dalam pembelajaran anak usia dini. Tahapan Bandura’s Modeling atau social learning theory menekankan bahwa proses belajar terjadi melalui observasi dengan empat tahapan utama. Pertama, tahap perhatian (attention phase), retensi (retention phase), produksi (production phase), motivasi (motivation phase). Alat dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif membangun dari rincian ke tema umum, dan peneliti membuat interpretasi tentang makna data. Hasil. Terdapat kontribusi empat tahapan teori sosial-kognitif Albert Bandura dalam pembelajaran di salah satu TK baik dalam proses kegiatan belajar dan RPPH. Kesimpulan. Pembelajaran yang terjadi di taman kanak-kanak yang penulis teliti telah menggunakan teori sosial-kognitif Abert Bandura. Keempat tahapan dalam teori sosial-kognitif Albert Bandura, yaitu proses perhatian, retensi, produksi, dan motivasi dimunculkan baik dalam proses kegiatan belajar, bermain, dan juga di dalam RPPH nya. Selain daripada itu keberlanjutan dalam penguatan sosial-kognitif juga dibantu oleh orangtua siswa saat di rumah.