Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kreasi Kerajinan Tangan Daur Ulang Sampah Sedotan di Desa Sukamanah Kec. Megamendung Kab. Bogor Kamila, Nazwa; Yektyastuti, Resti
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/ejpm.v3i2.6243

Abstract

Abstrak Dalam pasal 20 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan: “Perguruan tinggi berkewajiban mengadakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dasar inilah yang digunakan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam perwujudannya. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat dan merupakan suatu bagian dari Panca Dharma Universitas Djuanda Bogor. Mahasiswa adalah agen perubahan (agent of chance) yang akan melakukan perubahan-perubahan nyata secara dinamis kepada masyarakat sekitar, sesuai dengan tuntutan serta kebutuhan perkembangan zaman. Dengan diadakannya KKN diharapkan seorang mahasiswa semakin matang dengan disiplin keilmuannya, KKN pun merupakan kegiatan pengaplikasian dari teori-teori yang telah diproleh di bangku perkuliahan. Adapun dalam kegiatan KKN penulis melakukan pengabdian pada masyarkat dengan mengajak masyarakat mendaur ulang sampah yang dikelola dengan baik agar meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Mendaur ulang sampah plastik dengan sendirinya membantu pemerintah dalam mengelola sampah, apalagi pengelolaan dilakukan secara professional dan komersil, sehingga menjadi suatu usaha yang menguntungkan.Permasalahan sampah plastik di dunia sampai sekarang masih menjadi bahasan yang tidak pernah selesai.Sampah plastik dianggap sebagai salah satu masalah lingkungan hidup yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang cukup buruk kepada lingkungan.Bayangkan, apabila hal ini tidak ditangani maka bumi akan menjadi tempat tinggal yang terbentuk dari sampah dan barang tidak berguna.
Pendampingan dan Pemberdayaan UMKM melalui Edukasi Digitalisasi Administrasi Usaha dan Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai Upaya Peningkatan Legalitas di Desa Banjarwangi Hendarto, Deni; Rahman, Ibnu Zikra; Fadillah, Refal Maulana; Herdiansyah; Pratama, Muhammad Izra; Fauziah, Siti Amelia; Kamila, Nazwa; Badrudin, Deni Ardhika; Nissa, Nazwa Khaerul; Wijaya, Mutiara Az Zhari
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 10 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i10.21502

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian nasional, namun masih banyak pelaku usaha yang menghadapi kendala dalam memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikat halal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pendampingan pembuatan NIB, mengidentifikasi tantangan sertifikasi halal, serta mengevaluasi kontribusi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam meningkatkan legalitas usaha di Desa Banjarwangi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan terdiri dari pelaku UMK, petugas instansi terkait, dan konsumen, yang dipilih melalui teknik purposive dan snowball sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurusan NIB relatif lebih mudah melalui sistem OSS, namun masih terkendala oleh keterbatasan literasi digital, terutama pada pelaku usaha berusia lanjut. Sebaliknya, sertifikasi halal dianggap lebih kompleks karena membutuhkan dokumen bahan baku, penerapan standar higienitas, serta biaya tambahan. Meski demikian, keberadaan NIB dan sertifikat halal terbukti meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas akses pasar, dan memberikan legitimasi formal yang mendukung keberlanjutan usaha. Kesimpulannya, program pendampingan KKN berperan penting dalam mempercepat legalisasi usaha, meskipun masih dibutuhkan dukungan pemerintah berupa pelatihan literasi digital, sosialisasi, dan subsidi biaya untuk memperkuat ekosistem ekonomi halal di tingkat desa.
Evaluasi Program Hygritech (Hydroponic Agricultural Technology) HIMATIP sebagai Model Edukasi bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Hendarto, Deni; Fadillah, Refal Maulana; Rahman, Ibnu Zikra; Herdiansyah; Pratama, Muhammad Izra; Fauziah, Siti Amelia; Kamila, Nazwa; Badrudin, Deni Ardhika; Nissa, Nazwa Khaerul; Wijaya, Mutiara Az-zhari; Haq, Muhammad Abu Ridho Abdul; Rianto, M Rizki; Saputra, Wildan
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 11 (2025): Karimah Tauhid (on proses)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i11.21890

Abstract

Program Hygritech (Hydroponic Agricultural Technology) merupakan inisiatif yang dikembangkan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATIP) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam memperkenalkan sistem pertanian modern berbasis hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Program Hygritech sebagai model edukasi dan pemberdayaan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarwangi Sejahtera dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi terhadap penerapan teknologi pertanian modern. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner yang disebarkan kepada 20 anggota KWT peserta pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88% peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai teknik hidroponik, terutama dalam aspek efisiensi air, pengelolaan nutrisi, dan sistem Nutrient Film Technique (NFT), serta 80% peserta mampu mengoperasikan instalasi hidroponik sederhana secara mandiri. Selain peningkatan keterampilan teknis, program ini juga berdampak positif secara sosial dan ekonomi, di mana beberapa anggota KWT mulai memanfaatkan hasil panen hidroponik sebagai komoditas bernilai jual dan memperkuat kerja sama antaranggota kelompok. Dengan demikian, Program Hygritech HIMATIP terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas teknis, memperkuat kemandirian ekonomi, serta mendorong partisipasi aktif perempuan dalam penerapan pertanian modern berbasis teknologi. Program ini layak direplikasi di wilayah lain dengan dukungan kolaboratif antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat.