Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Pengenalan Tablet Penambah Darah pada Remaja di Desa Pangadegan Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang Nursadiyah, Siti; Sukaesih, Nunung Siti; Phalosa , Adelia Gian; Solehah , Indah Lutfiah Nur; Zakaria , Ilyas; Shalimar , Jesika
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JAMSI - Mei 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1738

Abstract

Kejadian anemia ini merupakan suatu permasalahan kesehatan yang cukup kompleks di Indonesia, terkhususnya pada beberapa daerah pedesaan seperti di Desa Pangadegan, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Edukasi mengenai pentingnya mengenal TTD menjadi langkah awal yang penting dalam mencegah anemia pada remaja putri. Kegiatan edukasi pengenalan tablet tambah darah (TTD) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswi remaja di Desa Pangadegan mengenai TTD melalui edukasi dan penyuluhan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan setelah intervensi edukasi. Kegiatan ini dilaksanakan di empat sekolah dasar dengan total 65 siswi kelas 4–6 sebagai peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat pemahaman, dengan selisih skor rata-rata 19,23 poin dari pre-test (75,69) ke post-test (94,92). Edukasi ini juga berhasil meningkatkan kesediaan peserta untuk mengonsumsi TTD. Kesimpulannya, penyuluhan mengenai TTD efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pencegahan anemia. Implementasi metode edukasi yang lebih interaktif di masa mendatang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program ini dan membantu menurunkan prevalensi anemia di kalangan remaja putri.
ANALISIS PENDAPAT ULAMA ORGANISASI ISLAM DAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP PANTI JOMPO A. Ario Mandehe; Nailah, Intan Hana; Hasanah, Khoula Shofil; Nisa, Neng Lina Rohamatun; Nursadiyah, Siti; Syirin, Zaenab; Faozi, Akhmad; Supriyadi, Tedi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.38250

Abstract

Panti jompo adalah tempat merawat orang tua yang tidak dapat dirawat anaknya. Namun, ada kasus di mana orang tua sengaja ditelantarkan, memicu fatwa seperti dari Dÿ''irat al-Iftÿ'' Jordan dan Syaikh ''Abd al-ÿamÿd al-Aÿrash yang menganggap menitipkan orang tua di panti jompo sebagai pengucilan. Diperlukan analisis ulama untuk mengubah persepsi keluarga dan masyarakat mengenai panti jompo.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan case study. Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena panti jompo menurut perspektif Islam dan tenaga kesehatan, maka dari itu penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Dengan instrumen wawancara pada triagulasi yaitu ulama, tenaga kesehatan, dan pengurus serta klien panti jompo. PERSIS berpendapat bahwa memasukkan orang tua ke panti jompo tergantung kesepakatan keluarga. Jika keinginan orang tua, itu wajib. Jika anak menelantarkan, itu dosa. Pendapat ulama NU menyatakan panti jompo tidak dilarang, namun menyayangkan jika anak mampu merawat namun menitipkan orang tua di panti jompo. Ulama Muhammadiyah berpendapat sebaiknya orang tua dirawat di rumah oleh keluarga atau perawat, dan jangan dikirim ke panti jompo. Keberadaan panti jompo merupakan isu kompleks dengan pandangan beragam. Panti jompo menawarkan perawatan bagi lansia yang tidak memiliki dukungan keluarga. Cendekiawan Islam sepakat panti jompo tidak dilarang, namun menekankan pentingnya kesepakatan keluarga. Tenaga kesehatan berperan penting dalam merawat lansia, namun ikatan keluarga tetap harus diperkuat. Stigma negatif terhadap panti jompo perlu diatasi agar menjadi lingkungan sehat bagi orang tua.