Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPTIMALISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhlis, Muhlis; Hartini, Supri; Komariah, Laili; Subagio, Lambang; Warman, Warman
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 8 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/basataka.v8i1.682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP) dapat meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan studi kasus pada Dinas Pendidikan dan beberapa satuan pendidikan di wilayah tersebut, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan SIMP mampu meningkatkan efektivitas perencanaan, pelaporan, dan pengambilan keputusan berbasis data. Hasil menunjukkan bahwa integrasi sistem, peningkatan kapasitas SDM, dan penguatan infrastruktur digital merupakan faktor kunci dalam optimalisasi SIMP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang mengungkapkan kejadian yang ada dilokasi penelitian secara menyeluruh melalui pengumpulan data secara alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, dokumen resmi dari Dinas Pendidikan Kalimantan Timur, serta wawancara dengan kepala sekolah dan staf IT di beberapa sekolah negeri dan swasta di Samarinda dan Balikpapan. Pendidikan merupakan instrumen untuk memajukan dan meningkatkan kualitas SDM. Kualitas SDM merupakan modal utama untuk memajukan negara. Bentuk kebijakan pendidikan dan implementasinya untuk memajukan bangsa dan negara merupakan cerminan political will pemerintah. Untuk daerah adalah political will pemerintah daerah. Milestone 2045 merupakan ukuran di saat itu seberapa berhasil kinerja pendidikan baik secara nasional maupun lokal-daerah. Untuk hari ini, 23 tahun sebelum sampai ke 2045, masih ada waktu untuk berbuat “lebih” sehingga ukuran-ukuran keberhasilan Indonesia Maju patut disematkan pada waktunya, termasuk kepada kepala-kepala daerah. Untuk Kalimantan Timur, perlu akselerasi menuju Indonesia Maju 2045. Apa yang telah dan sedang dilakukan nasional dikurang dengan apa yang telah dan sedang dilakukan di Kalimantan Timur , itulah tantangannya. Sebagai misal, jika nasional telah melakukan 10 hal dan Kalimantan Timur baru 5 yang dilakukan, maka 10-5 = 5 (gap). Gap ini perlu diisi dengan kebijakan percepatan, dengan tools akselerasi, dan SDM pendukungnya. Tiga aktor utama di daerah untuk mendukung keberhasilan Provinsi Kalimantan Timur Menuju Indonesia Maju 2045 ialah: Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), Lembaga-lembaga Pendidikan (Paud/Dikdas/Dikmen/Dikti), dan Masyarakat. Kolaborasi, sinergi, dan konsistensi dalam regulasi dan implementasi akan memungkinkan terjadinya akselerasi.
REPRESENTASI ARAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH TINGKAT SMA SEDERAJAT DI KALIMANTAN TIMUR Purwoko, Purwoko; Fauzi, Ahmad; Komariah, Laili; Subagio, Lambang; Warman, Warman
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 8 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/basataka.v8i1.683

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi arah kebijakan pendidikan yang diterapkan di Provinsi Kalimantan Timur dalam meningkatkan mutu pendidikan pada jenjang SMA/sederajat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi dokumen dan wawancara mendalam terhadap pengambil kebijakan di Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, kepala sekolah, serta guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah kebijakan pendidikan di Kalimantan Timur menekankan pada peningkatan kompetensi guru, digitalisasi sekolah, dan pemerataan akses pendidikan. Kendala utama dalam implementasi kebijakan adalah ketimpangan infrastruktur antar wilayah dan kurangnya pelatihan berkelanjutan bagi tenaga pendidik. Rekomendasi diberikan dalam bentuk penguatan kolaborasi lintas sektor, peningkatan anggaran pendidikan, serta evaluasi berkelanjutan terhadap program-program unggulan daerah.
Strategies for Managing Facilities and Infrastructure in Inclusive Schools Santi, Arina; Komariah, Laili; Mulawarman , Widyatmike Gede; Nurlaili; Akhmad; Azainil
Research Horizon Vol. 5 No. 3 (2025): Research Horizon - June 2025
Publisher : LifeSciFi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54518/rh.5.3.2025.573

Abstract

Inclusive education aims to provide access to quality education for all children, including children with special needs. Implementation in Indonesia still faces various challenges, especially in the management of disability friendly facilities and infrastructure. This study aims to explore the management of inclusive education facilities and infrastructure. This study uses a qualitative approach with a case study design. Data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation for five months (August–December 2024). School has provided inclusive education facilities, such as accessible classrooms, disability-friendly toilets, ramps, and Disability Service Units. However, there are still limitations in special learning aids. Management of facilities and infrastructure is carried out through annual planning, routine monitoring, and periodic evaluation, not yet supported by special experts in inclusive services. The main challenges faced are budget constraints and lack of professional human resources. This study emphasizes the importance of adaptive and planned management of facilities and infrastructure in creating an inclusive learning environment. School has implemented strategies by applying for assistance to the Education Office, collaborating with community organizations, and holding inclusive education training for teachers. These findings can be a reference for schools in improving the effectiveness of inclusive education facility management.
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA SISWA BIDANG SARANA DAN PRASARANA Wartini, Sri; Komariah, Laili; Subagiyo, Lambang; Warman, Warman
FIKRUNA: Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 7 No 3 (2025): FIKRUNA : JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN
Publisher : STIT Ibnu Rusyd Tanah Grogot

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56489/fik.v7i2.359

Abstract

School-Based Management (SBM) is an approach that grants schools autonomy in managing educational processes and resources. One of the main challenges of SBM is the low level of parental participation, particularly in terms of facilities and infrastructure. Parental involvement is crucial for improving the quality of education and directly impacts the enhancement of school facilities. This article discusses the importance of parental participation in the development of school infrastructure, identifies the factors that influence parental involvement, and suggests strategies to increase their engagement. By building effective communication, educating parents about their roles in school development, and organizing social activities such as community service or fundraising events, schools can encourage greater parental involvement. Such initiatives not only improve school facilities but also strengthen the relationship between parents and the school community. Increased parental involvement in managing school resources ultimately leads to a more conducive learning environment, supporting the overall goal of enhancing students' educational experience. Through collaboration, schools can ensure sustainable progress in both educational quality and school infrastructure.