Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Disrupsi Sistem Sosial-Ekologis: Dampak Kebijakan Larangan Pembakaran Lahan Terhadap Komunitas Petani di Kecamatan Mantangai, Kalimantan Tengah Meilinda, Salsa Rizkia; Yusril, Yusril; Salman, Darmawan; Muhammad, Sawedi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 21 No 1 (2025): Februari, 2025
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jsep.v21i1.43032

Abstract

This study examines the impact of land burning ban policies on the socio-ecological systems of communities in Mantangai District, Central Kalimantan, focusing on traditional farming systems and their implications for food security, social structures, and ecological sustainability. Using a qualitative approach with case study methods, the research involved 27 informants through in-depth interviews, participant observation, and document analysis. The findings reveal three major transformations: (1) the shift in human-environment relations from an integrated to a fragmented system, (2) the transformation of socio-economic structures from collective to individual, and (3) a food security crisis due to loss of access to traditional farming systems. Through Environmental Sociology and Environmental Justice perspectives, the research demonstrates how policies based on the Human Exemptionalism Paradigm ignore the complexity of community socio-ecological relations that reflect the New Environmental Paradigm. Modernization programs like food estate have failed due to disregarding local knowledge, while criminalization of traditional practices has created systemic environmental injustice. The study recommends policy reformulation that integrates local wisdom and environmental justice to strengthen community socio-ecological resilience.
Penguatan Jejaring Sosial dan Tata Kelola Desa Wisata Pesisir Menuju Pembangunan Berkelanjutan dan Terintegrasi di Kabupaten Kotabaru Hidayat, Rachmat; Baharuddin, Baharuddin; Hamid, Ismar; Agusliani, Erma; Meilinda, Salsa Rizkia
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i3.2025.1724-1739

Abstract

Pengembangan desa wisata pesisir di Indonesia menghadapi tantangan ganda: menjaga keberlanjutan ekologi dan budaya lokal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Artikel ini mengkaji dua studi kasus di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, yaitu Desa Wisata Sarang Tiung yang dekat dengan ibu kota kabupaten dan Pantai Teluk Tamiang yang jauh dari pusat kabupaten. Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan struktur jejaring aktor, dinamika tata kelola, serta posisi nelayan dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi lapangan, serta studi dokumen. Analisis dilakukan menggunakan Social Network Analysis (SNA) untuk memetakan aktor kunci dan pola relasi, serta Causal Loop Diagram (CLD) untuk mengidentifikasi mekanisme penguatan dan penyeimbang dalam sistem pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa destinasi yang dekat dengan pusat kabupaten memiliki jejaring sosial yang lebih terintegrasi, dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta yang kuat, sedangkan destinasi yang jauh cenderung bergantung pada kohesi sosial internal dengan keterhubungan eksternal yang lemah. Pokdarwis dan pemerintah desa berperan sebagai simpul inti dengan nilai centrality tinggi, namun nelayan justru termarginalkan dan hanya berfungsi sebagai pelengkap atraksi wisata. Kondisi ini mengindikasikan hilangnya peluang integrasi fisheries-based tourism yang dapat memperkuat resiliensi ekonomi dan identitas maritim.