Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Percepatan Waktu dan Biaya Bangunan Gedung dengan Menggunakan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) Mardiana, Sela; Irawan, Dafid; Cakrawala, Muhammad; Suraji, Aji
BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2022): Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/bouwplank.v2i2.238

Abstract

Suatu proyek dikatakan berhasil apabila dalam mencapai mutu, biaya dan waktu dalam penyelesaian proyek. Namun kondisi dilapangan tidak dapat diprediksi sehingga bisa menimbulkan keterlambatan. Karena itu untuk mengurangi keterlambatan bisa dilakukan percepatan dengan menggunakan metode time cost trade off. Metode ini bisa dilakukan dengan banyak cara guna mencari percepatan dan biaya optimum. Schedule menggunakan microsoft project 2016 yang kemudian dilakukan identifikasi pekerjaan yang berada pada jalur kritis. Jalur kritis ini yang akan dilakukan percepatan sehingga menghasilkan durasi yang lebih singkat. Percepatan ini dilakukan dengan penambahan jam kerja (lembur). Setelah dilakukan analisa pada penambahan jam kerja 1 jam proyek dapat diselesaikan dengan durasi 84 hari dan total biaya Rp.2.744.929.563. Pada penambahan jam kerja 2 jam durasi menjadi 79 hari da total biaya menjadi Rp. 2.771.984.255. Pada penambahan jam kerja 3 dan 4 jam menghasilkan durasi 75 hari dan biaya untuk penambahan jam kerja 3 jam sebesar Rp. 2.788.400.122. Sedangkan pada penambahan jam kerja 4 jam biaya menjadi Rp. 2.822.954.502. Untuk perbandingan biaya terhadap denda dan suku bunga bank maka pada penambahan jam kerja 1 jam paling rendah ketika percepatan dengan biaya Rp. 11.219.563 dan pada penambahan jam kerja selanjutnya biaya paling rendah pada suku bunga bank sebesar Rp. 17.085.688.
Pelatihan Pembuatan LKPD dan Video Pembelajaran dengan Pendekatan CRT melalui Aplikasi Canva bagi Guru Sekolah Dasar: Professional Development Workshop on Creating Student Worksheets and Educational Videos Using a Culturally Responsive Teaching Approach with Canva for Elementary School Teachers Rusnilawati, Rusnilawati; Rahmawati, Ratih Oktavia; Amalia, Renata Rizky; Kurniasih, Reni; Aguvia, Rifani Dwi; Pamungkas, Romario Seger Aji; Ronalia, Ronalia; Nisa’, Rosyidatun; Pratiwi, Sabilla; Mardiana, Sela; Hazima, Atika Azzahro; Rahman, Farizky
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 12 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i12.7650

Abstract

The COVID-19 pandemic has accelerated the need to enhance learning in the digital era, focusing on developing students' critical thinking, innovation, and creativity through technology-based education. This training addresses several key issues: (1) many teachers at Penggok 3 State Elementary School in Sragen struggle with using digital technology to support learning; (2) the Culturally Responsive Teaching (CRT) approach is rarely applied; (3) students' interest in Indonesian culture is low; and (4) integrating technology into education is now essential. Teacher training is crucial for developing individual capabilities to create a better learning environment. This training aims to enhance primary school teachers' understanding and application of CRT, enabling them to design student worksheets (Lembar Kerja Peserta Didik - LKPD) and educational videos that reflect students' cultural diversity. Additionally, it aims to develop teachers' skills in using the Canva graphic design platform to create engaging, interactive, and culturally relevant LKPD and educational videos. The training on creating LKPD and educational videos with a CRT approach using Canva for teachers at Penggok 3 State Elementary School in Sragen yielded positive outcomes. Over 50% of teachers successfully created LKPD and educational videos using the CRT approach through Canva. Additionally, there was a 14.3% increase in understanding of the CRT approach, based on pre-test and post-test results.
Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPAS Sekolah Dasar Mardiana, Sela; Suharyanto, Suharyanto
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 5 No. 2 (2024): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v5i2.451

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SDN Ngadirejo 3 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Subjek penelitian melibatkan 26 siswa kelas IV SDN Ngadirejo 3. Desain penelitian mengadopsi model Kemmis dan McTaggart, yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPAS. Pada tahap pra-siklus, rata-rata keaktifan belajar siswa hanya mencapai 47,9%, yang kemudian meningkat menjadi 71,1% pada siklus I, dan mengalami peningkatan lagi menjadi 80,7% pada siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terbukti efektif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPAS.