Pengelolaan sampah organik merupakan tantangan utama di Kabupaten Sukoharjo akibat tingginya volume sampah rumah tangga yang terus meningkat setiap tahun dan berkontribusi terhadap penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tanpa pengelolaan yang baik, sampah organik dapat menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui penerapan teknologi pengelolaan sampah organik guna mengurangi beban lingkungan dan menciptakan nilai ekonomi. Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi, pelatihan, serta implementasi teknologi seperti komposter aerobik, lubang resapan biopori, dan eco-enzyme. Pelatihan ini membekali mitra bank sampah dan masyarakat dengan keterampilan praktis dalam mengelola sampah organik menjadi produk yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan. Hasil program menunjukkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah organik, dengan 90% peserta berhasil mengadopsi teknologi yang diajarkan. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman awal dan keterbatasan infrastruktur pendukung, namun faktor pendorong seperti kesadaran masyarakat yang tinggi serta dukungan pemerintah daerah berperan dalam keberhasilan program. Program ini tidak hanya mengurangi volume sampah organik secara signifikan, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui pemanfaatan limbah. Selain itu, keberlanjutan program dapat diperkuat dengan kolaborasi antara komunitas, akademisi, dan pemerintah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah. Keberhasilan model ini diharapkan dapat diterapkan di daerah lain yang menghadapi permasalahan serupa guna mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.