Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan Kearifan Lokal Jumputan Kenten Laut (JUMTELA) melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Anggraini, Dian; Fadhlia, Maudy Noor; Sohyb, Muh. Nizar
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i1.5222

Abstract

Kearifan lokal di Sumatera Selatan sangat beragam, salah satunya adalah Jumputan sebagai salah satu bentuk program yang biasanya dilakukan oleh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Desa Kenten Laut, Banyuasin merupakan salah satu desa yang memiliki Program PKK Jumputan  yang bernama JUMTELA (Jumputan Kenten Laut). Hal ini menjadi pilihan dari Kelompok Pengabdian masyarakat Universitas Sriwijaya yang melakukan pengabdian dengan memberikan konsep perkuliahan desa yang berhubungan dengan Mata Kuliah Kewirausahaan dan Pemberdayaan Masyarakat. Selain memperkuat tradisi dari kearifan lokal yang rentan berkurang akibat globalisasi. Pengabdian dilakukan dengan melakukan pelatihan dasar tentang pembuatan jumputan dengan narasumber yang kompeten kemudian pemberian materi Kewirausahaan yang sangat bermanfaat bagi peserta untuk mendapatkan wawasan sekaligus keterampilan sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai keahlian dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Metode yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan analisis dokumen untuk mengidentifikasi dampak program terhadap kearifan lokal. Metode ini didukung dengan melakukan survey awal penentuan lokasi pengabdian, pre test sebagai bentuk analisa awal tingkat kemampuan peserta selanjutnya diberikan post test setelah pelatihan sehingga diketahui hasil dari pelatihan sebesar 65 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya Kegiatan Pengabdian Masyarakat bekerjasama dengan PKK Desa Kenten Laut dapat memberikan sarana bagi masyarakat untuk mendapat keahlian sehingga tidak saja meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat di era globalisasi yang sering mengancam eksistensi budaya lokal.
The Role of Muslim Women in Waste Management for Sustainable Environmental Conservation in the Coastal Area of Bone, South Sulawesi Nur, Suriani; Utami, Sari; Duraesa, M. Abzar; Yahya, M.; Sohyb, Muh. Nizar
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol. 9 No. 2 (2025): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/qch2xb28

Abstract

The global world is facing environmental and coastal ecosystem degradation, including Indonesia, a region largely comprised of marine and coastal areas that relies heavily on marine ecosystems. This study aims to examine the role of Muslim women in household waste management in coastal areas, framed by Islamic principles of environmental management. Using a mixed method approach, incorporating both Islamic and environmental approaches, data were collected through surveys, interviews, documentation and observation. Interviewees included academics, religious scholars, environmental agencies, the Office of Religious Affairs, and coastal communities. The documents analyzed included legal regulations, articles, and books related to the content of the articles. The study found that Muslim women, as primary educators in their households, play a crucial role in fostering environmental awareness and promoting sustainable waste management practices. Involvement in religious study groups enhances their knowledge and attitudes toward environmental preservation. Islamic teachings emphasizing cleanliness and the obligation to protect the environment serve as fundamental motivations for adopting and promoting environmentally responsible behavior. These collective efforts contribute to the preservation of coastal ecosystems and the advancement of sustainable development goals. Furthermore, effective waste management aligns with Islamic values, positioning it as both a practical environmental initiative and a form of worship.