Talan, Veronika Sofia Jaquelin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bioremediasi Amoniak Feses Ayam Menggunakan Nitrobacter-Nitrosomonas di Kelompok Wanita Tani Nunapa Jaya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur Gelyaman, Gebhardus Djugian; Kolo, Sefrinus Maria Dolfi; Benu, Didi Prasetyo; Christanti, Cindy Claudia; Edi, Eduardus; Batu, Matius Stefanus; Mere, Janrigo Klaumegio; Adu, Risna Erni Yati; Talan, Veronika Sofia Jaquelin
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): JIPPM - Juni 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.799

Abstract

Ketergantungan petani di Kabupaten Timor Tengah Utara terhadap pupuk urea sangat tinggi, namun ketersediaannya terbatas. Selain itu, pemahaman petani dalam mengolah bahan mentah menjadi pupuk substituen urea masih rendah sehingga meningkatkan kelangkaan pupuk dan menurunkan produktivitas petani. Pupuk urea dapat digantikan dengan nitrat hasil olahan amoniak dari limbah feses ayam broiler melalui teknologi bioremediasi dengan bakteri Nitrobacter dan Nitrosomonas. Tujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan teknologi bioremediasi Nitrobacter-Nitrosomonas kepada Kelompok Wanita Tani Nunapa Jaya Kefamenanu. Metode yang digunakan meliputi survei, sosialisasi, praktik, dan evaluasi pada 12 responden dengan analisis deskriptif. Pengabdian dilaksanakan pada bulan maret – mei 2025. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi persentase perubahan pengetahuan terhadap pemanfaatan Nitrobacter dan Nitrosomonas yaitu 100% responden mengenal teknologi bioremediasi. Persentase perubahan pengetahuan responden terhadap dampak negatif tingginya kadar amonia bagi lingkungan adalah 83%. Perubahan responden yang mengetahui teknik pengolahan feses ayam menjadi pupuk adalah 67%. Perubahan pengetahuan terhadap jenis dekomposer feses ayam sebanyak 67%. Perubahan presentasi intensitas Odor (sangat tinggi menjadi tidak ada) feses ayam menurut responden adalah sebanyak sebesar 91,67%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berkontribusi penting dalam mengatasi kelangkaan pupuk di daerah pertanian dengan pendekatan inovatif, ramah lingkungan. Implikasi dari kegiatan ini adalah pemberdayaan petani secara langsung, potensi substitusi urea, pengolahan limbah ternak, pengembangan teknologi lokal dan dampak positif terhadap lingkungan.
Penerapan Pekarangan Pangan Lestari Melalui Vertikultur Pada KWT Sejati Kelurahan Aplasi, Nusa Tenggara Timur Tobing*, Wilda Lumban; Naisali, Hyldegardis; Maulana, Achmad Subchiandi; Sipayung, Boanerges Putra; Kia, Kristoforus Wilson; Bria, Deseriana; Silla, Misail Epainetus; Talan, Veronika Sofia Jaquelin
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i1.16492

Abstract

Fulfillment of food can be done through the implementation of Sustainable Food Yards. KWT Sejati has difficulty providing food throughout the year. The yard owned is not productive because it has dry land biophysics with a dry climate. This condition is also a factor that influences people's food status (food insecurity). Management of dry land as agricultural land requires the adoption of technology. Verticulture technology can be used as an alternative to meet food needs in Karing. This activity aims to apply P2L to KWT Sejati through verticulture as a technology for cultivating vegetables on dry land. The method for implementing this activity is counseling and demonstration using a learning by doing system. The results of this activity provide many benefits to KWT Sejati, including: ease in managing dry land as agricultural land, being able to engineer planting media to improve soil quality, and producing higher production and income compared to using a raised bed system, and has the potential to overcome food insecurity conditions