Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM ASESMEN FORMATIF: INOVASI PEMBELAJRAN IPS ABAD Ke-21 Yuliyanti, Ekani; Fajar, Wildan Nurul
EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/edutech.v5i2.5249

Abstract

The digital transformation in education has significantly influenced the evaluation process, particularly in formative assessment. This study aims to systematically review five scholarly articles discussing the implementation of technology-based formative assessment in Social Studies (IPS) learning. The research employed a qualitative literature review method with a content analysis approach to analyze relevant articles. The findings indicate that the use of digital tools such as Kahoot, Quizizz, Google Form, and Padlet can enhance student participation, provide instant feedback, and strengthen active engagement in the learning process. However, the implementation still faces several challenges, including teachers' readiness to use technology, limited device access in schools, and the insufficient ability of these tools to automatically assess open-ended questions. Based on these findings, the study recommends continuous teacher training, the development of more reflective assessment tools, and sufficient infrastructure and policy support to optimize the use of technology-based formative assessment in Social Studies education. ABSTRAKTransformasi digital dalam dunia pendidikan telah mendorong perubahan signifikan dalam proses evaluasi pembelajaran, khususnya pada asesmen formatif. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis lima artikel ilmiah yang membahas penerapan asesmen formatif berbasis teknologi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Metode yang digunakan adalah studi literatur kualitatif dengan pendekatan analisis isi terhadap artikel-artikel yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan alat digital seperti Kahoot, Quizizz, Google Form, dan Padlet dapat meningkatkan partisipasi siswa, memberikan umpan balik secara cepat, serta memperkuat keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Meski demikian, penerapannya masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kesiapan guru dalam menggunakan teknologi, keterbatasan akses perangkat di sekolah, serta kurangnya kemampuan alat dalam menilai soal terbuka secara otomatis. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan pelatihan guru secara berkelanjutan, pengembangan alat asesmen yang lebih reflektif, serta dukungan infrastruktur dan kebijakan pendidikan yang memadai guna mengoptimalkan asesmen formatif berbasis teknologi dalam pembelajaran IPS.
KUNJUNG KARYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA Yuliyanti, Ekani; Sriyanto, Sriyanto
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v5i2.5390

Abstract

This study aims to explore the effectiveness of the kunjung karya (work exhibition visit) method as a differentiated learning strategy to enhance students’ communication skills in Social Studies (IPS) at SMP Negeri 1 Pejawaran, specifically in Class VII-B. Employing a qualitative approach with a case study design, the research involved 30 students as participants. Data were collected through classroom observations, semi-structured interviews with purposively selected students, and Likert-scale questionnaires administered before and after the implementation of the method. The findings indicate a significant improvement in three core aspects of communication skills: speaking confidence, active listening, and the ability to provide constructive feedback. Moreover, the kunjung karya method increased students' interest in learning Social Studies and encouraged active participation in classroom activities. These results suggest that the method aligns well with the principles of the Merdeka Curriculum, which emphasizes flexible, inclusive, and student-centered learning. Therefore, kunjung karya can be considered an effective pedagogical approach to fostering a communicative, collaborative, and meaningful learning environment. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas metode kunjung karya sebagai strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus dan melibatkan 30 siswa kelas VII-B SMP Negeri 1 Pejawaran sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung selama proses pembelajaran, wawancara semi-terstruktur terhadap siswa yang dipilih secara purposif, serta penyebaran angket berbasis skala Likert untuk mengukur perubahan keterampilan komunikasi sebelum dan sesudah penerapan metode. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tiga indikator utama keterampilan komunikasi siswa, yaitu keberanian berbicara, kemampuan mendengarkan aktif, dan kemampuan memberikan umpan balik secara konstruktif. Selain itu, penerapan metode kunjung karya juga mendorong peningkatan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dan memfasilitasi partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Metode ini terbukti mendukung prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran yang fleksibel, inklusif, serta berpusat pada peserta didik. Dengan demikian, kunjung karya dapat menjadi strategi pembelajaran yang efektif dalam membentuk lingkungan belajar yang komunikatif, kolaboratif, dan bermakna.
PEMBELAJARAN IPS BERBASIS PROYEK PEMBUATAN MAKANAN TRADISIONAL UNTUK MENUMBUHKAN KEWIRAUSAHAAN DAN MEMPERKUAT DIMENSI PROFIL LULUSAN Yuliyanti, Ekani; Geasill, Lendra Yuspi J
SECONDARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Menengah Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/secondary.v5i4.7357

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of Social Studies (Ilmu Pengetahuan Sosial – IPS) learning through a project-based approach involving the creation of traditional foods made from tubers to foster students’ entrepreneurial spirit and strengthen the Pancasila Student Profile dimensions in junior high school. The research employed a mixed-method design using a one-group pretest–posttest model with 78 eighth-grade students from SMP Negeri 1 Pejawaran. Data were collected through entrepreneurship questionnaires, student profile rubrics, learning activity observations, and reflective journals. The results of the paired sample t-test revealed a significant improvement (p < 0.05) across all indicators, particularly in communication (+0.54), creativity (+0.48), and independence (+0.40). Qualitative findings indicated that students’ participation in the planning, production, and marketing of local products encouraged the growth of collaboration, social responsibility, and spiritual values. The project-based learning model proved effective in integrating knowledge, skills, and character within a contextual framework, reinforcing the dimensions of communication, creativity, independence, and citizenship in alignment with the faith and piety values emphasized in the Merdeka Curriculum. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penerapan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berbasis proyek pembuatan makanan tradisional berbahan dasar umbi-umbian sebagai sarana penguatan jiwa kewirausahaan dan pengembangan Profil Pelajar Pancasila pada siswa SMP. Metode yang digunakan ialah mixed methods dengan desain one-group pretest–posttest yang melibatkan 78 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pejawaran. Pengumpulan data dilakukan melalui angket kewirausahaan, rubrik penilaian profil pelajar, observasi aktivitas belajar, serta jurnal reflektif peserta didik. Hasil uji statistik paired sample t-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan (p < 0,05) pada seluruh indikator profil, terutama pada aspek komunikasi (+0,54), kreativitas (+0,48), dan kemandirian (+0,40). Temuan kualitatif mengindikasikan bahwa keterlibatan siswa dalam proses perencanaan, produksi, hingga penjualan produk lokal mendorong tumbuhnya nilai kolaboratif, tanggung jawab sosial, serta sikap spiritual. Pembelajaran berbasis proyek ini terbukti efektif dalam mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan karakter secara kontekstual, sekaligus memperkuat dimensi komunikasi, kreativitas, kemandirian, dan kewargaan yang sejalan dengan nilai-nilai iman dan takwa dalam arah kebijakan Kurikulum Merdeka.