Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Bahan Alam dan Budaya Minum Jamu Sebagai Solusi Kesehatan Alami untuk Masyarakat Modern Fitrianingsih, Sri; Megawati, Annik; Maghfirah, Aisyah Putti; Auliya, Hilda; Yashirly, Vicky; Wildayanti, Wildayanti; Zulkarya, Luvita Gabriel; Riyanto, Bagus; Handayani, Yanulia; Ismah, Kadar; Nafi’ah, Luthfiana Nurulin; Sari, Dessy Erliani Mugita; Tuggadewi, Aprillia Puspitasari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Juni 2025
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/jupkes.v4i2.52

Abstract

Berkembangnya zaman dan meningkatnya kesibukan masyarakat, kebiasaan minum jamu mulai terpinggirkan, digantikan oleh penggunaan obat-obatan kimia yang lebih praktis. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kebangkitan minat terhadap jamu, terutama di kalangan masyarakat urban yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan alami dan pengobatan holistik. Tujuan umum kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahan alam dan budaya minum jamu sebagai solusi kesehatan alami untuk masyarakat modern. Sedangkan tujuan khusus adalah memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang bahan alam yang berpotensi untuk kesehatan, memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang zat khasiat yang terkandung pada bahan alam, manfaat/khasiat mengkonsumsi jamu. Sasaran pengabdian masyarakat adalah sekumpulan warga Kudus yang melakukan CFD. Kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi beberapa tahapan dalam mencapai target dan luaran, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan hingga tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami dengan baik materi yang disampaikan dan masyarakat mengikuti kegiatan tampak sangat antusias, yang terlihat dari partisipasi aktif dan keterlibatan mereka sepanjang acara.
Edukasi & Inovasi Cookies dari Bahan Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) guna Menurunkan Angka Stunting pada Balita Shofiyani, Rizka; Maghfirah, Aisyah Putti; Aningsih, Annisa Kusdi; Novianti, Adinda Putri; Puspitaningsih, Devi Ayu; Fitrianingsih, Sri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i3.443

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan yang disebabkan ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama dimulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Stunting juga dikaitkan dengan masalah kurang gizi yang disebabkan ketidaksesuaian pemberian makanan untuk kebutuhan gizi dan kurangnya asupan gizi yang terjadi sejak lama. Pengukuran stunting dapat diperhatikan melalui tinggi atau panjang badan, umur, dan asupan makanan. Oleh karena itu, kurang gizi dan stunting dikatakan dua masalah yang saling berhubungan dimana keduanya dapat menimbulkan gangguan terhadap perkembangan fisik anak secara irreversible. Metode yang kami lakukan antara lain: yang pertama melakukan penentuan lokasi kegiatan, kedua melakukan survei lokasi kegiatan, ketiga melakukan perizinan kepada pihak yang berwenang, keempat melakukan koordinasi kepada bidan dan kader posyandu, kelima pelaksanaan kegiatan. Hasil: Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan metode ceramah, pemberian leaflet dan pembagian produk Cookies sehat. Ceramah dan pembagian leaflet ini berisikan tentang penjelasan definisi stunting, faktor penyebab stunting, dampak dari stunting, dan cara pencegahan stunting. Sasaran dari kegiatan ini ditujukan kepada ibu hamil dan balita dengan jumlah responden kurang kebih sebanyak 30 orang. Pemberian informasi ini mengenai kebutuhan zat gizi yang harus terpenuhi untuk ibu hamil dan juga balita dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak tidak mengalami stunting sejak dini. Kesimpulan: Untuk mengatasi masalah stunting, diusulkan inovasi cookies yang menggunakan bahan pangan lokal berupa labu kuning dan rumput laut. Labu kuning kaya akan beta karoten, vitamin B1, B2, kalsium, fosfor, besi, kalium, dan natrium, sementara rumput laut mengandung nutrisi lengkap dan asam lemak tak jenuh ganda. Cookies ini diharapkan dapat menjadi alternatif camilan yang disukai oleh masyarakat, terutama pada ibu hamil dan balita.