Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

CARROTS JUICE FOR DYSMENORRHEA Puji Hastuti; Fajaria Nur Aini; Sumiyati Sumiyati
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 2 (2017)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The incidence of dysmenorrhea (menstruation pain) was reported at a moderate level (64.25%), ranged from 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. Most Indonesian women used herbs to reduce the pain, yet, only few who understood that carrots can be used. Carrots contains a lot of beta carotene, flavonoids and saponins that works as analgesic and antiinflammatory effect. It inhibits the enzyme phospholipase and lipooksigenase enzymes that would inhibitprostaglandin release. Aims: The objective of this research is to analyze the effect of carrots juice to reduce dysmenorrhea in midwifery student. Method: this research employed pre-experimental design, with pretest-posttest one group design. The carrot-free varieties of water was set as independent variable, whilst different levels of dysmenorrhea painas dependent variable. Twenty five female students was selected randomly as sample from 172 students’ population. Prior to treatment, respondents were asked to fill out a questionnaire about the degree of pain experienced, then given carrot juice made from 250 grams of carrots, 100 cc of water and 2 tablespoons of sugar and drink 2 times (morning and evening). After administering carrot juice, respondents again filledout questionnaires about the level of dysmenorrhea pain. Results: Prior to the intervention, 72% participant experienced mild pain whilst 20% suffered from moderate pain and 8% felt severe pain. After the provision of carrots juice, the vast majority experienced no pain (68%), 24% mild and 8% felt moderate pain. No participants reported suffered from severe pain. The results of Wilcoxon Match Paired Test analysis shows that there is influence of giving of carrots juice to various level of dysmenorrhea in student with p = 0.001. Conclusion: There is an effect of giving carrots water to various levels of dysmenorrheal pain in the students. So it is advisable for teenagers or adults to increase knowledge related to dysmenorrhea and to provide carrot juice as an alternative to overcome dysmenorrhea pain.
METODE BERMAIN PERAN LEBIH EFEKTIF DARI STUDI KASUS UNTUK MENINGKATKAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KODE ETIK KEBIDANAN Puji Hastuti; Fajaria Nur Aini
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.12505

Abstract

Kode etik profesi tenaga kesehatan merupakan suatu pedoman yang menyeluruh dan integrasif tentang sikap dan perilaku yang harus dimiliki seorang tenaga kesehatan. Menjadi penting adanya kajian tentang kode etik ini agar dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan yang dihasilkan. Tujuan penelitian mengetahui efektifitas metode studi kasus dan bermain peran terhadap persepsi mahasiswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah studi kasus dan bermain peran. Variabel terikatnya adalah persepsi mahasiswa tentang kode etik. .Hipotesis penelitian ini ada perbedaan efektifitas metode studi kasus dan bermain peran terhadap persepsi mahasiswa tentang kode etik. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy eksperiment. Rancangan yang digunakan yaitu pretest posttest group design. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan studi kasus lebih banyak yang mengalami penurunan persepsi, sedangkan pada kelompok perlakuan roleplay lebih banyak yang mengalami peningkatan persepsi. Setelah dilakukan uji beda diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan pada kelompok studi kasus. Sebaliknya, pada kelompok roleplay terjadi perbedaan persepsi yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan roleplay. Disarankan untuk menggunakan berbagai macam metode pembelajaran khususnya roleplay dalam pembelajaran tentang etika kebidanan
INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL Fajaria Nur Aini; Fitriya Zuhriyatun; Wanodya Hapsari
Jurnal Sains Kebidanan Vol 5, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v5i1.9696

Abstract

Preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu dan bayi tertinggi di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) kasus preeklampsia di negara berkembang tujuh kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Di Indonesia insiden preeklampsia 128.273/tahun dan terus meningkat dalam dua dekade terakhir. Obesitas menjadi salah satu pemicu terjadinya preeklampsia dan termasuk dalam permasalahan gizi di Indonesia. Prevalensi obesitas di Indonesia sangat tinggi yaitu 21,8%, dan perempuan memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu sejumlah 105 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga jumlah sampel nya sebanyak 105 orang. Uji statistik menggunakan Chi-Square. Hasil dari penelitian ini adalah  mayoritas Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kategori gemuk sebanyak 42 orang (40%). Kejadian preeklampsia sebanyak 30 orang (28,6%). Hasil analisis data dengan menggunakan rumus Chi-Square didapatkan p-value 0,041 (p-value 0,05) sehingga ada hubungan signifikan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil.
Inovasi Boneka Denyut Jantung Janin (DJJ) Sederhana Sebagai Media Pembelajaran Pemeriksaan DJJ Fajaria Nur Aini; Fitria Zuhriyatun
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jvk.v8i1.1175

Abstract

Simulasi teknologi sangat diperlukan oleh pendidikan kesehatan. Dosen diharapkan mampu memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang tepat. Tidak adanya mdia pembelajaran yang tepat dan ketidakmampuan dosen dalam mengembangkan media pembelajaran yang tepat untuk pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) dapat menyebabkan skill mahasiswa menjadi kurang dalam pemeriksaan DJJ. Padahal kemempuan dalam pemantauan DJJ sangat penting dikuasai oleh seorang bidan agar dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir. Seperti yang diketahui bahwa asfiksia merupakan penyebab Angka Kematian Bayi tertinggi di Indonesia. Desain penelitian ini menggunakan research and development  yang menghasilkan produk yaitu boneka DJJ sederhana dan melakukan penilaian pada hasil tersebut. Proses pengembangan dalam penelitian ini adalah dengan menciptakan master irama denyut jantung janin dengan cara melakukan perekaman suara DJJ, audio mixing, konfersi file, dan selanjutnya dilakukan perakitan boneka DJJ, validitas media, dan uji coba. Hasil validitas ahli rata-rata skor 4,32 (86,5%) sehingga dinyatakan valid dan dapat dilanjutkan uji coba pada responden. Hasil uji coba pada 46 responden menyatakan bahwa media pembelajaran ini sangat menarik dengan skor rata-rata  4.5 (90%) dari total skor 5. Sehingga produk ini dinyatakan sangat menarik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Diagnosa Preeklampsia pada Ibu Hamil Menggunakan Sistem Informasi Berbasis Web Fajaria Nur Aini; Melyana Nurul Widyawati; Bedjo Santoso
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.851 KB) | DOI: 10.31539/jks.v2i2.508

Abstract

This study aims to produce a preeclampsia diagnostic system online and to determine the difference in the speed of time required to diagnose preeclampsia using a web-based information system with a manual system. This research method is to arrange a framework with a quasi experimental research design with a post test only with control group. This research was conducted at the Community Health Center. The results showed that the majority of respondents were healthy pregnant women namely in the intervention group of 20 pregnant women (30.30%) and in the control group of 15 pregnant women (22.73%). The smallest number of diagnoses is in the case of superimposed preeclampsia. Web-based information systems are also able to increase diagnostic speeds to 7.21%. Statistical test results using the Independent T-Test obtained a P-value of 0.041 <0.05 (α). Conclusion, there is a difference in the time of diagnosis of preeclampsia using a web-based information system with a manual system. Keywords: Diagnosis, Preeclampsia, Information Systems, Web
PREECLAMPSIA CARE (A WEB-BASED INFORMASTION SYSTEM) EFFECTIVE FOR DETECTING THE RISK OF PREECLAMPSIA IN PREGNANT WOMEN Fajaria Nur Aini; Fitria Zuhriyatun; Diki Retno Yuliani; Wanodya Hapsari
Jurnal Smart Kebidanan Vol. 11 No. 2 (2024): DECEMBER 2024
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/pjskb.v11i2.133

Abstract

One of the leading causes of maternal and newborn fatalities worldwide is preeclampsia. Only healthcare professionals can now detect the risk of preeclampsia, and they still do so manually. Pregnant women can't know if they have preeclampsia risk factors or not. Preeclampsia risk detection is significant because it can determine a pregnant woman's preeclampsia risk, allowing for early diagnosis and prevention. A web-based information system can be used to identify pregnant women who are at risk of preeclampsia. Women who are expecting can utilize laptops or smartphones linked to the internet. Numerous research studies have demonstrated that information technology solutions can enhance health services regarding data transmission, health outcomes, prescription adherence, and patient monitoring compliance. This descriptive study explained its usefulness; live sampling was used as the sampling method, and 33 pregnant women served as the study's subjects. Web-based information systems and questionnaires are used to collect data. Pregnant women's ability to independently recognize preeclampsia risk can be enhanced by employing a web-based information system to identify different levels of preeclampsia risk. Of these, 51.5% have no risk of preeclampsia, 18.2% have a moderate risk, and 24.24% have a high risk. The effectiveness rate used in the Technology Acceptance Model (TAM) questionnaire is 92%.