Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Melalui Edukasi dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting di Kelurahan Cengkareng Timur Helwiah Umniyati; Azzahara, Natasya; Nazla Antar; Adela Putri Amanda; Natasya Mutiara Hati; Achmad Said Agil; Mega Suhartini; Reza Bimantoro; Nur Afifah Inayah; Haikal Kamil; Anisa Mauliasyah
Info Abdi Cendekia Vol. 8 No. 1: Juni 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/iac.v8i1.172

Abstract

Masalah gizi seperti stunting merupakan tantangan utama dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan di Kelurahan Cengkareng Timur melalui penyuluhan terkait pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah pretest dan posttest untuk mengevaluasi pemahaman kader sebelum dan sesudah intervensi, dengan pendekatan edukasi partisipatif. Sebanyak 44 kader kesehatan yang mayoritas berusia paruh baya dan berpendidikan SMA dilibatkan dalam program ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman kader kesehatan setelah intervensi, dengan rata-rata peningkatan nilai sebesar 17,05 poin berdasarkan hasil uji Paired Samples T-Test (p < 0,05). Grafik pretest dan posttest juga memperlihatkan peningkatan signifikan pada sebagian besar kader. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman kader terkait pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan, intervensi gizi, dan peran kader dalam pencegahan stunting. Keberhasilan program ini memberikan dasar untuk pengembangan strategi berkelanjutan guna mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting di wilayah tersebut.
Hubungan Konsumsi Susu dan Produk Olahannya dengan Kejadian Acne Vulgaris pada Siswa/I Kelas 12 di SMA 4 Bekasi dan Tinjauannya dalam Pandangan Islam Natasya Mutiara Hati; Batubara, Lilian; Syam, Edward; Marhamah, Siti
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i3.4925

Abstract

Pendahuluan: Akne vulgaris adalah kelainan inflamasi kronis yang terjadi pada unit pilosebasea, salah satu penyebabnya yaitu peningkatan konsumsi susu serta produk olahannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Konsumsi Susu dan Produk Olahannya dengan Kejadian Akne Vulgaris pada Siswa/i Kelas 12 di SMAN 4 Bekasi, dan tinjauannya dalam islam. Metode: Penelitian ini menggunakan observasi analitik dengan desain cross sectional. Responden merupakan siswa/i kelas 12 di SMAN 4 Bekasi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian akne vulgaris pada siswa/i kelas 12 di SMAN 4 Bekasi mencapai 62,9%. Sebanyak 53,6% selalu mengonsumsi susu. Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi square terlihat adanya hubungan bermakna antara konsumsi susu dengan kejadian akne vulgaris dengan nilai p=0,026. Lalu, tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi produk olahan susu seperti yoghurt (p=0,868), keju (p=0,519), milkshake (p=0,675), mentega (p=0,155), cokelat (p=0,226), dan es krim (p=0,353) dengan kejadian akne vulgaris. Islam menekankan pentingnya keseimbangan pola makan dan melarang perilaku berlebihan. Konsumsi susu dan produk olahannya secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif, seperti meningkatkan risiko akne. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi kejadian akne vulgaris pada siswa/i kelas 12 di SMAN 4 Bekasi cukup tinggi (62,9%). Sebagian besar responden selalu mengonsumsi susu (53,6%). Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi susu dengan kejadian akne vulgaris. Sebaliknya, konsumsi produk olahan susu seperti yoghurt, keju, milkshake, mentega, cokelat, dan es krim tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian akne. Islam menekankan pentingnya keseimbangan pola makan dan melarang perilaku berlebihan.