Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI RETANG DOSIS RED MUD SEBAGAI AMANDEMEN TANAH DENGAN KOMBINASI PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica juncea) Fauziah, Natasya Febriani; Titah, Harmin Sulistiyaning; Tangahu, Bieby Voijant; Yulikasari, Andriyan; Nurhayati, Ervin; Arliyani, Isni
Purifikasi Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v24i1.504

Abstract

Pemanfaatan red mud (RM), limbah samping hasil pemurnian bauksit yang bersifat sangat basa, memiliki potensi sebagai amandemen tanah dalam kerangka ekonomi sirkular, meskipun penerapannya masih terkendala oleh pH yang tinggi, kandungan natrium, dan potensi toksisitas logam berat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi rentang toleransi Brassica juncea terhadap variasi dosis RM sebagai manademen yang dikombinasikan dengan pupuk kandang. Uji rentang dosis dilakukan dengan variasi RM sebesar 3%, 5%, 10%, 15%, dan 20% yang dicampurkan dengan tanah kebun dan pupuk kandang (rasio 2:1), serta kontrol berupa tanah kebun. Parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, kandungan klorofil, biomassa basah dan kering) serta karakteristik kimia tanah (kandungan nutrien dan logam) diamati selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa dosis RM hingga 10% masih mendukung kelangsungan hidup tanaman, sementara dosis 15% dan 20% menyebabkan kematian akibat peningkatan kandungan Cr, V, Ni, dan Sc. Dosis 5% menunjukkan kinerja optimal dengan peningkatan tinggi tanaman sebesar 20%, jumlah daun 25%, kandungan klorofil 53%, dan biomassa kering 156% dibanding kontrol. Kombinasi RM dan pupuk kandang secara sinergis meningkatkan ketersediaan hara (N, P, K) sekaligus menjaga kadar logam berat tetap di bawah ambang batas aman FAO/WHO. Studi ini menunjukkan bahwa RM berpotensi dimanfaatkan sebagai amandemen tanah secara berkelanjutan apabila digunakan dalam dosis terkendali dan dikombinasikan dengan bahan organik. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah awal untuk mendukung strategi pemanfaatan limbah industri dalam sistem pertanian berbasis ekonomi sirkular.
Characteristics of Microplastic in Selected Marine Sponges from Pasir Putih Situbondo, East Java, Indonesia Fauziah, Natasya Febriani; Muzaki, Farid Kamal; Fajrinia, Naurah Rizki; Aunurohim, Aunurohim; Saptarini, Dian
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 32 No. 6 (2025): November 2025
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.32.6.1507-1517

Abstract

Microplastics (MPs) are global concern due to their presence in various ecosystems and their tendency to have a negative impact on organisms. MPs are plastic fragments with a small size ranging from >1 μm to <5 mm, which are easily ingested by marine organisms, including marine sponges. As filter-feeding organisms, sponges can accumulate MPs in their bodies. This study aims to analyze the physical and chemical characteristics and the abundance of MPs in seawater and sponges. Three species of marine sponges (Xestospongia testudinaria/XT, Aaptos suberitoides/AS, and Clathria sp./CR) with ten replicate samples were collected from Batu Lawang reef in Pasir Putih, Situbondo, East Java, Indonesia. MPs samples were also collected from the water column (surface and sea bottom at a depth of ±6-7 m). Analysis of physical characteristics (shape, color, and size) performed using a stereo microscope and Optilab, whilst chemical characteristics (type of polymer) was analyzed using ATR-FTIR. A one-way ANOVA test followed by Tukey's HSD (both at p = 0.05) were performed to determine the difference in MPs density from each species. There was no significant difference in term of density in XT and AS, with average density of 60.6 and 66.9 particles/g wet weight (ww), respectively. The density in CR was significantly higher, with the value of 86.7 particles/g (ww). In the water column, the density was 20-27 particles/L (surface sample) and 37-84 particles/L (sea bottom). All particles dominated by black fragments with sizes ranging from 0 to 60 μm, and the polymer type is polypropylene (PP).