Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Wahyu dan Akal dalam Filsafat Ilmu Islam Zain, Miftahul Husna; Sartika, Meli; Andria, Nia Rahminata; Ulandari, Yesi; Burhanuddin, Nunu
Invention: Journal Research and Education Studies Volume 6 Nomor 2 Juli 2025
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/invention.v6i2.2656

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara wahyu dan akal dalam konteks filsafat ilmu Islam, yang telah menjadi diskursus penting sejak awal peradaban Islam. Dengan menggunakan metodologi kajian pustaka, penelitian ini menganalisis berbagai perspektif tentang integrasi kedua sumber pengetahuan ini, terutama dalam menghadapi tantangan modernitas dan sekularisasi ilmu pengetahuan. Dalam konteks Indonesia, integrasi wahyu dan akal dianggap sebagai keharusan untuk menghindari dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, yang dapat menghambat perkembangan peradaban Islam. Penelitian ini merujuk pada pemikiran tokoh-tokoh seperti Abdullah dan Amin, yang menekankan pentingnya harmonisasi antara wahyu dan akal. Selain itu, artikel ini juga membahas model-model integrasi yang ada, tantangan yang dihadapi, serta prospek pengembangan integrasi wahyu dan akal dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi wahyu dan akal tidak hanya mungkin secara teoretis, tetapi juga bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang holistik dan bermakna, serta dapat berfungsi sebagai landasan untuk mencapai keunggulan intelektual dan pemenuhan spiritual dalam konteks pendidikan Islam.
Ontologi Pendidikan Islam dan Relevansi terhadap Gen Z di Dunia Pendidikan Perspektif Al-Farabi Andria, Nia Rahminata; Aprison, Wedra
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.30094

Abstract

Ontologi Pendidikan Islam perspektif Al-Farabi menekankan hierarki wujud (maujudat) yang terdiri dari empat tingkatan: Allah sebagai wajib al-wujud, malaikat, benda langit, dan benda bumi. Klasifikasi ini menjadi landasan pendidikan untuk mengembangkan potensi manusia secara holistikintelektual, moral, dan spiritual melalui penguasaan ilmu bahasa sebagai fondasi pengetahuan. Al-Farabi menekankan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tertentu, dengan metode pembelajaran yang melibatkan tahap pertumbuhan, penginderaan, khayalan, dan berpikir. Relevansinya terhadap Gen Z terletak pada integrasi nilai moral dalam kurikulum pendidikan di era digital, di mana teknologi harus diimbangi dengan penguatan karakter untuk membentuk insan kamil (manusia sempurna). Tantangan seperti isolasi komunitas keagamaan, stres akademik, dan krisis identitas pada Gen Z memerlukan pendekatan pragmatis yang memadukan ilmu umum dengan nilai-nilai Islam, sesuai pemikiran Al-Farabi tentang pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan akhlak.
Integrasi Wahyu dan Akal dalam Filsafat Ilmu Islam Zain, Miftahul Husna; Sartika, Meli; Andria, Nia Rahminata; Ulandari, Yesi; Burhanuddin, Nunu
Invention: Journal Research and Education Studies Volume 6 Nomor 2 Juli 2025
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/invention.v6i2.2656

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara wahyu dan akal dalam konteks filsafat ilmu Islam, yang telah menjadi diskursus penting sejak awal peradaban Islam. Dengan menggunakan metodologi kajian pustaka, penelitian ini menganalisis berbagai perspektif tentang integrasi kedua sumber pengetahuan ini, terutama dalam menghadapi tantangan modernitas dan sekularisasi ilmu pengetahuan. Dalam konteks Indonesia, integrasi wahyu dan akal dianggap sebagai keharusan untuk menghindari dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, yang dapat menghambat perkembangan peradaban Islam. Penelitian ini merujuk pada pemikiran tokoh-tokoh seperti Abdullah dan Amin, yang menekankan pentingnya harmonisasi antara wahyu dan akal. Selain itu, artikel ini juga membahas model-model integrasi yang ada, tantangan yang dihadapi, serta prospek pengembangan integrasi wahyu dan akal dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi wahyu dan akal tidak hanya mungkin secara teoretis, tetapi juga bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang holistik dan bermakna, serta dapat berfungsi sebagai landasan untuk mencapai keunggulan intelektual dan pemenuhan spiritual dalam konteks pendidikan Islam.
Solusi Strategis Integrasi Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter Untuk Membangun Identitas Budaya Peserta Didik Amelia, Amelia; Ulandari, Yesi; Andria, Nia Rahminata; Kamal, Muhiddinur
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan karakter menjadi kebutuhan strategis dalam membangun identitas budaya peserta didik di tengah derasnya arus globalisasi. Tantangan era digital menyebabkan nilai-nilai lokal semakin terpinggirkan, sehingga pendidikan karakter perlu diarahkan pada penguatan jati diri budaya melalui internalisasi nilai-nilai luhur masyarakat Nusantara. Artikel ini bertujuan menganalisis solusi strategis dalam mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pendidikan karakter, khususnya bagi peserta didik generasi Z. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif analitis melalui telaah buku, jurnal ilmiah, dan dokumen pendidikan terkait pendidikan karakter, kearifan lokal, serta kebijakan kurikulum nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa kearifan lokal memiliki potensi besar dalam memperkuat karakter dan identitas budaya melalui nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, toleransi, dan cinta tanah air. Integrasi ini dapat dilakukan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual, projek berbasis budaya lokal, keteladanan guru, sinergi sekolah, keluarga, komunitas, serta pemanfaatan media digital sebagai sarana penguatan nilai. Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis kearifan lokal mampu melahirkan peserta didik yang berkepribadian kuat, berbudaya, dan tetap kompetitif dalam dinamika global.