Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ISOLASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK KULIT JENGKOL (Pithecellobium jiringa) SEBAGAI INHIBITOR ENZIM PENYAKIT MALARIA Plasmodium falciparum MALATE QUINONE OXIDOREDUCTASE Rhamal Amir; Chaidir Chaidir; Aden Dhana Rizkita; Anis Herliyanti
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.296 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v19i1.6679

Abstract

In order to discover and identify antimalarial active compounds, jengkol peel extract was isolated and tested for antimalarial activity. This study aims to determine the antimalarial active compound from jengkol peel extract which functions as an inhibitor of the Malate Quinone Oxidoreductase (MQO) enzyme. In this study, the extraction process was carried out using methanol as a solvent with the maceration method. The maceration results were then concentrated using a rotary evaporator with low pressure at a temperature of 40-45°C to obtain a Crude extract of 203 grams. Then liquid-liquid fractionation was carried out with four types of solvents, namely n-hexane, ethyl acetate, methanol, and water according to the level of polarity. Each fraction obtained was 400 ml which was then tested for enzyme inhibition using the MQO enzyme formation inhibition method. The fraction that had the highest inhibitory activity was the ethyl acetate fraction of 80%. Confirmation was done again with the same separation using column chromatography so as to produce the ethyl acetate fraction which was confirmed to be identified using HPLC producing peaks at retention times of 22 and 23 minutes. The results showed that in jengkol peel extract there were active compounds that acted as inhibitors of the MQO enzyme but further tests were needed to confirm these peak compounds. 
Effect Of The Extraction Methods On The Identification Of Caffeine In The Extract Of Dragon Fruit Peel Reza pratama saputra; Nurlita Julianti; Azhari Firmansyah; Rhamal Amir; Aden Dhana Rizkita; Sintia Ayu Dewi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v12i3.75304

Abstract

Dragon fruit is a fruit that is abundantly available in Indonesia. Dragon fruit peel of Hylocereus sp. has become an increasingly popular natural ingredient in the food and beverage industry as it contains rich nutrients that can improve heart health, maintain healthy skin, support weight loss, boost our immune system, and make the body refreshed, including bioactive compounds such as alkaloids. The aim of this study was to identify the most effective extraction method in isolating caffeine compounds from dragon fruit peels. The methods used were maceration, percolation, reflux and fractionation extraction methods. Then for analysis using chromatography method KLT plate Silica Gel GF 254 and compound analysis using HPLC with flow rate of 2 ml/min, pump pressure 75 kgf/cm2, oven temperature 45o C, maximum temperature 85o C, wavelength 275 nm and isocratic eluent flow mode. Based on the research that has been done, it can be concluded that to determine the content of compounds in dragon fruit peel can be done by maceration, percolation and reflux methods. There is caffein at a retention time of 0.7 minutes
Edukasi Pemanfaatan Bahan Alam (Cengkeh, Jahe, Dan Lemon) Menjadi “Mbok Ceng” Herbal Candy Sebagai Antihipertensi Dan Peningkatan Daya Tahan Tubuh Wati, Reny Rahma; Amir, Rhamal; Habibah, Siti; Annisa, Siti; Apnian, M. Ihsan; Wira, Laesa; Inayah, Nadzira; Septiani, Eka; Zahabun, Satria
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 4 No 2 (2025): Edisi Juli 2025 - Desember 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v4i2.1658

Abstract

Tingginya prevalensi penyakit tidak menular seperti hipertensi dan rendahnya daya tahan tubuh masyarakat di Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, menjadi isu kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian. Salah satu solusi potensial dalam menanggulangi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan bahan alam yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan cengkeh, jahe, dan lemon sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan berkhasiat obat yang memiliki efek antihipertensi dan imunostimulan. Kegiatan dilakukan melalui pendekatan partisipatif, melibatkan penyuluhan, demonstrasi pembuatan permen herbal “Mbok Ceng”, serta evaluasi pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti kegiatan, serta adanya antusiasme tinggi dari masyarakat terhadap produk herbal tersebut. Permen herbal Mbok Ceng yang diformulasikan dari bahan lokal tidak hanya berpotensi menjadi solusi kesehatan alternatif, tetapi juga membuka peluang ekonomi berbasis potensi desa.
Hubungan Pelayanan Konseling Dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus dipuskesmas Bondongan Kota Bogor Periode Februari-April 2025 Amelia Destiana Palupi; Tyas A, Rahmadhani; Amir, Rhamal
JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2025): October : Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin
Publisher : SM Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59945/jpnm.v3i3.691

Abstract

Diabetes melitus adalah kondisi penyakit kronis yang memerlukan penanganan berkelanjutan dalam jangka panjang, termasuk dengan memastikan pasien mematuhi regimen pengobatannya. Salah satunya dengan konseling untunk meningkatkan kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelayanan konseling dengan tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus dalam menjalani terapi farmakologi di Puskesmas Bondongan, Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental (dengan pemberian konseling). Sebanyak 20 pasien diabetes melitus yang memenuhi kriteria inklusi dilibatkan sebagai responden. Data kepatuhan pasien dikumpulkan melalui kuesioner MMAS-8, lembar ceklis konseling. Dianalisis dengan uji korelasi Parsial diperoleh nilai signifikansi kepatuhan sebelum dan sesudah dikonseling adalah 0,000 yang lebih kecil dari taraf nyata (α) (p<0.05). Dengan nilai korelasi 0,797 hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan konseling dan tingkat kepatuhan pasien, dengan tingkat hubungan yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan pasien setelah diberikan konseling, ada penurunan pada tingkat kepatuhan rendah dari 19 (95%) menjadi 12 (60%) pasien, dan peningkatan pada tingkat kepatuhan sedang dari 1 (5%) menjadi 8 (40%) pasien. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan konseling berpengaruh dengan tingkat kepatuhan pasien.