Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sejarah Tafsir di Malaysia: Kontribusi Haji Muhammad Said Bin Umar dalam Tafsir Nur Al-Ihsan Putri, Windi Aulia; Lubis, Resta Hayani; Ilhamni, Ilhamni; Arrofiq, Muhammad
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.2979

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sejarah tafsir di Malaysia dengan fokus utama pada kontribusi Haji Muhammad Said Bin Umar, salah satu penafsir terawal di Tanah Melayu. Haji Muhammad Said terkenal dengan karya agungnya, Tafsir Nur al-Ihsan, yang merupakan tafsir pertama yang diterbitkan dalam bahasa Melayu dengan edisi lengkap merangkumi 30 juz al-Qur'an. Kitab ini, yang ditulis antara tahun 1925 hingga 1927, menjadi warisan penting dalam tradisi tafsir Melayu. Penelitian ini mengkaji metodologi tafsir yang digunakan oleh Haji Muhammad Said, yang mencakup tafsir tahlili, tafsir bi al-ra'y, serta penggunaan rujukan dari kitab tafsir klasik seperti Tafsir Jalalayn dan Tafsir al-Baydawi. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti keperibadian dan sumbangan Haji Muhammad Said dalam bidang pendidikan agama, yang telah memberi dampak besar terhadap masyarakat setempat. Beliau tidak hanya berperan sebagai penulis tafsir, tetapi juga sebagai pendidik yang aktif mengajar di surau dan masjid. Melalui karya-karyanya, beliau memberikan sumbangan besar dalam memperkaya pemahaman al-Qur'an di kalangan masyarakat Melayu. Penelitian ini diakhiri dengan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang dapat mengkaji lebih dalam tentang penerapan metode tafsir yang digunakan oleh Haji Muhammad Said dalam konteks zaman sekarang.
Konsep Kepemimpinan Adil Perspektif Buya Hamka Lubis, Resta Hayani; Putri, Windi Aulia; Zulheldi, Zulheldi; Arrofiq, Muhammad
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.3091

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pentingnya kepemimpinan yang adil dalam Islam, sebagaimana yang dijelaskan oleh Buya Hamka dalam karya-karyanya. Dalam pandangan Buya Hamka menjelaskan bahwa kepemimpinan yang adil merupakan landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan menganalisis konsep kepemimpinan adil menurut Buya Hamka dan relevansinya dalam konteks kepemimpinan masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur, menganalisis tulisan-tulisan Buya Hamka, terutama yang berkaitan dengan keadilan dalam kepemimpinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Hamka menekankan keadilan sebagai prinsip utama dalam kepemimpinan yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam urusan pribadi, sosial, maupun pemerintahan. Keadilan dalam kepemimpinan menurut Buya Hamka, tidak hanya berhubungan dengan distribusi hak, tetapi juga dengan pemeliharaan amanah dan sikap adil terhadap semua pihak, tanpa memandang status sosial atau hubungan pribadi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa konsep kepemimpinan adil menurut Buya Hamka sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara saat ini, guna mewujudkan keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Kesetaraaan Gender dalam Al-Qur'an Studi Komparatif Antara Tafsir Ibnu Katsir dan Al-Sya’rawi Putri, Windi Aulia; Lubis, Resta Hayani; Zulheldi, Zulheldi; Mayasari, Mayasari
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.3092

Abstract

Isu kesetaraan gender terus menjadi topik penting dalam kajian keislaman, khususnya dalam studi tafsir Al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan Al-Qur'an tentang kesetaraan gender melalui analisis perbandingan antara tafsir Ibnu Katsir dan Al-Sya'rawi. Keduanya memiliki metode penafsiran serta latar belakang intelektual yang berlainan, yang turut memengaruhi cara mereka memahami ayat-ayat yang berkaitan dengan persoalan gender. Studi ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Sumber data utama yang digunakan adalah karya tafsir dari Ibnu Katsir dan Al-Sya'rawi, sedangkan sumber data tambahan diperoleh dari berbagai buku, artikel ilmiah, dan penelitian lain yang relevan dengan tema yang dikaji. Analisis terhadap data dilakukan melalui pendekatan deskriptif-analitis. Hasil riset menampilkan kalau tafsir Ibnu Katsir cenderung merefleksikan uraian klasik yang menekankan kedudukan tradisional gender, sedangkan Al-Syarawi membagikan perspektif yang lebih kontekstual dengan memikirkan pertumbuhan sosial pada zaman sekarang ini. Tetapi, keduanya senantiasa berlandaskan pada prinsip keadilan dalam Islam. Penelitian ini menegaskan kalau konsep kesetaraan gender dalam Al-Quran harus dipahami secara holistik dengan memikirkan konteks penafsiran. Riset ini diharapkan bisa membagikan pengetahuan untuk kajian Islam kontemporer dan mendorong dialog yang lebih luas tentang kedudukan perempuan dalam masyarakat Muslim.