Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mapping The Needs Of Digital Information Services For Children With Special Needs Masdah, Siti; Meilantika, Ayu Diana; Jiu, Cau Kim; Amelyadi, Amelyadi; Ariyanti, Sri
International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 2 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v3i2.719

Abstract

Parents of children with Down syndrome face ongoing challenges in accessing relevant and trustworthy health information. With the increasing use of digital platforms, understanding parents’ needs and preferences is crucial for developing effective and inclusive digital health services. This study aims to map the digital health information needs of parents of children with Down syndrome, identify preferred information sources and digital platforms, and explore expectations regarding features of digital health applications. Methods use A descriptive quantitative study was conducted using a structured questionnaire distributed to parents of children with Down syndrome in Indonesia. Data were analyzed to assess patterns of digital information usage, platform preferences, and specific content and feature expectations. The results findings indicate that 83.6% of parents frequently seek digital health information, with WhatsApp groups (81.8%) and community networks like POTADS (80.0%) being the most accessed sources. Parents expressed a strong preference for digital tools that are free, user-friendly, and available in the local language. The most desired features in a health application include home-based therapy guidance (94.5%), educational videos (87.3%), parent forums (72.7%), and online consultation with healthcare professionals (67.3%). There is a high demand among parents for digital health platforms that offer accessible, relevant, and interactive content tailored to the needs of children with Down syndrome. Designing effective digital services requires collaboration across sectors and the integration of digital health literacy initiatives into existing family support systems to ensure equitable access and improved care outcomes.
BEBAN KERJA DAN BURNOUT PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT Pradika, Jaka; Pameria, Anita; Erwhani, Indri; Amelyadi, Amelyadi; Dwi Ariani, Desti; Amrullah, Syahid; Pratama, Kharisma
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v2i2.29

Abstract

Latar Belakang: Burnout merupakan kelelahan yang dialami oleh perawat akibat memiliki potensi beban pekerjaan yang tinggi sehingga berdampak pada kelelahan mental, fisik dan emosional selama berinteraksi dengan pasien terutama yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kondisi ini akan berdampak buruk dan dapat memengaruhi kualitas pelayanan serta keselamatan pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pekerjaan pada perawat di ruang IGD RSUD Ade M. Djoen Sintang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 responden yang diambil menggunakan metode total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner beban kerja dan burnout pekerjaan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 25 dan Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar beban kerja perawat adalah sedang sebanyak 25 responden (71,4%), sedangkan sebagian besar burnout pekerjaan perawat dengan kategori sedang sebanyak 29 responden (82,9%). Hasil Analisis bivariat uji chi square didapatkan p value = 0,049 < α=0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan burnout pekerjaan pada perawat di ruang IGD RSUD Ade M. Djoen Sintang. Diharapkan perawat IGD dapat menerapkan strategi pencegahan untuk meminimalkan risiko burnout dalam menjalankan tugasnya.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DENGAN RELAKSASI LIMA JARI TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN INTERDIALITIK DI RS YARSI PONTIANAK Rahmawati, Annisa; Mardiyani, Ridha; Kawuryan, Uji; Almumtahanah, Almumtahanah; Amelyadi, Amelyadi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.35692

Abstract

Latar belakang: Penyakit CKD tidak hanya dialami oleh usia lanjut, tetapi juga usia dewasa muda bahkan remaja bisa mengalaminya. Pasien CKD cenderung mengalami peningkatan nilai tekanan darah (hipertensi) karena sistem renin angiotensin II di ginjal yang berlebih yang semuanya berkontribusi terhadap gangguan penyakit termasuk adanya peningkatan hipertensi di glomerulus ginjal karena adanya retensi Natrium dan air sehingga dapat merusak ginjal lebih jauh. Untuk itu diperlukan terapi yang diharapkan dapat menjaga kestabilan tekanan darah saat pasien yang menjalani hemodialisa berupa terapi Relaksasi otot progresif (ROP) dan terapi relaksasi lima jari. Tujuan: Mengetahui Perbandingan Efektivitas Terapi Relaksasi Otot Progresif dengan Relaksasi lima jari terhadap Nilai Tekanan Darah Pasien Interdialitik di RS Yarsi Pontianak. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design melalui pendekatan Non Equivalen Group design, yaitu membagi responden menjadi 2 kelompok yang diberikan intervensi yang berbeda yaitu terapi ROP dan Senam Lima Jari. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan 30 responden. Hasil: Analisa data menggunakan non-parametrik wilcoxon dan man withney test karena data tidak berdistribusi normal dan hasilnya p-value > 0,05. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh terapi ROP dan Senam Lima jari terhadap Tekanan Darah pasien interdialitik.