Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Strategi Analisis Prosa Fiksi bagi Guru MGMP Bahasa Indonesia untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Surabaya Damayanti, Rini; Pranoto, Agung; Sueb, Sueb; Kaswadi, Kaswadi; Ardiansyah, Roely; Safitri, Adellia Novisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1745

Abstract

The training “Strategies for Analyzing Prose Fiction to Improve the Quality of Indonesian Language Teaching” aims to improve the competence of MGMP Indonesian Language teachers in Surabaya City in teaching prose fiction. Prose fiction is one of the literary genres that has high educational value, but is often faced with challenges in teaching. The training covers text analysis techniques, the development of innovative learning methods, as well as strategies to encourage critical discussions in the classroom. Through a practical and collaborative approach, participants are expected to be able to apply the strategies acquired to improve students' understanding of fictional prose. The expected outcome is the improvement of teaching quality and students' reading interest, as well as the strengthening of collaboration networks among teachers in the MGMP community. Results showed a significant improvement in participants' analytical skills and the application of prose fiction text-based teaching strategies.ABSTRAKPelatihan "Strategi Analisis Prosa Fiksi untuk Peningkatan Kualitas Pengajaran Bahasa Indonesia" bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru MGMP Bahasa Indonesia di Kota Surabaya dalam mengajar prosa fiksi. Prosa fiksi merupakan salah satu genre sastra yang memiliki nilai pendidikan tinggi, namun seringkali dihadapi dengan tantangan dalam pengajaran. Pelatihan ini mencakup teknik analisis teks, pengembangan metode pembelajaran yang inovatif, serta strategi untuk mendorong diskusi kritis di kelas. Melalui pendekatan praktis dan kolaboratif, peserta diharapkan mampu menerapkan strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap prosa fiksi. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kualitas pengajaran dan minat baca siswa, serta penguatan jaringan kolaborasi antar guru dalam komunitas MGMP. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan analisis peserta dan penerapan strategi pengajaran berbasis teks prosa fiksi.
Bimtek Modul Ajar Bagi Guru MTS dan MA Tuban Selatan Damayanti, Rini; ardiansyah, roely; Hadi, Sueb; kaswadi, kaswadi; Pranoto, Agung; Safitri, Adellia Novisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.919

Abstract

The Merdeka Curriculum will be implemented simultaneously at the secondary education level in 2024. Even at the junior high school level, especially grade VII, in the 2023/2024 school year, the Merdeka Curriculum has been implemented. The implementation of the Merdeka Curriculum requires teachers' understanding and readiness of the Merdeka Curriculum with its various components and applications. Realistic conditions in the field show that junior high school teachers do not fully understand the Merdeka Curriculum, especially regarding Learning Outcomes, Learning Objectives, Learning Objective Flow, and Teaching Modules and their modifications. The purpose of the service activity is to increase teachers' knowledge, understanding of the Merdeka Curriculum and produce learning tools. The method used in this service is training assistance in the form of workshops. The results of the activity show that the teachers have understood the concept of the Merdeka Curriculum, especially Learning Outcomes, Learning Objectives, Learning Objective Flow, and Teaching Modules and their applications. This can be seen from the work of the teachers in embodying these concepts in the flow of learning objectives and teaching modules as lesson plans to be implemented. In other words, junior high school teachers in the South Tuban Indonesian Language MGMP are not ready to implement the Merdeka Curriculum.ABSTRAKBeberapa kendala yang dihadapi oleh Mitra yang harus dicarikan solusi agar penerapan Kurikulum Merdeka dapat berjalan secara baik, sehingga diharapkan kurikulum ini sebagai pelengkap dan jawaban terhadap kekurangan dari kurikulum sebelumnya yaitu (1) Perubahan mindset guru agar siap dalam menghadapi dan menerapkan Kurikulum Merdeka, (2) Digitalisasi sekolah yang masih rendah, dan (3) Pembelajaran belum berpusat pada siswa. Solusi yang ditawarkan kepada mitra yaitu melaksanakan pelatihan tentang Kurikulum Merdeka agar pengetahuan guru meningkat dan tidak terjadi kebingungan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan pelatihan ini meliputi (1) Perubahan Mindset Guru untuk mampu berpikir dengan paradigma baru, (2) Penerapan kurikulum Merdeka dapat berjalan secara optimal, (3) Dihasilkannya Modul Ajar, yang mampu menjawab kebutuhan siswa, (4) Artikel yang diterbitkan pada jurnal Nasional. Metode pelaksanaan Pengabdian Kemitraan Masyarakat meliputi (1) perencanaan dan perancangan, (2) pelatihan, (3) Monitoring dan Evaluasi, (4) Publikasi dan Pelaporan, dan (5) Tindak Lanjut Pasca Program. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang ada di Indonesia. Kurikulum merdeka ini dianjurkan untuk diterapkan di sekolah-sekolah yang di Indonesia dengan beberapa kategori yaitu Mandiri belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri berbagi. Melalui pelatihan yang dilakukan pemahaman guru terkait kurikulum merdeka meningkat.