Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMEROLEHAN KONJUNGSI KOORDINARIF DAN SUBORDINATIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ardiansyah, Roely
Belajar Bahasa Vol 3, No 2 (2018): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.516 KB) | DOI: 10.32528/bb.v3i2.1590

Abstract

Perkembangan bahasa anak terkait dengan pemerolehan konjungsi yang dipakai atau dikuasai anak dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada dua masalah antara lain, (1) bagaimanakah pemerolehan konjungsi koordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? (2) bagaimanakah pemerolehan konjungsi subordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? Tujuan penelitian ini antara lain, (1) untuk mendeskripsikan pemerolehan konjungsi koordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar; (2) untuk mendeskripsikan pemerolehan konjungsi subordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 11 siswa kelas 6 Sekolah Dasar berusia antara 11—12 tahun dari Sekolah Dasar Islam Darut Taqwa Surabaya. Data penelitian berupa konjungsi diperoleh di karangan (tulisan) siswa SD kelas 6 berjumlah 44. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi Teknik analisis data menggunakan teknik skala implikasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VI memeroleh dan sering menggunakan 2 macam konjungsi dalam tulisan mereka yaitu konjungsi koordinatif dan subordinatif. Konjungsi koordinatif terdapat di karangan siswa kelas VI, meliputi sedangkan, dan, tetapi, serta, atau, kemudian. Konjungsi subordinatif terdapat di karangan siswa kelas VI, meliputi oleh karena itu, oleh sebab itu, setelah itu, yang, setelah, sesudah, sehingga, hingga, agar, supaya, ketika, sampai, walaupun, meski, maka, seperti, karena, kalau, asal.Kata kunci: konjungsi, koordinatif, pemerolehan, subordinatif
Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis IT Agung Pranoto; Rini Damayanti; Roely Ardiansyah; Kaswadi Kaswadi; Sueb Sueb
Prima Abdika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v2i1.1604

Abstract

The Community Service Program (Penmas) aims to improve the ability of teachers in terms of learning tools, improve the ability of teachers to use IT, and improve teacher administration skills. The implementation of Penmas is preceded by providing information to the Chair of the Foundation about the training activities that will be carried out, giving invitations to teachers who will be training participants, carrying out training from January 19-20 2022, and making reports on the results of implementing activities. The materials presented during the training were: 1) Administrative urgency for educators, 2) IT-based learning tools. Participants also get guidance on writing learning tools in tutorial activities and practice writing learning tools. The training participants were 40 SMK and MA Tanada Foundation teachers.
PEMEROLEHAN KONJUNGSI KOORDINARIF DAN SUBORDINATIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR Roely Ardiansyah
Belajar Bahasa Vol 3, No 2 (2018): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v3i2.1590

Abstract

Perkembangan bahasa anak terkait dengan pemerolehan konjungsi yang dipakai atau dikuasai anak dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada dua masalah antara lain, (1) bagaimanakah pemerolehan konjungsi koordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? (2) bagaimanakah pemerolehan konjungsi subordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? Tujuan penelitian ini antara lain, (1) untuk mendeskripsikan pemerolehan konjungsi koordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar; (2) untuk mendeskripsikan pemerolehan konjungsi subordinatif pada anak kelas 6 Sekolah Dasar? Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 11 siswa kelas 6 Sekolah Dasar berusia antara 11—12 tahun dari Sekolah Dasar Islam Darut Taqwa Surabaya. Data penelitian berupa konjungsi diperoleh di karangan (tulisan) siswa SD kelas 6 berjumlah 44. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi Teknik analisis data menggunakan teknik skala implikasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VI memeroleh dan sering menggunakan 2 macam konjungsi dalam tulisan mereka yaitu konjungsi koordinatif dan subordinatif. Konjungsi koordinatif terdapat di karangan siswa kelas VI, meliputi sedangkan, dan, tetapi, serta, atau, kemudian. Konjungsi subordinatif terdapat di karangan siswa kelas VI, meliputi oleh karena itu, oleh sebab itu, setelah itu, yang, setelah, sesudah, sehingga, hingga, agar, supaya, ketika, sampai, walaupun, meski, maka, seperti, karena, kalau, asal.Kata kunci: konjungsi, koordinatif, pemerolehan, subordinatif
Pelatihan Penulisan Sastra Kreatif pada Siswa MTS Ulumiyah Tuban Kaswadi Kaswadi; Rini Damayanti; Agung Pranoto; Roely Ardiansyah; Sueb Sueb
Prima Abdika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v2i2.1865

Abstract

The Community Service Program (Penmas) aims to improve students' abilities in creative writing, improve students' literary writing skills, and improve literary publications. This community service is carried out through training and assistance with a participant active learning approach. the activity is carried out through three core stages, namely strengthening students in making creative works, training and mentoring in creative literary writing, and assistance in publishing works. The training participants were 40 students of MTS Ulumiyah Tuban. The students are enthusiastic about doing the creative literary writing training. Keywords:  training, device, literary, creative         Abstrak. Program Pengabdian Pada Masyarakat (Penmas) yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal menulis kreatif, meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis sastra, dan meningkatkan kemampuan publikasi karya sastra. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan participant active learning. kegiatan dilakukan melalui tiga tahap inti, yakni penguatan siswa dalam pembuatan karya kreatif, pelatihan dan pendampingan dalam penulisan sastra kreatif, serta pendampingan dalam publikasi karya. Peserta pelatihan sebanyak 40 siswa MTS Ulumiyah Tuban. Para siswa antusias melakukan pelatihan penulisan sastra kreatif tersebut. Kata Kunci: pelatihan, sastra, kreatif
Urutan Pemerolehan Konjungsi Intrakalimat pada Usia Kelas Tinggi Siswa Sekolah Dasar Ardiansyah, Roely; Pranoto, Agung; Safitri, Adelia Novisa
Journal of Education Research Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i2.205

Abstract

Penelitian ini mengaji urutan pemerolehan konjungsi intrakalimat pada siswa kelas tinggi usia sekolah dasar. Objek penelitian ini berupa konjungsi intrakalimat. Tujuan penelitian ini membahas urutan pemerolehan konjungsi intrakalimat pada siswa kelas empat SD, urutan pemerolehan konjungsi intrakalimat pada siswa kelas lima SD dan urutan pemerolehan konjungsi intrakalimat pada siswa kelas enam SD. Karakteristik desain penelitian ini yang menggunakan rancangan lintas-seksional (cross-sectional design). Data penelitian ini berupa kalimat dalam karangan siswa yang dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi Sumber data penelitian, yakni siswa sekolah dasar Al Falah Assalam di Sidoarjo yang terdiri atas kelas empat berjumlah dua puluh satu, kelas lima berjumlah dua puluh tiga, dan kelas enam berjumlah dua puluh tiga. Teknik pengumpulan data diperoleh dari setiap subjek penelitian yang menghasilkan enam tulisan sesuai gambar berseri dengan tema tempat wisata di Surabaya. Masing-masing tema ada enam gambar yang disusun secara berurutan. Hasil penelitian ini diperoleh deskripsi urutan pemerolehan konjungsi intrakalimat yang dimulai dari  kesamaan, lanjutan  atau urutan, tujuan, alasan atau sebaban, konsesi atau kesungguhan, tambahan, pemilihan, menentukan, batas waktu atau hasilan, kesamaan waktu, pertentangan atau kontras, pembatasan atau koreksi, pengandaian atau syarat, tempat berlakunya peristiwa, lebihan, sandingan takserasian, korelatif, keterangan, simpulan, segera atau waktu itu juga kontras atau konsesif keadaan, misalan eksesif atau akibat.
Pengembangan Media Gamelan Digital untuk Pembentukkan Karakter 5T pada Siswa Harjanti, Fransisca Dwi; Ardiansyah, Roely; Jarmani, Jarmani; Indrayana, Virginia Leonar
Journal of Education Research Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i4.645

Abstract

Media pembelajaran merupakan alat untuk mempermudah proses pembelajaran. Penelitian ini mengkaji pengembangan pembelajaran gamelan untuk pembentukan karakter siswa.  Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran. Penelitian ini berlokasi SMPN dua puluh sembilan Surabaya dengan objek penelitiannya adalah siswa kelas VII. Model penelitian menggunakan model empat D terdiri dari empat tahapan, yaitu; define, design, develop, dan disseminate. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teknik validasi ahli untuk memperkuat hasil temuan. Hasil penelitian ini adalah pengembangan gamelan digital mampu menjadi media pembentukan karakter Lima T yaitu teteg, tatag, teguh, tanggon dan trapsila. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji validitas ahli angket siswa yang mengulas dengan positif.
Enhancing Teacher Professionalism through Character Education as an Effort to Combat Demoralization Harjanti, Fransisca Dwi; Ardiansyah, Roely
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.1211

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi peran pendidikan karakter di LPTK dalam menciptakan guru profesional sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen. Penelitian ini juga mengidentifikasi karakteristik guru profesional dan nilai-nilai yang dapat ditanamkan melalui pendidikan karakter di LPTK. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka komprehensif dari artikel ilmiah, makalah penelitian, laporan pemerintah, dan kebijakan pendidikan. Temuan menunjukkan bahwa pendidikan karakter di LPTK dapat membentuk karakter guru profesional dengan menanamkan sikap dan nilai yang sesuai dengan standar kompetensi. Nilai-nilai penting yang ditemukan termasuk keimanan, keterbukaan, kejujuran, semangat belajar sepanjang hayat, disiplin, dan tanggung jawab. Kesimpulannya, pendidikan karakter di LPTK efektif dalam menciptakan guru yang kompeten secara akademik dan berkarakter baik, mampu menularkan nilai-nilai positif kepada peserta didik.
PELATIHAN PENULISAN PENTIGRAF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERLITERASI Damayanti, Rini; Kaswadi; Pranoto, Agung; Ardiansyah, Roely; sueb
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 6 (2023): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i6.236

Abstract

Semangat berliterasi, khususnya pengembangan kemampuan menulis karya sastra, perlu terus dipupuk di kalangan siswa SMA. Namun para guru Bahasa Indonesia di SMA/SMK merasa memiliki keterbatasan waktu dalam pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran cerpen. Selain itu, tidak semua guru Bahasa Indonesia memiliki kemampuan bersastra. Pentigraf (cerpen tiga paragraf) sebagai sebuah genre baru dalam sastra bisa menjadi alternatif mengatasi keterbatasan waktu. Pelatihan diadakan dengan target bisa menghasilkan Antologi Pentigraf (buku kumpulan pentigraf) sebagai upaya membantu para guru Bahasa Indonesia dalam mengembangkan kemampuan menulis siswa. Semua siswa SMA N 21 Surabaya diberi peluang untuk bisa mengikuti pelatihan menulis pentigraf.
PELATIHAN DASAR JURNALISTIK BAGI WARGA BENDUL MRISI SURABAYA Damayanti, Rini; Ardiansyah, Roely; Sueb, Sueb; Kaswadi, Kaswadi; Pranoto, Agung
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 3 (2023): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i3.41

Abstract

Tujuan dari pelatihan ini adalah membantu masyarakat khususnya warga Bendul Mrisi Surabaya untuk dapat memanfaatkan teknologi sosial media dalam mewartakan fakta-fakta di lapangan seputar pelayanan publik. Hal ini sangat penting selain untuk meningkatkan pemahaman warga terhadap internet sehat, kegiatan ini juga berupaya untuk meningkatkan kepekaan dan antusiasme warga terhadap masalah-masalah yang kerap muncul pada pelayanan publik di wilayah tempat tinggal mereka. Sedangkan manfaat yang didapat lewat kegiatan ini adalah pertama yakni meningkatkan pemahaman warga tentang peran dan fungsi penting jurnalisme warga, kedua yakni meningkatkan kemampuan warga di dalam menulis berita sesuai kaidah jurnalistik, ketiga yakni meningkatkan kemampuan warga dalam pemanfaatan sosial media untuk mewartakan sesuatu yang berkenaan dengan pelayanan publik. Keempat yakni berupaya agar terciptanya pelayanan publik yang berkualitas lewat kegiatan pewartaan oleh masyarakat. Khalayak sasaran kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini pada dasarnya adalah para Pemuda yang terdiri dari warga serta beberapa elemen kepemudaan terutama yang aktif menggunakan sosial media. Penentuan kriteria khalayak tersebut berdasarkan pengamatan bahwa generasi rentang dari umur 17 hingga 35 tahun adalah mereka yang gemar atau secara intensif memanfatkan internet atau sosial media. Adapun calon jurnalis yang menjadi peserta dalam kegiatan ini berjumlah 30 orang. Dalam pelatihan yang akan dilaksanakan tanggal 29 Mei 2023 di balai warga Bendul Mrisi akan memunculkan beberapa draf tulisan yang tentunya sudah sesuai dengan kaidah jurnalistik yang diantaranya mengenai isu pasar tradisional vs pasar modern, kondisi perpustakaan warga, hingga warta tentang keamanan publik yang dikaitkan dengan isu radikalisme.  Kata Kunci : Jurnalisme Warga; Pelayanan Publik;  Sosial Media
Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Mata Pelajaran IPAS Mulyasari, Indah; Ardiansyah, Roely; Misrani
Journal in Teaching and Education Area Vol. 2 No. 1 (2025): JITERA - Journal in Teaching and Education Area
Publisher : Yayasan Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69673/rjbwv756

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini berlandaskan pada kinerja siswa kelas empat yang buruk dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik kelas IV SDN Gunungsari III dengan menggunakan model kooperatif yang mirip dengan TGT (Teams Games Tournaments). Penelitian ini menggunakan model PTK dengan desain Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari persiapan, tindakan, observasi, dan refleksi. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua puluh dua siswa kelas empat dari SDN Gunungsari III di Surabaya. Data di ambil melalui kegiatan observasi dalam menilai keaktifan dari peserta didik. Peneliti menemukan bahwa pada Siklus 1, aktivitas pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam berada pada kisaran 65% hingga 70%, yang berarti bahwa indikator keberhasilan tidak terpenuhi dan siklus berikutnya perlu ditingkatkan. Indikator keberhasilan terpenuhi pada siklus 2 karena tingkat partisipasi siswa meningkat dengan persentase penyelesaian berkisar antara 79% hingga 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas IV SDN Gunungsari III Surabaya lebih terlibat aktif dalam pembelajaran materi penyebaran biji untuk mata pelajaran IPAS ketika diterapkan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games Tournaments).