Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PARADIGMA EKOLOGI DALAM KAJIAN SASTRA Kaswadi, Kaswadi
Paramasastra Vol 2, No 2 (2015): Vol 2 No 2 Bulan September Tahun 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/parama.v2n2.p%p

Abstract

Sebagaimana dikemukakan para pakar sastra bahwa karya sastra  tidak berangkat dari  kekosongan  budaya,  sistem  sastra  tertentu  tidak  tumbuh  dan  berkembang dalam  isolasi  mutlak,  kemunculan  karakteristik  tertentu  pada  karya  bukanlah sesuatu yang khas secara  inheren pada dirinya sendiri. Hal-hal  tersebut memiliki hubungan  dengan  aspek-aspek  lain  di  luar  sastra.  Pendapat-pendapat  tersebut  menegaskan  bahwa  eksistensi  karya  sastra  terkait  dengan  ekologinya.  Yang dimaksud  ekologi  adalah  segala  sesuatu  yang melingkupi  proses  dan  karenanya menginspirasi  penciptaan  karya  satra.  Dalam  paradigma  ekologis,  karya  sastra diposisikan sebagai suatu species atau komponen dalam sebuah ekosistem. Hidup dan  berkembangnya  sebuah  karya  sastra  adalah  akibat  aksi  dan  reaksi  ekologis dalam  kondisi  ekosistem  tertentu  yang  kompleks  dan  kait-mengkait.  Dalam paradigma ekologi, kemunculan karya sastra bisa dipandang sebagai bukti adanya evolusi,  adaptasi,  atau  kemungkinan-kemungkinan  unik  lainnya. Kajian  ekologi terhadap  karya  sastra  dimungkinkan  karena  ada  kesejajaran  antara  fenomena karya sastra dan fenomena organisme dalam ekosistemnya. Oleh karena itu, kajian ekologi  terhadap  karya  sastra  juga  dapat memanfaatkan  pendekatan-pendekatan dalam penelitian ekologi.
PARADIGMA EKOLOGI DALAM KAJIAN SASTRA Kaswadi, Kaswadi
Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol 2, No 2 (2015): Vol 2 No 2 Bulan September Tahun 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/parama.v2n2.p%p

Abstract

Sebagaimana dikemukakan para pakar sastra bahwa karya sastra  tidak berangkat dari  kekosongan  budaya,  sistem  sastra  tertentu  tidak  tumbuh  dan  berkembang dalam  isolasi  mutlak,  kemunculan  karakteristik  tertentu  pada  karya  bukanlah sesuatu yang khas secara  inheren pada dirinya sendiri. Hal-hal  tersebut memiliki hubungan  dengan  aspek-aspek  lain  di  luar  sastra.  Pendapat-pendapat  tersebut  menegaskan  bahwa  eksistensi  karya  sastra  terkait  dengan  ekologinya.  Yang dimaksud  ekologi  adalah  segala  sesuatu  yang melingkupi  proses  dan  karenanya menginspirasi  penciptaan  karya  satra.  Dalam  paradigma  ekologis,  karya  sastra diposisikan sebagai suatu species atau komponen dalam sebuah ekosistem. Hidup dan  berkembangnya  sebuah  karya  sastra  adalah  akibat  aksi  dan  reaksi  ekologis dalam  kondisi  ekosistem  tertentu  yang  kompleks  dan  kait-mengkait.  Dalam paradigma ekologi, kemunculan karya sastra bisa dipandang sebagai bukti adanya evolusi,  adaptasi,  atau  kemungkinan-kemungkinan  unik  lainnya. Kajian  ekologi terhadap  karya  sastra  dimungkinkan  karena  ada  kesejajaran  antara  fenomena karya sastra dan fenomena organisme dalam ekosistemnya. Oleh karena itu, kajian ekologi  terhadap  karya  sastra  juga  dapat memanfaatkan  pendekatan-pendekatan dalam penelitian ekologi.
Efektifitas Kepemimpinan Enterpneurship Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMKN 7 Mataram Kaswadi, Kaswadi; Citriadin, Yudin; Khalqi, Khairul
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i1.606

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif kepemimpinan entrepreneurship dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 7 Mataram. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan studi kasus kualitatif di SMKN 7 Mataram. Kepemimpinan entrepreneurial adalah gaya kepemimpinan yang ditandai dengan inovasi, visi yang jelas, pengambilan risiko, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Ini sangat relevan dalam lingkungan pendidikan kejuruan yang dinamis seperti SMK. Data dikumpulkan melalui observasi praktik kepemimpinan yang diterapkan dan wawancara menyeluruh dengan kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah yang menerapkan kepemimpinan entrepreneurial dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuat kurikulum berbasis industri, meningkatkan kemampuan guru, dan menyediakan lingkungan belajar yang lebih kreatif. Selain itu, pendekatan kepemimpinan yang berbasis kewirausahaan memiliki kemampuan untuk mendorong kerja sama dengan pihak industri.
Exploring Sarcasm among Netizens on Instagram: A Social Media Phenomenon Damayanti, Rini; Kaswadi, Kaswadi
NOBEL: Journal of Literature and Language Teaching Vol. 15 No. 2 (2024): OCTOBER (On Progress)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/NOBEL.2024.15.2.188-202

Abstract

This paper explores the prevalent use of sarcasm among Indonesian Instagram users, particularly on the @Insertlive account and its link to cyberbullying. This qualitative study, adopting Keraf’s sarcasm function theory, identifies different types of sarcasm and how offensive language affects communication and social norms in social media. The study reveals different sarcasm functions like rejection, prohibition, information, and vulgarities, indicating that sarcasm is widely used in online communication. On the one hand, sarcasm is a means of laughter and togetherness; on the other hand, however, it is a hostile strategy to insult and criticize. This paper highlights the social benefits of constructive sarcasm compared to its potential harms that may lead to cyberbullying. It is suggested that social media should improve the moderation features and promote positive comments. Besides, future research could examine the effect of sarcasm on the psychological state of targets and observe cultural differences in the use of sarcasm across various platforms.
PELATIHAN DASAR JURNALISTIK BAGI WARGA BENDUL MRISI SURABAYA Damayanti, Rini; Ardiansyah, Roely; Sueb, Sueb; Kaswadi, Kaswadi; Pranoto, Agung
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 3 (2023): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i3.41

Abstract

Tujuan dari pelatihan ini adalah membantu masyarakat khususnya warga Bendul Mrisi Surabaya untuk dapat memanfaatkan teknologi sosial media dalam mewartakan fakta-fakta di lapangan seputar pelayanan publik. Hal ini sangat penting selain untuk meningkatkan pemahaman warga terhadap internet sehat, kegiatan ini juga berupaya untuk meningkatkan kepekaan dan antusiasme warga terhadap masalah-masalah yang kerap muncul pada pelayanan publik di wilayah tempat tinggal mereka. Sedangkan manfaat yang didapat lewat kegiatan ini adalah pertama yakni meningkatkan pemahaman warga tentang peran dan fungsi penting jurnalisme warga, kedua yakni meningkatkan kemampuan warga di dalam menulis berita sesuai kaidah jurnalistik, ketiga yakni meningkatkan kemampuan warga dalam pemanfaatan sosial media untuk mewartakan sesuatu yang berkenaan dengan pelayanan publik. Keempat yakni berupaya agar terciptanya pelayanan publik yang berkualitas lewat kegiatan pewartaan oleh masyarakat. Khalayak sasaran kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini pada dasarnya adalah para Pemuda yang terdiri dari warga serta beberapa elemen kepemudaan terutama yang aktif menggunakan sosial media. Penentuan kriteria khalayak tersebut berdasarkan pengamatan bahwa generasi rentang dari umur 17 hingga 35 tahun adalah mereka yang gemar atau secara intensif memanfatkan internet atau sosial media. Adapun calon jurnalis yang menjadi peserta dalam kegiatan ini berjumlah 30 orang. Dalam pelatihan yang akan dilaksanakan tanggal 29 Mei 2023 di balai warga Bendul Mrisi akan memunculkan beberapa draf tulisan yang tentunya sudah sesuai dengan kaidah jurnalistik yang diantaranya mengenai isu pasar tradisional vs pasar modern, kondisi perpustakaan warga, hingga warta tentang keamanan publik yang dikaitkan dengan isu radikalisme.  Kata Kunci : Jurnalisme Warga; Pelayanan Publik;  Sosial Media
Pelatihan Strategi Analisis Prosa Fiksi bagi Guru MGMP Bahasa Indonesia untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Surabaya Damayanti, Rini; Pranoto, Agung; Sueb, Sueb; Kaswadi, Kaswadi; Ardiansyah, Roely; Safitri, Adellia Novisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1745

Abstract

The training “Strategies for Analyzing Prose Fiction to Improve the Quality of Indonesian Language Teaching” aims to improve the competence of MGMP Indonesian Language teachers in Surabaya City in teaching prose fiction. Prose fiction is one of the literary genres that has high educational value, but is often faced with challenges in teaching. The training covers text analysis techniques, the development of innovative learning methods, as well as strategies to encourage critical discussions in the classroom. Through a practical and collaborative approach, participants are expected to be able to apply the strategies acquired to improve students' understanding of fictional prose. The expected outcome is the improvement of teaching quality and students' reading interest, as well as the strengthening of collaboration networks among teachers in the MGMP community. Results showed a significant improvement in participants' analytical skills and the application of prose fiction text-based teaching strategies.ABSTRAKPelatihan "Strategi Analisis Prosa Fiksi untuk Peningkatan Kualitas Pengajaran Bahasa Indonesia" bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru MGMP Bahasa Indonesia di Kota Surabaya dalam mengajar prosa fiksi. Prosa fiksi merupakan salah satu genre sastra yang memiliki nilai pendidikan tinggi, namun seringkali dihadapi dengan tantangan dalam pengajaran. Pelatihan ini mencakup teknik analisis teks, pengembangan metode pembelajaran yang inovatif, serta strategi untuk mendorong diskusi kritis di kelas. Melalui pendekatan praktis dan kolaboratif, peserta diharapkan mampu menerapkan strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap prosa fiksi. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kualitas pengajaran dan minat baca siswa, serta penguatan jaringan kolaborasi antar guru dalam komunitas MGMP. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan analisis peserta dan penerapan strategi pengajaran berbasis teks prosa fiksi.
Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Bagi Guru MGMP Jatirogo Tuban Selatan Damayanti, Rini; kaswadi, kaswadi; pranoto, agung; Ardiansyah, Roely; hadi, sueb; Davin, Moch Arya
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 5 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i5.918

Abstract

The Merdeka Curriculum will be implemented simultaneously at the secondary education level in 2024. Even at the junior high school level, especially grade VII, in the 2023/2024 school year, the Merdeka Curriculum has been implemented. The implementation of the Merdeka Curriculum requires teachers' understanding and readiness of the Merdeka Curriculum with its various components and applications. Realistic conditions in the field show that junior high school teachers do not fully understand the Merdeka Curriculum, especially regarding Learning Outcomes, Learning Objectives, Learning Objective Flow, and Teaching Modules and their modifications. The purpose of the service activity is to increase teachers' knowledge, understanding of the Merdeka Curriculum and produce learning tools. The method used in this service is training assistance in the form of a workshop. The results of the activity show that the teachers have understood the concept of the Merdeka Curriculum, especially Learning Outcomes, Learning Objectives, Learning Objective Flow, and Teaching Modules and their applications. This can be seen from the work of the teachers in embodying these concepts in the flow of learning objectives and teaching modules as lesson plans to be implemented. In other words, junior high school teachers in the South Tuban Indonesian Language MGMP are not ready to implement the Merdeka Curriculum.ABSTRAKKurikulum Merdeka akan dilaksanakan secara serentak di jenjang pendidikan menengah pada tahun 2024. Bahkan di tingkat SMP, khusus kelas VII, pada tahun ajaran 2023/2024 Kurikulum Merdeka sudah diberlakukan. Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan pemahaman dan kesiapan guru tentang Kurikulum Merdeka dengan berbagai komponen dan aplikasinya. Kondisi realistis di lapangan menunjukkan bahwa guru SMP belum memahami secara utuh tentang Kurikulum Merdeka, khususnya tentang Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar serta modifikasinya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman para guru tentang Kurikulum Merdeka dan menghasilkan perangkat pembelajaran. Metode  yang  digunakan  dalam  pengabdian  ini  adalah pendampingan pelatihan dalam bentuk workshop. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para guru telah memahami konsep Kurikulum Merdeka, khususnya Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar serta aplikasinya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kerja para guru dalam mengejawantahkan konsep tersebut dalam Alur Tujuan pembelajaran dan Modul Ajar sebagai rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan kata lain, para guru SMP di MGMP Bahasa Indonesia Tuban Selatan belum siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Bimtek Modul Ajar Bagi Guru MTS dan MA Tuban Selatan Damayanti, Rini; ardiansyah, roely; Hadi, Sueb; kaswadi, kaswadi; Pranoto, Agung; Safitri, Adellia Novisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.919

Abstract

The Merdeka Curriculum will be implemented simultaneously at the secondary education level in 2024. Even at the junior high school level, especially grade VII, in the 2023/2024 school year, the Merdeka Curriculum has been implemented. The implementation of the Merdeka Curriculum requires teachers' understanding and readiness of the Merdeka Curriculum with its various components and applications. Realistic conditions in the field show that junior high school teachers do not fully understand the Merdeka Curriculum, especially regarding Learning Outcomes, Learning Objectives, Learning Objective Flow, and Teaching Modules and their modifications. The purpose of the service activity is to increase teachers' knowledge, understanding of the Merdeka Curriculum and produce learning tools. The method used in this service is training assistance in the form of workshops. The results of the activity show that the teachers have understood the concept of the Merdeka Curriculum, especially Learning Outcomes, Learning Objectives, Learning Objective Flow, and Teaching Modules and their applications. This can be seen from the work of the teachers in embodying these concepts in the flow of learning objectives and teaching modules as lesson plans to be implemented. In other words, junior high school teachers in the South Tuban Indonesian Language MGMP are not ready to implement the Merdeka Curriculum.ABSTRAKBeberapa kendala yang dihadapi oleh Mitra yang harus dicarikan solusi agar penerapan Kurikulum Merdeka dapat berjalan secara baik, sehingga diharapkan kurikulum ini sebagai pelengkap dan jawaban terhadap kekurangan dari kurikulum sebelumnya yaitu (1) Perubahan mindset guru agar siap dalam menghadapi dan menerapkan Kurikulum Merdeka, (2) Digitalisasi sekolah yang masih rendah, dan (3) Pembelajaran belum berpusat pada siswa. Solusi yang ditawarkan kepada mitra yaitu melaksanakan pelatihan tentang Kurikulum Merdeka agar pengetahuan guru meningkat dan tidak terjadi kebingungan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan pelatihan ini meliputi (1) Perubahan Mindset Guru untuk mampu berpikir dengan paradigma baru, (2) Penerapan kurikulum Merdeka dapat berjalan secara optimal, (3) Dihasilkannya Modul Ajar, yang mampu menjawab kebutuhan siswa, (4) Artikel yang diterbitkan pada jurnal Nasional. Metode pelaksanaan Pengabdian Kemitraan Masyarakat meliputi (1) perencanaan dan perancangan, (2) pelatihan, (3) Monitoring dan Evaluasi, (4) Publikasi dan Pelaporan, dan (5) Tindak Lanjut Pasca Program. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang ada di Indonesia. Kurikulum merdeka ini dianjurkan untuk diterapkan di sekolah-sekolah yang di Indonesia dengan beberapa kategori yaitu Mandiri belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri berbagi. Melalui pelatihan yang dilakukan pemahaman guru terkait kurikulum merdeka meningkat.
Efektifitas Kepemimpinan Enterpneurship Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMKN 7 Mataram Kaswadi, Kaswadi; Citriadin, Yudin; Khalqi, Khairul
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i1.606

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif kepemimpinan entrepreneurship dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 7 Mataram. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan studi kasus kualitatif di SMKN 7 Mataram. Kepemimpinan entrepreneurial adalah gaya kepemimpinan yang ditandai dengan inovasi, visi yang jelas, pengambilan risiko, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Ini sangat relevan dalam lingkungan pendidikan kejuruan yang dinamis seperti SMK. Data dikumpulkan melalui observasi praktik kepemimpinan yang diterapkan dan wawancara menyeluruh dengan kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah yang menerapkan kepemimpinan entrepreneurial dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuat kurikulum berbasis industri, meningkatkan kemampuan guru, dan menyediakan lingkungan belajar yang lebih kreatif. Selain itu, pendekatan kepemimpinan yang berbasis kewirausahaan memiliki kemampuan untuk mendorong kerja sama dengan pihak industri.
Peningkatan Keterampilan Berbicara pada Pembelajaran Teks Deskripsi melalui Pembelajaran Experiential Learning Triani, Adinda Windi; Kaswadi, Kaswadi; Setyaningsih, Kijat
Jubah Raja : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jr.v3i2.4773

Abstract

abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas VII-C di SMPN 3 Surabaya dengan menerapkan model pembelajaran Experiential Learning yang dikombinasikan dengan pendekatan diferensiasi produk. Metode pada penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwa model pembelajaran Experiential Learning dapat mengembangkan kepercayaan diri peserta didik dalam berbicara dan menyampaikan hasil diskusi. Peningkatan ini dapat dilihat dari peningkatan nilai dari pembelajaran siklus I ke siklus II; pada siklus I, nilai terendah adalah 65 dan tertinggi 70 dengan rata-rata kenaikan 15%, sedangkan pada siklus II, nilai terendah 85 dan tertinggi 91 dengan rata-rata peningkatan 31%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis pengalaman (Experiential Learning) yang terintegrasi dengan diferensiasi produk efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik pada materi teks deskripsi.Kata Kunci – Keterampilan berbicara, teks deskripsi, experiential learning, diferensiasi produk Abstract— This study aims to enhance the speaking skills of seventh-grade students in class VII-C at SMPN 3 Surabaya by implementing the Experiential Learning model combined with a product differentiation approach. The research method used is Classroom Action Research (CAR), which consists of four steps: planning, action, observation, and reflection. The results indicate that the Experiential Learning model can develop students' confidence in speaking and presenting discussion outcomes. This improvement is evident from the increase in scores from Cycle I to Cycle II; in Cycle I, the lowest score was 65 and the highest was 70, with an average increase of 15%, while in Cycle II, the lowest score was 85 and the highest was 91, showing an average improvement of 31%. The conclusion of this study is that the experiential learning model integrated with product differentiation is effective in enhancing students' speaking skills on descriptive text material.Keywords – Speaking skills, descriptive text, experiential learning, product differentiation