p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Jeumpa
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Toksikologi: Mikroplastik pada Organisme Perairan dan Resiko terhadap Kesehatan Manusia di Indonesia Arhafna, Cut Hadisti; Fadhliana, Nana; Firdus, Firdus; Rizki, Alia; Nasir, Muhammad
Jurnal Jeumpa Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v12i1.11379

Abstract

Mikroplastik kini menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang krusial di Indonesia, dengan dampak yang signifikan terhadap ekosistem perairan serta dampak serius bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan mikroplastik pada organisme akuatik di perairan Indonesia serta mengevaluasi potensi risiko yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian literatur terhadap jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam rentang waktu 2015 hingga 2024, dengan sumber data berasal dari Google Scholar. Berdasarkan hasil kajian, mikroplastik terdeteksi di berbagai wilayah perairan, dengan identifikasi sebanyak 17 organisme dari tiga filum moluska dan 14 organisme dari filum chordata, di mana sebagian besar berasal dari spesies ikan lainnya yang paling banyak menunjukkan indikasi keberadaan mikroplastik. Keberadaan mikroplastik memiliki potensi untuk masuk ke dalam rantai makanan, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada manusia, seperti masalah sistem pencernaan, gangguan fungsi hati, serta peningkatan risiko terkena kanker. Temuan ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang pencemaran mikroplastik di perairan Indonesia dan menyoroti urgensi penerapan langkah-langkah mitigasi guna menjaga kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan akuatik.
Imunogenitas Vaksin HPV dalam Pencegahan Kanker Serviks di Indonesia: Efikasi, Kebijakan, dan Hambatan Fadhliana, Nana; Malliny, Indry; Firdus, Firdus; Rosnizar, Rosnizar
Jurnal Jeumpa Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v12i1.11681

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian perempuan di Indonesia dan dunia, dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV) sebagai penyebab utama. Data Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker serviks meningkat dari 18.1 juta kasus global pada 2018 ke 36.633 kasus di Indonesia pada 2023, dengan angka kematian mencapai sekitar 21.000 per tahun secara nasional. Vaksin HPV terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV onkogenik dan menurunkan angka kejadian kanker serviks. Namun, implementasi di berbagai provinsi Indonesia menunjukkan cakupan vaksinasi dan deteksi dini yang belum merata, serta angka kematian yang masih tinggi. Penelitian ini bertujuan meninjau imunogenisitas vaksin HPV, efektivitasnya dalam pencegahan infeksi HPV, serta kebijakan dan hambatan dalam pelaksanaan program vaksinasi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah literature review dari jurnal nasional terakreditasi dan data terbaru terkait prevalensi dan program vaksinasi. Artikel yang dikaji berdasarkan topik utama yang relevan dan memiliki data primer dengan tahun publikasi antara 2014-2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun vaksin HPV tersedia dan digunakan di berbagai daerah di Indonesia, masih terdapat hambatan utama yang meliputi rendahnya pengetahuan masyarakat, kekhawatiran terhadap efek samping, serta kendala biaya dan logistik. Data dari provinsi menunjukkan tingkat deteksi dini berkisar 10-45%, cakupan vaksinasi 20-60%, dan angka kematian bervariasi dari 100 hingga 1.300 kasus di beberapa provinsi, sedangkan secara nasional mencapai sekitar 21.000 kasus per tahun. Kebijakan pemerintah telah mendukung distribusi vaksin, namun peningkatan edukasi masyarakat diperlukan untuk mencapai cakupan vaksin yang lebih luas dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.