Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Islam Sebagai Sistem Nilai Tradisional Lokal Banten Ajharul Wirdi; Eni Nuraeni; Maftuh Sujana
Jurnal Cakrawala Akademika Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : PT. Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70182/jca.v2i1.527

Abstract

Islam sebagai system nilai dalam tradisi lokal Banten mencerminkan perpaduan yang selaras antara ajaran islam dan kearifan local masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan adanya proses akulturasi yang harmonis, dan dimana nila-nilai islam yang berbaur dengan tradisi sbudaya Banten tanpa menimbulkan benturan. Sebagai wilayah yang memiliki sejarah panjang dalam penyebaran Islam sejak era Kesultanan Banten, nilai-nilai Islam telah meresap dalam berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat setempat. Tradisi lokal seperti ritual keagamaan, adat istiadat, dan kesenian daerah memperlihatkan bagaimana masyarakat Banten memadukan ajaran Islam dengan nilai-nilai lokal yang diwarisi secara turun-temurun. Pengaruh Islam terlihat dalam tradisi seperti upacara Seba, perayaan Maulid Nabi,yalil” dan pencak silat yang tidak hanya menjadi simbol identitas kultural, tetapi juga sebagai sarana memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Kajian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis bagaimana nilai-nilai Islam terinternalisasi dalam tradisi lokal Banten serta bagaimana proses tersebut membentuk harmoni sosial di tengah dinamika modernisasi dan globalisasi.   Kata Kunci : Islam, sistem nilai, tradisi , Banten, akulturasi   Abstract Islam as a value system within the local tradition of Banten reflects a harmonious integration between Islamic teachings and the local wisdom of the community. This indicates a process of harmonious acculturation, where Islamic values blend with Banten's cultural traditions without causing conflict. As a region with a long history of Islam's spread since the Sultanate of Banten, Islamic values have permeated various aspects of social, cultural, and political life in the community. Local traditions such as religious rituals, customs, and regional arts demonstrate how the people of Banten combine Islamic teachings with locally inherited values. The influence of Islam can be seen in traditions such as the Seba ceremony, the celebration of the Prophet's birthday (Maulid),yalil” and pencak silat, which not only serve as symbols of cultural identity but also strengthen spiritual and moral values in daily life. This study aims to explore and analyzehow Islamic values are internalized within Banten’s local traditions and how this process shapes social harmony amidst The dynamics of modernizationand globalization.   Keywords: Islam, value system, tradition, Banten, acculturation.  
PRO DAN KONTRA FENOMENA FILEM BID’AH DI MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAAN METODE FILSAFAT ILMU Ajharul Wirdi; RUSDIYANTO; Ahmad Alan Ardiyansayah; Ramzy Ramadhan; Andi Rosa
Indonesian Journal of Islamic Studies (IJIS) Vol. 1 No. 2 (2025): Vol. 1 No. 2 Edisi Juli 2025
Publisher : JCI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/ijis.v1i2.957

Abstract

Fenomena film bertema bidaah telah memicu beragam reaksi dalam masyarakat Indonesia, mulai dari dukungan yang kuat hingga pertentangan yang tajam. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dinamika perspektif pro dan kontra tersebut melalui kacamata filsafat ilmu, dengan menganalisis bagaimana konstruksi pengetahuan, nilai, dan interpretasi agama membentuk persepsi publik terhadap film bertema bidaah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlandaskan pada filsafat ilmu, khususnya fokus pada aspek epistemologis, aksiologis, dan ontologis dari isu-isu tersebut. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa perbedaan latar belakang pendidikan, pemahaman agama, dan kecenderungan ideologi merupakan faktor kunci yang mempengaruhi spektrum respon masyarakat. Lebih jauh lagi, film sebagai media komunikasi massa memainkan peran penting dalam memperluas atau memicu kekhawatiran tentang otoritas agama dan batas-batas penafsiran. Penelitian ini menawarkan wawasan filosofis tentang interaksi antara pengetahuan dan media dalam konteks budaya dan agama, dan mengundang refleksi kritis dari penonton dan pembuat film.