Azwa Naila Fath
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMUNIKASI INTRA DAN ANTAR PERSONAL Fania Halisa Lisbeth; Lutfi Aprilia; Azwa Naila Fath
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas dua bentuk utama komunikasi manusia, yaitu komunikasi intrapersonal dan komunikasi antarpersonal. Komunikasi intrapersonal merujuk pada proses berpikir, refleksi diri, dan dialog internal yang terjadi dalam diri individu. Sementara itu, komunikasi antarpersonal melibatkan pertukaran pesan antara dua atau lebih individu, baik secara verbal maupun nonverbal, yang membentuk dasar dari hubungan sosial. Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran diri, empati, serta kemampuan mendengarkan dalam mengembangkan efektivitas komunikasi pada kedua jenis tersebut. Dengan memahami dinamika komunikasi intra dan antar personal, individu dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial, produktivitas kerja, serta kesehatan mental. Artikel ini juga menyajikan teori dan pendekatan kontemporer yang relevan dalam memahami proses komunikasi manusia secara holistik.
Kajian historis etika kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam Peradaban Intelektual Islam Nasywa Khairunnisa; Achmad Maftuh Sujana; Riffati Hikmi Mori; Azwa Naila Fath; Hanifara Dyasti Rahayu
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 5 No. 3 (2025): Thirteenth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara historis etika, moral, dan intelektual kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam konteks pembentukan peradaban Islam awal. Melalui pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini menelusuri nilai-nilai kepemimpinan yang tercermin dalam prinsip keadilan sosial, kejujuran politik, dan kebijaksanaan hukum, serta dimensi moral seperti keberanian, keikhlasan, dan integritas diri. Hasil kajian menunjukkan bahwa Khalifah Ali memadukan kekuatan akal, spiritualitas, dan moralitas dalam mengelola pemerintahan, menjadikannya model kepemimpinan yang berorientasi pada kebenaran dan kemaslahatan umat. Nilai-nilai tersebut tetap relevan untuk diterapkan pada sistem pemerintahan modern, pendidikan karakter, dan pengembangan peradaban intelektual kontemporer. Dengan demikian, kepemimpinan Ali bin Abi Thalib menjadi simbol harmonisasi antara ilmu, iman, dan akhlak sebagai dasar kemajuan peradaban Islam.