Hanifara Dyasti Rahayu
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kepustakaan Mengenai Pengaruh Teknik ABCDEF Dalam Konseling REBT Alvin Faiz Adzikra; Hanifara Dyasti Rahayu; Najwa Anisa Fitri; Imalatul Khairat
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.452

Abstract

This study aims to explore the ABCDEF technique in Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) through a literature review approach. The ABCDEF model is an extension of the original ABC framework, incorporating additional stages: Disputation (D), new Effect (E), and Future Plan (F). These additional components strengthen the counseling process by emphasizing belief rationalization, emotional adjustment, and strategic planning for psychological challenges. The analysis is carried out descriptively by categorizing the information into key themes: structural framework, practical effectiveness, and case-based implementation. The findings indicate that the ABCDEF technique is effective in helping counselees identify irrational beliefs, form rational thought patterns, and develop adaptive future responses. This technique proves applicable in various contexts, including educational, clinical, and organizational settings. Moreover, the ABCDEF approach contributes significantly to the enhancement of individuals’ critical thinking and emotional regulation skills.
Studi Kualitatif Tentang Implementasi Teori Komunikasi Massa Dalam Kehidupan Mahasiswa Era Digital Derajat Dermawan; Berliana Putri; Hanifara Dyasti Rahayu; Eneng Purwanti
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana teori komunikasi massa diimplementasikan dan dipahami oleh mahasiswa di era digital. Melalui pendekatan kualitatif, studi ini mengeksplorasi persepsi, pemahaman, dan praktik komunikasi mahasiswa dalam konteks perkembangan media digital yang pesat. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap mahasiswa dari berbagai latar belakang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen pasif media massa, tetapi juga aktif membangun makna, membentuk opini, dan memproduksi pesan melalui media digital. Teori-teori komunikasi massa seperti Teori Kultivasi, Spiral of Silence, dan Cultural Imperialism masih relevan, namun mengalami transformasi dalam praktiknya karena adanya interaktivitas, partisipasi, dan personalisasi pesan di media digital. Studi ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman baru mengenai dinamika komunikasi massa di kalangan mahasiswa serta implikasinya bagi pengembangan literasi media di era digital.
Kajian historis etika kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam Peradaban Intelektual Islam Nasywa Khairunnisa; Achmad Maftuh Sujana; Riffati Hikmi Mori; Azwa Naila Fath; Hanifara Dyasti Rahayu
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 5 No. 3 (2025): Thirteenth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara historis etika, moral, dan intelektual kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam konteks pembentukan peradaban Islam awal. Melalui pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini menelusuri nilai-nilai kepemimpinan yang tercermin dalam prinsip keadilan sosial, kejujuran politik, dan kebijaksanaan hukum, serta dimensi moral seperti keberanian, keikhlasan, dan integritas diri. Hasil kajian menunjukkan bahwa Khalifah Ali memadukan kekuatan akal, spiritualitas, dan moralitas dalam mengelola pemerintahan, menjadikannya model kepemimpinan yang berorientasi pada kebenaran dan kemaslahatan umat. Nilai-nilai tersebut tetap relevan untuk diterapkan pada sistem pemerintahan modern, pendidikan karakter, dan pengembangan peradaban intelektual kontemporer. Dengan demikian, kepemimpinan Ali bin Abi Thalib menjadi simbol harmonisasi antara ilmu, iman, dan akhlak sebagai dasar kemajuan peradaban Islam.