Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Authentic Evaluation Model in Islamic Religious Education Curriculum: Assessing Values, Attitudes, and Social Practices Asykur, Muamar; Karmala, Karmala; Swandi, Candra; Ahmad, Nurwahida; Ningsih, Yuliawati
International Journal on Advanced Science, Education, and Religion Vol 8 No 2 (2025): IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Furqan, Makassar - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33648/ijoaser.v8i2.1081

Abstract

This study aims to analyze authentic assessment in Islamic religious education learning. This type of research is qualitative, collecting data from literature studies in the form of journals and books known as library research, which contain information about authentic assessment in Islamic religious education learning. The data analysis technique in this study was content analysis. After data analysis, the research results obtained were that authentic assessment is very important to implement in Islamic religious education learning. Authentic assessment includes several aspects of assessment, such as affective, cognitive, and psychomotor. A teacher can use attitude assessment to evaluate student behavior while learning or outside the classroom. Spiritual and social attitude competencies must be implemented in learning through habits and examples demonstrated by students in their daily lives, therefore the achievement of these attitude competencies must be assessed by the teacher continuously. In addition, authentic assessment not only assesses learning outcomes, but also assesses the learning process carried out by students to acquire knowledge and apply it in everyday life. In conclusion, authentic assessment techniques pay attention to three things: : affective, cognitive, and psychomotor competencies.
Authentic Evaluation Model in Islamic Religious Education Curriculum: Assessing Values, Attitudes, and Social Practices Asykur, Muamar; Karmala, Karmala; Swandi, Candra; Ahmad, Nurwahida; Ningsih, Yuliawati
International Journal on Advanced Science, Education, and Religion Vol 8 No 2 (2025): IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Furqan, Makassar - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33648/ijoaser.v8i2.1081

Abstract

This study aims to analyze authentic assessment in Islamic religious education learning. This type of research is qualitative, collecting data from literature studies in the form of journals and books known as library research, which contain information about authentic assessment in Islamic religious education learning. The data analysis technique in this study was content analysis. After data analysis, the research results obtained were that authentic assessment is very important to implement in Islamic religious education learning. Authentic assessment includes several aspects of assessment, such as affective, cognitive, and psychomotor. A teacher can use attitude assessment to evaluate student behavior while learning or outside the classroom. Spiritual and social attitude competencies must be implemented in learning through habits and examples demonstrated by students in their daily lives, therefore the achievement of these attitude competencies must be assessed by the teacher continuously. In addition, authentic assessment not only assesses learning outcomes, but also assesses the learning process carried out by students to acquire knowledge and apply it in everyday life. In conclusion, authentic assessment techniques pay attention to three things: : affective, cognitive, and psychomotor competencies.
Authentic Evaluation Model in Islamic Religious Education Curriculum: Assessing Values, Attitudes, and Social Practices Asykur, Muamar; Karmala, Karmala; Swandi, Candra; Ahmad, Nurwahida; Ningsih, Yuliawati
International Journal on Advanced Science, Education, and Religion Vol 8 No 2 (2025): IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Furqan, Makassar - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33648/ijoaser.v8i2.1081

Abstract

This study aims to analyze authentic assessment in Islamic religious education learning. This type of research is qualitative, collecting data from literature studies in the form of journals and books known as library research, which contain information about authentic assessment in Islamic religious education learning. The data analysis technique in this study was content analysis. After data analysis, the research results obtained were that authentic assessment is very important to implement in Islamic religious education learning. Authentic assessment includes several aspects of assessment, such as affective, cognitive, and psychomotor. A teacher can use attitude assessment to evaluate student behavior while learning or outside the classroom. Spiritual and social attitude competencies must be implemented in learning through habits and examples demonstrated by students in their daily lives, therefore the achievement of these attitude competencies must be assessed by the teacher continuously. In addition, authentic assessment not only assesses learning outcomes, but also assesses the learning process carried out by students to acquire knowledge and apply it in everyday life. In conclusion, authentic assessment techniques pay attention to three things: : affective, cognitive, and psychomotor competencies.
Ilmu Al Jarh Wa Al Ta’dil Palangkey, Rahmi Dewanti; Abbas Baco; Nasrul Nurdin; Karmala, Karmala
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10655

Abstract

Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an yang memiliki peran sentral dalam menjelaskan ajaran agama secara praktis. Namun, tidak semua hadis yang sampai kepada kita dapat langsung dijadikan hujjah, karena proses periwayatannya melibatkan perawi yang harus diverifikasi kredibilitasnya. Setelah wafatnya Rasulullah, para sahabat melakukan ijtihad dan riwayat hadis berkembang lintas generasi melalui sanad yang beragam. Dalam konteks ini, ilmu al-Jarḥ wa al-Taʿdīl hadir sebagai metode ilmiah untuk menilai validitas perawi hadis, baik dari segi moral maupun keakuratannya dalam meriwayatkan. Penelitian ini bertujuan mengkaji urgensi, sejarah, kaidah, objek kajian, serta kitab-kitab utama dalam ilmu al-Jarḥ wa al-Taʿdīl. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka, dengan sumber dari kitab klasik, karya ulama otoritatif, serta jurnal ilmiah kontemporer. Analisis data dilakukan melalui tahapan kondensasi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ilmu al-Jarḥ wa al-Taʿdīl berperan penting dalam menjaga otentisitas hadis dan memastikan hanya riwayat yang shahih yang dijadikan pedoman. Kajian ini menegaskan bahwa keilmuan ini tidak hanya relevan di masa klasik, tetapi juga menjadi pilar penting dalam studi hadis di era kontemporer.
Biografi Nabi Muhammad SAW Masa di Makkah dan Madinah Hingga Wafat Karmala, Karmala; Candra Swandi; Bahaking Rama
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i1.6358

Abstract

Nabi Muhammad Saw lahir dari rahim wanita suci Bani Zuhra bernama aminah, dari benih pemuda cantik dan baik hati dari bani 3 hasyim bernama Abdullah. Nabi Muhammad lahir dari pasangan dua orang idaman (Abdullah dan Aminah). Nabi Muhammad Saw. Yatim piatu, lahir tanpa ayah. Ayahnya abudullah bin Abdul Muthalib meninggal pada saat ia berusia dua bulan didalam tubuh ibunya aminah. Namun adapula yang menayatakan bahwa ayahnya meninggal ketika ia berusia enam belas bulan dalam kandungan ibunya. Sisila Nabi Muhammad Saw. dan dilanjutkan oleh keluarga dan sahabatnya. Sebagaimana 5 yang diketahui, umur Rasulullah Saw. terlalu dini meninggalkan Islam, yaitu hanya dua puluh tiga tahun mendakwakan ajaran Islam, di Mekah tiga belas tahun dan sepuluh tahun di Madinah. Sehingga pasca meninggal beliau tradisi jahiliyah masih belum hilang sepenuhnya dalam diri umat. Maka dari itu, sahabat dan keluarganya mengambil alih dalam artian melanjutkan dan mengembangkannya.. Kebesaran Nabi Muhammad dan para sahabat sungguh luar biasa, oleh karena itu, penulis akan menyajikan sebuah artikel yang berisi tentang biografi Nabi Muhammad SAW selama berada di Mekkah dan Madinah hingga wafatnya. Semoga biografi Nabi Muhammad SAW ini dapat menggambarkan semangat perjuangan yang dimiliki oleh beliau dan para sahabat dalam menegakkan keimanan.
Al-Farabi: Negara Ideal Dan Politik Serta Hubungan Antara Agama Dan Politik Muliadi, Muliadi; Abdurrahman, Abdurrahman; Nurliana, Nurliana; Karmala, Karmala; Bahaking Rama
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i1.6359

Abstract

Al-Farabi (872-950) adalah salah satu filosof muslim yang berpengaruh hingga saat ini. Di samping sebagai filosof, ia juga memiliki buah pemikiran terhadap konsep negara yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji negara ideal dan politik menurut pandangan Al-Farabi, serta bagaimana hubungan antara agama dan politik. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan studi literatur serta studi kepustakaan. Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa penulis memiliki akses informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dibahas. penelitian ini mengemukakan secara mendalam terkait pemikiran Al-Farabi mengenai negara ideal yang mengatakan bahwa negara ideal menurutnya adalah negara yang mau diajak kerja sama antara pemimpin dan masyarakatnya dengan memiliki cita-cita atau tujuan yang sama yakni mencapai kebahagiaan yang bersifat kekal, sehingga terciptanya kehidupan masyarakat damai dan tentram serta sesuai dengan apa yang masyarakat dan negara cita-citakan. Terkait dengan politik, Al-Farabi berpendapat bahwa politik harus didasari usaha konsepsi bersama dari manusia untuk mencapai kebahagiaan (conception of collective efford and mankind) yang tertinggi, dengan pikiran dan tindakan pribadi yang suci dan dengan kerjasama masyarakat harmoni serta semangat simpati. dan hubungan agama dan politik, yang mana keduanya memiliki proses tarik menarik kepentingan, Politik membutuhkan agama sebagai alat legitimasinya, dan agama membutuhkan politik sebagai alat penyebarannya sehingga hubungan agama dan politik adalah simbiotik. Pembahasan ini penting untuk memahami bagaimana konsep negara ideal yang bisa kita kembangkan dan politik yang seharusnya digunakan dalam suatu pemerintahan.