Transformasi sistem kesehatan adalah langkah krusial untuk peningkatan kualitas layanan dan keselamatan pasien yang berkelanjutan, menuntut adaptasi dan inovasi terus-menerus, khususnya dalam manajemen layanan dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Pengelolaan data pasien yang terfragmentasi di rumah sakit telah lama menjadi hambatan utama dalam mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terkoordinasi secara optimal. Kondisi ini menciptakan ketegangan antara kebutuhan mendesak akan transformasi digital dalam layanan kesehatan dan tantangan multifaset yang persisten dalam mewujudkannya. Studi menunjukkan lebih dari 60% fasilitas kesehatan masih bergantung pada pencatatan manual atau sistem terfragmentasi, menyebabkan duplikasi data hingga 30%, keterlambatan diagnosis, dan peningkatan kesalahan medis hingga 25%. Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis strategi optimalisasi pengelolaan data pasien melalui integrasi sistem informasi rumah sakit berbasis digital. Integrasi data kesehatan muncul sebagai solusi kunci untuk mengoptimalkan sistem rumah sakit, dengan kemampuan menciptakan "single source of truth" yang holistik dan akurat mengenai operasional rumah sakit dan kesehatan pasien. Optimalisasi ini membawa peningkatan signifikan dalam efisiensi operasional, kualitas pelayanan klinis, keselamatan pasien, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi, misalnya, memfasilitasi akses cepat ke riwayat medis, hasil laboratorium, dan data penting lainnya, yang pada gilirannya mempercepat proses diagnosis dan pengobatan. Meskipun potensi manfaatnya besar, implementasi integrasi sistem informasi menghadapi tantangan signifikan. Tantangan-tantangan ini meliputi keberadaan silo data, sistem lama yang tidak interoperabel, kurangnya standarisasi data, risiko keamanan dan privasi data yang tinggi, serta resistensi organisasi terhadap perubahan. Untuk mengatasi hambatan ini dan mewujudkan potensi penuh pengelolaan data pasien digital, adopsi platform integrasi yang fleksibel dan skalabel, kolaborasi erat dengan vendor teknologi berpengalaman, serta prioritas pada keamanan dan privasi data menjadi strategi krusial. Selain itu, tata kelola data yang kuat, didukung oleh standar interoperabilitas seperti HL7 dan FHIR, serta pemanfaatan teknologi baru seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan komputasi awan, sangat penting untuk mendukung upaya integrasi yang komprehensif.