Hendry Sugara
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, STKIP Yasika Majalengka, Majalengka, Jawa Barat

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kajian Dekonstruksi Karakterisasi Tokoh Rahwana dalam Novel Ramayana Karya Sunardi DM Kaitannya dengan Pendidikan Karakter dan Nilai Budaya Sugara, Hendry
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 (2019): May 2019
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.585 KB) | DOI: 10.26499/bahasa.v1i2.34

Abstract

Saat ini pendidikan karakter sedang gencar dilakukan oleh pemerintah untuk mengembalikan karakter budaya Indonesia yang dianggap sedang mengalami krisis. Perbaikan tersebut dilakukan melalui kurikulum pendidikan yang menekankan nilai karakter dalam kegiatan belajar mengajar. Karya sastra klasik merupakan salah satu khazanah budaya Indonesia yang di dalamnya memuat nilai-nilai karakter yang dapat diteladani. Epos Ramayana merupakan salah satu karya sastra klasik yang memiliki nilai pendidikan karakter yang dapat diteladani. Salah satu tokoh dalam Epos Ramayana yaitu Rahwana yang di dalam cerita tersebut merupakan raja dari Kerajaan Alengka yang sakti dan tak terkalahkan. Rahwana memiliki karakterisasi yang jahat tetapi di balik itu semua, terdapat hal-hal yang juga dapat kita jadikan sebagai teladan. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengungkap karakterisasi tokoh Rahwana yang kemudian dikaitkan dengan pendidikan karakter dan nilai budaya. Penelitian ini menggunakan metode dekonstruksi dengan melakukan kajian mendalam terhadap tokoh Rahwana melalui teks-teks pada novel Ramayana karya Sunardi DM. Hasil dari penelitian ini bahwa di balik karakternya yang jahat, Rahwana memiliki enam nilai karakter yaitu religius, kerja keras, demokratis, cinta tanah air, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Nilai karakter tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai pendidikan karakter yang dirumuskan dalam kurikulum saat ini. Selain nilai karakter, ada empat nilai budaya yang terdapat dalam tokoh Rahwana yaitu sistem religius, bahasa, sistem peralatan dan teknologi, dan sistem kesenian. Nilai budaya tersebut merupakan nilai-nilai yang padat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Moral dan Sosial Tradisi Pamali di Kampung Adat Kuta sebagai Pendidikan Karakter Hendry Sugara; Teguh Iman Perdana
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 19, No 1 (2021): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v19i1.2331

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendesripsikan pendidikan karakter melalui tradisi pamali di Kampung Adat Kuta. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga cara, yaitu reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua nilai dalam tradisi pamali di Kampung Adat Kuta, yaitu: nilai moral yang mengajarkan tentang sikap disiplin dan peduli lingkungan; serta nilai sosial yang berupa sikap rendah hati dan kesopanan. Nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. AbstractThe research aimed to describe the character of education through the pamali tradition in the Kuta Traditional Village. The type of research was descriptive qualitative using an ethnographic approach. The instrument in the research was the researcher itself. Data collection was carried out by observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used three methods, namely data reduction, presentation, and verification. The results showed that there are two values in the pamali tradition in Kuta Traditional Village, namely: moral values that teach discipline and care for the environment; and social values in the form of humility and politeness. These values can be applied in everyday life in society.
ANALISIS HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW DALAM CERPEN “PELAJARAN MENGARANG” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Sugara, Hendry; Hanifa, Maula
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 8, No 1 (2024): JURNAL LITERASI APRIL 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v8i1.13628

Abstract

Karya sastra merupakan sebuah representasi dari sebuah kehidupan. Banyak jenis karya sastra, salah satunya adalah cerita pendek (cerpen). Karya sastra dapat dianalisis dengan menggunakan ilmu psikologi atau biasa disebut dengan psikologi sastra. Sudah banyak penelitian tentang psikologi sastra dengan teori dan objek penelitian yang berbeda. Penelian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan objek penelitian cerpen yang berjudul “Pelajaran Mengarang” karya Seno Gumira Ajidarma yang akan dikaji dengan menggunakan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Cerpen ini dipilih karena memiliki banyak nilai-nilai yang terkadung di dalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tokoh utama yang bernama Sandra mendapatkan seluruh kebutuhan psikologis sesuai dengan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, yaitu 1) kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan rasa aman, 3) kebutuhan kasih sayang, 4) kebutuhan penghargaan, dan 5) kebutuhan aktualisasi diri. Kata Kunci: Hierarki Kebutuhan, Cerpen
Perilaku Agresif Pada Remaja: Dampak dan Pencegahannya Rahmat, Candra Prasiska; Ilahi, Fauzi Nur; Cahyo, Gundah Nur; Sugara, Hendry
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 7, No 3 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.732700

Abstract

Perilaku agresivitas adalah perilaku yang bertujuan untuk merusak dan merugikan orang lain secara fisik maupun psikis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran perilaku agresif pada remaja sekolah menengah atas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri 18 Pandeglang dan sampel penelitian sebanyak 118 siswa. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen perilaku agresif yang dikembangkan berdasarkan rujukan dari teori Buss & Perry (1992) yaitu Buss Perry Aggression Questionnaire (BAPQ). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa perilaku agresif siswa di SMA Negeri 18 Pandeglang secara umum berada pada kategori sedang. Perilaku agresif paling dominan berdasarkan aspek adalah aspek kemarahan, selanjutnya diikuti oleh aspek agresi fisik dan verbal yang berada pada kategori sedang, dan kategori perilaku agresif terendah yaitu pada aspek permusuhan.
Pengaruh Perceived Classroom Activities Terhadap Academic Burnout Pada Siswa SMA Cahyo, Gundah Noor; Rahmat, Candra Prasiska; Sugara, Hendry; Lubis, Susi Handayani Br
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.823211

Abstract

Academic burnout merupakan hal yang dialami oleh para siswa maupun mahasiswa ditandai dengan perasaan lelah, sinis dan tidak mampu dalam menyelesaikan tugas. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi melalui faktor internal yaitu bagaimana siswa memiliki persepsi ketika belajar dikelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari dimensi perceived classroom activities terhadap academic burnout pada siswa SMA. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 197 siswa SMA. Pengambilan sampel menggunakan Teknik convenience sampling. Metode yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Uji validitas alat ukur academic burnout dan perceived classroom activities menggunakan uji confirmatory factor analysis dan teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel perceived classroom activities terhadap academic burnout yaitu interest dan enjoyment.
Pelatihan Literasi untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Siswa SMAN 30 Jakarta Rahmat, Candra Prasiska; Sugara, Hendry
Pamasa : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.pamasa.2024.2.1.11837

Abstract

Data dari survei PISA menunjukkan bahwa angka literasi di Indonesia terbilang mengkhawatirkan. Dari 65 negara, Indonesia berada di peringkat 64. Tak hanya itu, dilansir dari data UNESCO faktanya tingkat minat baca orang Indonesia sangat memprihatinkan, yakni hanya 0,001 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa hanya satu dari setiap 1.000 orang Indonesia yang gemar membaca. Rendahnya tingkat literasi sepatutnya sudah menjadi alarm bagi masyarakat khususnya bagi pemerintah. Karena hal itu menunjukan adanya kemunduran dari sumber daya manusia di Indonesia, terutama di kalangan remaja atau siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pelatihan atau training yang berupa latihan membaca dan memamhami bahan bacaan, latihan menulis dan pemanfaatan pojok baca maupun memberikan motivasi untuk memanfaatkan perpustakan sekolah. Dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara, diketahui bahwa kegiatan pelatihan literasi memberi pengaruh positif terhadap kesadaran literasi bagi siswa khususnya di lingkungan SMA Negeri 30 Jakarta. Dampak yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya motivasi membaca siswa dengan memanfaatkan pojok literasi, perpustakaan sekolah serta meningkatnya kemampuan membaca pemahaman dengan meringkas sehingga dapat meningkatkan kecakapan hidup dalam merancang masa depan agar lebih baik.
SIMBOLISME DAN MAKNA TRADISI PERNIKAHAN DALAM NOVEL “DAMAR KAMBANG” KARYA MUNA MASYARI Juliyanto, Eko; Sugara, Hendry
Wahana Literasi: Journal of Language, Literature, and Linguistics Vol 4, No 2 (2024): Wahana Literasi: Journal of Language, Literature, and Linguistics
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/wl.v4i2.67797

Abstract

Penelitian ini mengkaji simbolisme dan makna tradisi pernikahan yang digambarkan dalam Novel Damar Kambang dengan menggunakan pendekatan semiotika. Novel karya Muna Masyari ini menawarkan representasi yang kaya tentang upacara pernikahan tradisional, yang menjadi cermin budaya dan nilai-nilai masyarakat Jawa. Dengan menerapkan teori semiotika Charles Sanders Peirce, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis simbol-simbol yang muncul dalam deskripsi pernikahan dalam novel serta menguraikan makna yang terkandung di balik simbol-simbol tersebut. Data dikumpulkan melalui pembacaan mendalam terhadap teks novel dan analisis kualitatif terhadap elemen-elemen simbolis yang berkaitan dengan tradisi pernikahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tradisi pernikahan dalam Damar Kambang berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan pesan tentang hubungan sosial, kekuatan budaya, dan identitas individu. Simbol-simbol yang digunakan dalam novel, seperti upacara adat, busana, dan ritual, tidak hanya menggambarkan keindahan dan kekayaan tradisi tetapi juga mencerminkan dinamika kekuasaan dan perubahan sosial dalam konteks masyarakat Madura. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai bagaimana tradisi pernikahan dipresentasikan dan dimaknai dalam karya sastra.Kata Kunci: Simbolisme, Tradisi pernikahan, Semiotika, Damar kambang, Charles Sanders Peirce
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU “BERTAUT” NADIN AMIZAH Purwatiningsih, Rahmi Mayta; Sugara, Hendry
Wahana Literasi: Journal of Language, Literature, and Linguistics Vol 4, No 2 (2024): Wahana Literasi: Journal of Language, Literature, and Linguistics
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/wl.v4i2.69935

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam lirik lagu ”Bertaut” Nadin Amizah melalui pendekatan stilistika. Lirik lagu ini dipilih karena kaya akan elemen puitis dan mengandung lirik yang unik serta makna mendalam yang mampu membangkitkan emosi pendengar. Melalui analisis statistika, penelitian ini mengidentifikasi dan menjelaskan penggunaan diksi yang meliputi denotasi, konotasi, dan kata konkret serta teknik gaya bahasa, berdasarkan langsung tidaknya makna yang meliputi majas retoris dan majas kiasan yang digunakan untuk membangun makna dan suasana dalam lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan diksi konotasi sebanyak 48% dibandingkan penggunaan diksi denotasi dan kata konkret. Sementara, penggunaan majas kiasan sebanyak 9 majas dibandingkan majas retoris ditemukan 8 majas. Namun, presentase majas tertinggi adalah majas asonansi sebanyak 27% dibandingkan jenis majas lainnya.
Respons Siswa Di Sekolah Dasar dalam Pengajaran Sastra Anak terhadap Kisah Talaga Warna Sugara, Hendry; Nurhikmah, Khadijah; Rani, Winny Khairul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 6 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i6.8996

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat untuk mengetahui bagaimana siswa di sekolah dasar dapat merespons pengajaran sastra anak melalui cerita legenda daerah. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi tanggapan siswa terhadap pengajaran sastra anak melalui cerita legenda yang ada di daerah Kabupaten Bogor yang berjudul "Talaga Warna" di SDN Tangkil 02. Pendekatan yang digunakan adalah classroom action research, yang melibatkan wawancara terhadap siswa kelas 4 dan kelas 5 yang berusia 10-11 tahun dalam tahap operasional konkret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tertarik terhadap cerita “Talaga Warna” dan mampu mengidentifikasi nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Selain itu, siswa juga menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang karakter tokoh, alur cerita dan menggunakan bahasa yang baik dalam menyampaikan pendapat mereka. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengajaran sastra anak sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan moral siswa di sekolah dasar serta penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana cerita tradisional terutama cerita yang ada di sekitar daerahnya sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan minat baca dan apresiasi terhadap sastra di kalangan siswa sekolah dasar serta dapat mengembangkan pembelajaran sastra anak yang lebih bermakna.
Gender Differences and the Role of Social Media in Self-Harm Behavior among Primary School Students Syahputra, Yuda; Evitarini, Anggia; Sugara, Hendry
KONSELOR Vol. 13 No. 3 (2024): KONSELOR
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0202413386-0-86

Abstract

As technology and social media evolve, children are increasingly susceptible to bad content, including self-harm behaviours. Gender disparities influence the effects experienced, with females being more vulnerable to emotional content and social comparison, whereas boys are more prone to encountering information that promotes hazardous masculine behaviour. This study seeks to investigate variations in self-harm behaviour according to gender and the types of social media often utilised by primary school students in Indonesia. This study is comparative in nature; the sample was chosen by random sampling methods. The study comprised a sample of 372 primary school students, with a gender distribution of 30.2% male and 69.8% female. Data were gathered using the Self-harm Scale, which comprises 24 items in a 4-point response format. The analytical method employs an item response theory framework utilising Rasch model. This study employed descriptive statistics and analysis of variance (Anova) utilising WIinsteps ver. 5.5.0. The findings indicate substantial disparities in self-harm related to gender and the predominant form of social media utilised. This study indicated that the prevailing trend in social media usage among primary school students involves utilising TikTok and WhatsApp for interaction and content sharing.