Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil Kasus Kekerasan Seksual di RSUD Langsa Pada Tahun 2022-2024 Zakia, Fitri; Sifa, Galih Ramadhan; Ananda, Cut Noriza; Fitri, Sulviani; Siregar, Zakfar Sidik; Sunita, Ayu; Herawati, Netty
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 3 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i3.562

Abstract

Kekerasan seksual merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius dan berdampak luas terhadap korban, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai karakteristik kasus kekerasan seksual yang tercatat di RSUD Langsa selama periode 2022 hingga 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif komparatif terhadap data sekunder medis forensik. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 98 kasus kekerasan seksual dalam tiga tahun, dengan puncaknya terjadi pada tahun 2023 sebanyak 50 kasus. Mayoritas korban adalah perempuan (94,9%) dan kelompok usia remaja 12–16 tahun (45,9%). Pendidikan terbanyak korban berada pada tingkat dasar (52%), dan sebagian besar pelaku adalah orang yang dikenal korban (93,9%). Seluruh kasus melibatkan trauma benda tumpul, dengan luka robek menjadi jenis luka paling dominan (86,7%) yang umumnya ditemukan di area genetalia (80,6%). Luka ringan merupakan klasifikasi luka terbanyak (88,8%), sedangkan hanya 5 kasus (5,1%) yang berisiko menyebabkan kehamilan. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya penanganan multidisiplin, termasuk visum psikiatri untuk menilai dampak mental, serta perlunya pendidikan seksual yang tepat pada usia dini untuk mencegah kekerasan seksual. Diperlukan kerja sama antara sektor kesehatan, pendidikan, dan keluarga dalam membangun kesadaran serta perlindungan terhadap anak dan perempuan sebagai kelompok paling rentan.
Perbandingan Pasien Ulkus Diabetikum Sebelum Dan Saat COVID-19 DI RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Ananda, Cut Noriza; Rizal, Fakhrul; Khatab, Khatab
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i8.17673

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap sistem pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus (DM). Salah satu komplikasi yang paling sering memerlukan perawatan adalah ulkus diabetikum (Diabetic Foot Ulcer/DFU). Selama pandemi, adanya pembatasan sosial dan kekhawatiran tertular virus membuat sebagian besar pasien menunda atau enggan mengakses layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah kunjungan pasien dengan ulkus diabetikum sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif komparatif, menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien ulkus diabetikum pada dua periode, yaitu enam bulan sebelum pandemi (September 2019–Februari 2020) dan enam bulan pertama masa pandemi (April–September 2020). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji t-test independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kunjungan dari 45 pasien sebelum pandemi menjadi 34 pasien saat pandemi. Hasil uji t menunjukkan nilai signifikan (t hitung = 2,296 > t tabel = 1,994), yang menunjukkan perbedaan yang bermakna. Mayoritas pasien berusia 46–55 tahun dan berjenis kelamin perempuan, dengan lokasi ulkus paling sering berada di ekstremitas bawah. Selain itu, terjadi peningkatan angka kematian dari 0% pada masa pra-pandemi menjadi 8,8% saat pandemi. Kesimpulannya, pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap penurunan angka kunjungan pasien ulkus diabetikum serta peningkatan angka mortalitas pada kelompok pasien tersebut.