Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN KONSEP GOING CONCERN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI MASA KRISIS EKONOMI Muammar Khaddafi; M Eggy Atami; Nova Crusita Hutabarat; Rayyan Hidayat; Fajri Ramadan
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Going concern merupakan salah satu asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan yang menyatakan bahwa perusahaan akan melanjutkan operasionalnya di masa mendatang. PSAK 1 mewajibkan laporan keuangan disusun dengan asumsi kelangsungan usaha, kecuali terdapat indikasi yang menunjukkan sebaliknya. Artikel ini membahas penerapan konsep going concern di masa krisis ekonomi, seperti pandemi COVID-19 dan resesi, yang menimbulkan tantangan besar bagi perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Indikator ketidakpastian going concern meliputi kerugian operasional berkelanjutan, arus kas negatif, kegagalan pembayaran utang, dan kehilangan pelanggan utama. Selain itu, artikel ini menjelaskan tanggung jawab manajemen untuk menilai dan mengungkapkan going concern secara transparan, serta tanggung jawab auditor dalam mengevaluasi penilaian manajemen dan memberikan opini audit yang sesuai. Pemahaman going concern di masa krisis ekonomi penting untuk menjaga keandalan laporan keuangan dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
KESALAHAN UMUM DALAM PENGANGGARAN PERUSAHAAN DAN CARA MENGHINDARINYA Muammar Khaddafi; Nova Crusita Hutabarat; Amanda Putri Wijaya; Ripaldo Hamonangan T; Zulfahmi Zulfahmi
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penganggaran yang efektif adalah kunci untuk mengelola sumber daya keuangan perusahaan dan mencapai tujuan strategis. Namun, banyak perusahaan mengalami berbagai kesalahan dalam proses penganggaran yang dapat berdampak negatif pada stabilitas dan pertumbuhan mereka. Artikel ini mengidentifikasi kesalahan umum dalam penganggaran, seperti estimasi pendapatan dan pengeluaran yang tidak akurat, pengabaian biaya tak terduga, serta minimnya keterlibatan tim dalam penyusunan anggaran. Selain itu, alokasi sumber daya yang tidak sesuai dengan strategi perusahaan dan kurangnya fleksibilitas anggaran juga menjadi faktor penyebab utama ketidakberhasilan dalam pengelolaan anggaran. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa langkah strategis, seperti menggunakan data historis yang akurat, melibatkan berbagai departemen dalam proses perencanaan, serta melakukan evaluasi anggaran secara berkala. Penekanan pada fleksibilitas anggaran juga sangat penting agar perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dan situasi ekonomi. Dengan memperhatikan kesalahan umum dalam penganggaran dan menerapkan solusi yang tepat, perusahaan dapat memastikan pengelolaan keuangan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan jangka panjang dengan lebih efektif. Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi perusahaan dalam mengoptimalkan proses penganggaran mereka.
Transformasi Digital Akuntansi : Adaptasi atau Tergelincir Nova Crusita Hutabarat; Rayyan Firdaus
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi digital dalam akuntansi merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan efisiensi, akurasi, dan transparansi proses bisnis. Adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, cloud computing, big data, dan robotic process automation (RPA) memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas akuntansi rutin, meningkatkan analisis data, dan memberikan wawasan yang lebih mendalam untuk pengambilan keputusan. Namun, meskipun potensi manfaatnya besar, transformasi digital ini juga menghadirkan berbagai tantangan, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis. Hambatan teknis, seperti masalah kompatibilitas sistem, keamanan data, dan infrastruktur yang tidak memadai, dapat menghambat implementasi teknologi baru. Sementara itu, hambatan non-teknis, seperti resistensi terhadap perubahan, kurangnya sumber daya, dan budaya organisasi yang kurang mendukung, juga seringkali menjadi penghalang bagi keberhasilan transformasi digital. Oleh karena itu, untuk berhasil dalam transformasi digital akuntansi, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang tepat, seperti pelatihan dan pendidikan bagi karyawan, manajemen perubahan yang efektif, dan pemilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam transformasi digital akuntansi serta solusi yang dapat diterapkan untuk menghadapinya, dengan tujuan memberikan wawasan praktis bagi perusahaan dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.
MASA DEPAN AKUNTANSI SYARIAH DALAM BISNIS MODERN Nova Crusita Hutabarat; Rayyan Firdaus
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akuntansi syariah merupakan sistem akuntansi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang mengutamakan keadilan, transparansi, dan kepatuhan terhadap hukum Islam dalam setiap transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akuntansi syariah dalam bisnis modern, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta mengeksplorasi peran teknologi dalam pengembangan akuntansi syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, yang melibatkan wawancara mendalam dengan praktisi akuntansi syariah, analisis dokumen, dan studi kasus pada perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi sistem akuntansi syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun akuntansi syariah telah diterapkan secara luas, terdapat beberapa tantangan utama, seperti keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten, kesulitan dalam harmonisasi standar akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional, serta regulasi yang belum sepenuhnya mendukung. Di sisi lain, teknologi, terutama fintech, blockchain, dan digitalisasi, berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam penerapan akuntansi syariah, serta membuka peluang untuk inovasi produk keuangan syariah yang lebih luas. Penelitian ini juga menemukan bahwa akuntansi syariah tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum Islam, tetapi juga dapat meningkatkan keberlanjutan dan kinerja jangka panjang perusahaan. Dengan demikian, masa depan akuntansi syariah dalam bisnis modern terlihat cerah, didorong oleh perkembangan teknologi dan tren global yang semakin mendukung inklusivitas dalam sistem keuangan syariah.