Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Impact of Dam Reservoir on Flood Reduction (Case Study Logung Reservoir, Kudus, Central Java) Fajriani, Qonaah Rizqi; Nur Utari, Khoirunnisa Ulya; Nurulita, Ria
INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 18 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i2.55409

Abstract

The Indonesian government targeted building 65 reservoirs and dams in 2015-2022. The purpose is to maintain food security facing the long-term climate crisis, besides reducing the impact of a flood. LogungĀ  Reservoir is located on the Logung River, Kudus, Central Java. This earth-fill dam was built to solve the flood and drought problems in Kudus. However, the existence of the Logung Reservoir gives a risk to the downsteam area. The purpose of this research is to study flood reduction and the risk of overtopping, which can cause a dam break, and to calculate the Logung Reservoir spillway's performance in handling floods. This study is based on four main steps: the rainfal-runoff modelling, the extreme rainfall estimation, the hydrograph inflow of the dam estimation, and the evaluation of food reduction. The results of the 1000-year rainfall analysis and PMP for the Logung dam basin were 409 mm and 704 mm, respectively. Rainfall distribution is made using ABM, and effective rainfall is calculated by the SCS method. Land use analysis in the Logung dam watershed obtained a CN-II of 71.4 and a CN-III of 85.2. The rainfall-runoff transformation method used a unit hydrograph. The Nakayasu and Gama-I unit hydrographs show significant differences from the peak discharge, although not for the time base. The flood hydrograph design affects the reservoir performance. The reservoir flood routing results a dumping efficiency of 35% for the 1000-year and 21% for PMF. The 1000-year flood routing shows that there was no risk of overtopping. The highest water level on the PMF flood routing at +94.1. Several solutions can prevent overtopping by reducing inflow discharge through small dams upstream, increasing the green area, or modifying spillway structure.
Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat: Membangun Kesadaran dan Aksi Nyata di Dusun Serut, Pengasih, Kulon Progo Elviana; Suwartanti; Nayono, Satoto Endar; Fajriani, Qonaah Rizqi; Oktafiani, Pradyta Galuh; Pratiwi, Anik Nurul; Andriyan, Okta Dwi; Putri, Avia Rahma
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2025): Desember 2025
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v4i3.607

Abstract

Permasalahan sampah yang belum terkelola dengan baik di Dusun Serut, Pengasih, Kulon Progo, telah berkontribusi pada penurunan kualitas kebersihan lingkungan. Akar masalah utama adalah rendahnya kesadaran dan belum terbentuknya aksi kolektif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membangun kesadaran (awareness) dan mendorong terwujudnya aksi nyata (real action) dalam pengelolaan sampah melalui pendekatan edukasi berbasis masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan partisipasi aktif warga. Rangkaian kegiatan meliputi tiga tahap utama: (1) Sosialisasi dan pemetaan masalah partisipatif untuk mengidentifikasi persepsi dan kebiasaan warga; (2) Edukasi dan pelatihan intensif mengenai prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pemilahan sampah dari sumbernya, dan teknik pengomposan sederhana; serta (3) Pendampingan dan inisiasi aksi nyata berupa pembentukan [contoh: Bank Sampah/Kelompok Swakelola Sampah] di tingkat dusun. Evaluasi dilakukan melalui observasi, wawancara, serta perbandingan pre-test dan post- test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dan peningkatan pengetahuan peserta. Dampak utamanya adalah tumbuhnya kesadaran kolektif yang diwujudkan dalam aksi nyata, seperti dimulainya praktik pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dan terbentuknya inisiatif pengelolaan sampah mandiri oleh warga. Program ini berhasil memberdayakan masyarakat Dusun Serut untuk secara proaktif dan berkelanjutan mengelola lingkungan mereka sendiri.
Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat: Membangun Kesadaran dan Aksi Nyata di Dusun Serut, Pengasih, Kulon Progo Elviana; Suwartanti; Nayono, Satoto Endar; Fajriani, Qonaah Rizqi; Oktafiani, Pradyta Galuh; Pratiwi, Anik Nurul; Andriyan, Okta Dwi; Putri, Avia Rahma
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2025): Desember 2025
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v4i3.607

Abstract

Permasalahan sampah yang belum terkelola dengan baik di Dusun Serut, Pengasih, Kulon Progo, telah berkontribusi pada penurunan kualitas kebersihan lingkungan. Akar masalah utama adalah rendahnya kesadaran dan belum terbentuknya aksi kolektif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membangun kesadaran (awareness) dan mendorong terwujudnya aksi nyata (real action) dalam pengelolaan sampah melalui pendekatan edukasi berbasis masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan partisipasi aktif warga. Rangkaian kegiatan meliputi tiga tahap utama: (1) Sosialisasi dan pemetaan masalah partisipatif untuk mengidentifikasi persepsi dan kebiasaan warga; (2) Edukasi dan pelatihan intensif mengenai prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pemilahan sampah dari sumbernya, dan teknik pengomposan sederhana; serta (3) Pendampingan dan inisiasi aksi nyata berupa pembentukan [contoh: Bank Sampah/Kelompok Swakelola Sampah] di tingkat dusun. Evaluasi dilakukan melalui observasi, wawancara, serta perbandingan pre-test dan post- test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dan peningkatan pengetahuan peserta. Dampak utamanya adalah tumbuhnya kesadaran kolektif yang diwujudkan dalam aksi nyata, seperti dimulainya praktik pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dan terbentuknya inisiatif pengelolaan sampah mandiri oleh warga. Program ini berhasil memberdayakan masyarakat Dusun Serut untuk secara proaktif dan berkelanjutan mengelola lingkungan mereka sendiri.