Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Tindakan Sosial (Studi Kasus Remaja Lulusan SMA yang tidak Melanjutkan ke Perguruan Tinggi di desa Koto Benai)Kabupaten Kuantan Singingi Naita, Ringgi Henepi; Risdayati
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1447

Abstract

Tindakan sosial remaja lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Koto Benai menjadi fokus utama dalam penelitian ini, khususnya di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Tindakan sosial tersebut dianalisis menggunakan teori tindakan sosial Max Weber, yang membagi tindakan sosial menjadi empat tipe, yaitu tindakan rasional instrumental, rasional berorientasi nilai, afektif, dan tradisional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode kualitatif diterapkan melalui wawancara mendalam dengan tujuh informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan serta dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keputusan remaja untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dipengaruhi oleh faktor ekonomi, keluarga, dan lingkungan sekitar. Dari perspektif tindakan teori Max Weber, tindakan mereka bersifat tunggal tetapi merupakan kombinasi dari keempat tipe tindakan sosia. Misalnya, pertimbangan ekonomi (seperti keterbatasan biaya) mencerminkan Tindakan rasional instrumental, sementara tekanan emosional atau rasa tanggung jawab terhadap keluarga termasuk tindakan afektif. Selain itu, budaya tradisional yang kurang menekankan pentingnya pendidikan tingggi memperkuat pola Tindakan tradisional.
Makna Hutan dan Sungai bagi Kehidupan Masyarakat Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Armilus , Robi; Risdayati; Yusuf, Yusmar; Asmawita; Revalina, Adinda; Rifani , Rahmat; Kogoya, Pidenus; Nabila , Putri; Syamsabil, Fitrah Ahmad; Rahayu, Ajeng Sri; Juanda, Perdi; Lestari, Fitra Ayu
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1258

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti mengenai makna hutan dan sungai yang ada di desa buluh cina bagi masyaraka baik secara ekonomis ataupun sosial. Hutan dan sungai yang ada di desa buluh cina tidak hanya sekadar sumber daya alam bagi masyarakat namun juga memiliki nilai budaya yang dalam bagi masyarakat lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan masyarakat, serta studi dokumentasi. Pengumpulan data wawancara dilakukan kepada warga lokal di desa buluh cina. Hasil menunjukkan bahwa hutan dan sungai merupakan sumber kehidupan dan ruang sosial bagi warga lokal, selain itu juga sebagai simbol kebudayaan. Penelitian ini akan memberikan wawasan mengenai pentingnya nilai nilai kebudayaan dalam konservasi lingkungan dan pembangunan bekerlanjutan.
Kosmologi Masyarakat Pesisir :Hubungan Antara Manusia dan Alam dalam Perspektif Masyarakat Nelayan Buluh Cina Risdayati; Armilus, Robi; Yusuf, Yusmar; Amanda, Tri; Julius, Febrika; Ikhsannudin, Fahmi; Adiharja Pratama, Putra; Rahmadani, Sandini; Karolina, Anjelika; Riswadani, Krisna; Voliyka Sari, Meynanda; Hidayat, M. Alfin; Zelika; Aureli, Devanya; Nabila, Zahwa
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana sistem kosmologi masyarakat nelayan Desa Buluh Cina terbentuk, dipertahankan, dan diwariskan, serta bagaimana pandangan kosmologi tersebut membentuk hubungan antara manusia dan alam di lingkungan pesisir. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik wawancara mendalam serta observasi lapangan, ditemukan bahwa masyarakat Buluh Cina memiliki kosmologi yang bersumber dari kearifan lokal dan kepercayaan tradisional. Kosmologi ini membentuk etika ekologis yang diwujudkan dalam perilaku masyarakat menjaga sungai, hutan, dan danau secara kolektif, serta partisipasi aktif dalam kegiatan adat dan sosial. Pandangan kosmologis mereka menunjukkan harmoni antara manusia dan alam, meskipun mengalami transformasi akibat modernisasi, pendidikan, dan pengaruh agama. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kosmologi lokal tetap relevan sebagai kerangka berpikir ekologis dan sosial dalam menghadapi tantangan pembangunan dan perubahan zaman.
Rasionalitas Petani dalam Memutuskan Konversi Lahan Komoditi di Desa Pangkalan Kapas Kecamatan Kampar Kiri Hulu David, Muhammad; Risdayati
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i1.1070

Abstract

Peralihan fungsi lahan tanaman karet menjadi tanaman serai wangi disebut konversi lahan. Konversi lahan merupakan tindakan mengubah atau mengalihkan fungsi lahan sebagian atau keseluruhan lahan menjadi lahan perkebunan sereh wangi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan petani dalam melakukan konversi lahan dan dampak yang dirasakan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani karet yang mengganti lahannya menjadi lahan serai wangi yang berjumlah 56 orang, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel sensus yaitu mengambil semua populasi menjadi sampel. Instrument data adalah kuesioner, dan dianilisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor bernilai dominan yaitu faktor ekonomi (608) dan faktor lingkungan (600). Selanjutnya faktor yang kurang dominan adalah faktor teknis (628). Dampak yang ditimbulkan dari konversi lahan ada 5 dampak yaitu, perubahan jam kerja, interaksi social, pendapatan, mata pencaharian dan penguasaan lahan.