Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HAK ASASI MANUSIA TERHADAP KEKERASAN PADA PEREMPUAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Nabila, Zahwa; Budhiartie, Arrie; Iswandi
Juris Humanity: Jurnal Riset dan Kajian Hukum Hak Asasi Manusia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Studi HAM dan Humaniter Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jrkhm.v4i1.78

Abstract

Hak Asasi Manusia (HAM) ialah suatu hak yang melekat pada semua orang serta tertera pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) maupun Undang-Undang, di mana kewajiban sebuah bangsa adalah guna menjamin dan menjaga hak ini akibatnya tidak satupun pihak mampu melanggarnya. Ironisnya, data terbaru menunjukkan dominannya tingkat tindak kekerasan terhadap perempuan. Ini mengindikasikan bahwa masalah mendalam tidak ditangani dengan baik. Sebaliknya, aparat negara sudah menetapkan peraturan hukum terkait hal ini, diawali dengan memasukkan pasal-pasal HAM pada UUD 1945 hingga menyusun peraturan spesifik untuk perempuan pada hukum yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perspektif hukum mengenai HAM terhadap kekerasan yang dialami perempuan berdasarkan UU yang ada. Metodologi yang diterapkan mengaplikasikan kajian pustaka (library study) serta menggunakan hukum normatif maupun penelitian hukum berbasis pustaka. Temuan dari riset ini mengindikasikan bahwa meskipun Indonesia mempunyai beberapa peraturan yang dirancang guna melindungi serta menjaga hak-hak perempuan, kendati demikian kekerasan terhadap perempuan tetap terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, regulasi yang ada seringkali masih dianggap mendiskriminasikan perempuan. Abstract Human Rights (HAM) are fundamental entitlements inherent to all individuals, as recognized in both the Universal Declaration of Human Rights (UDHR) and national legislation. The state bears the obligation to uphold and safeguard these rights from any form of violation. However, current statistics reveal that violence against women remains alarmingly prevalent, reflecting a persistent and unresolved issue. Despite this, the government has enacted several legal frameworks addressing the matter, from incorporating human rights provisions in the 1945 Constitution (UUD 1945) to drafting specific laws aimed at protecting women's rights. This study seeks to examine the legal perspective on the protection of women's human rights in the context of violence, using a normative legal research method supported by a library-based study. The results show that, although Indonesia has introduced various laws intended to protect and uphold women's rights, acts of violence against women still occur frequently. Moreover, some of the existing legal instruments are even viewed as discriminatory toward women.  
Kosmologi Masyarakat Pesisir :Hubungan Antara Manusia dan Alam dalam Perspektif Masyarakat Nelayan Buluh Cina Risdayati; Armilus, Robi; Yusuf, Yusmar; Amanda, Tri; Julius, Febrika; Ikhsannudin, Fahmi; Adiharja Pratama, Putra; Rahmadani, Sandini; Karolina, Anjelika; Riswadani, Krisna; Voliyka Sari, Meynanda; Hidayat, M. Alfin; Zelika; Aureli, Devanya; Nabila, Zahwa
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana sistem kosmologi masyarakat nelayan Desa Buluh Cina terbentuk, dipertahankan, dan diwariskan, serta bagaimana pandangan kosmologi tersebut membentuk hubungan antara manusia dan alam di lingkungan pesisir. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik wawancara mendalam serta observasi lapangan, ditemukan bahwa masyarakat Buluh Cina memiliki kosmologi yang bersumber dari kearifan lokal dan kepercayaan tradisional. Kosmologi ini membentuk etika ekologis yang diwujudkan dalam perilaku masyarakat menjaga sungai, hutan, dan danau secara kolektif, serta partisipasi aktif dalam kegiatan adat dan sosial. Pandangan kosmologis mereka menunjukkan harmoni antara manusia dan alam, meskipun mengalami transformasi akibat modernisasi, pendidikan, dan pengaruh agama. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kosmologi lokal tetap relevan sebagai kerangka berpikir ekologis dan sosial dalam menghadapi tantangan pembangunan dan perubahan zaman.