Vertigo merupakan gejala akibat gangguan sistem keseimbangan, dengan keluhan pusing berputar-putar bisa disertai mual, muntah, hingga resiko jatuh.Banyaknya kasus vertigo pada kalangan usia produktif bahkan usia lanjut (lansia), yang berdampak pada masalah kesehatan lansia. Gangguan keseimbangan merupakan salah satu penyebab utama jatuh pada lansia, yang berdampak pada kecacatan, menurunnya kualitas hidup, terhentinya aktivitas sehari- hari bahkan dapat menyebabkan kematian. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan lansia, perlunya dilakukan pemeriksaan screening vertigo secara berkala dengan Test Romberg. Test Romberg merupakan metode screening sederhana dan efektif untuk menilai keseimbangan. PkM ini bertujuan untuk mengidentifikasi kasus vertigo pada lansia, dan dapat di jadikan dasar untuk melakukan tindak lanjut, memberikan intervensi seperti senam vertigo, latihan fisik brandt daroff , pelatihan deteksi dini atau bisa memberikan maafaat yang lebih luas dengan melakukan pemeriksaan atau screening massal sebagaikontribusi khususnya pada aspek preventif dan promotif. Hasil PkM screening vertigo dengan Test Romberg pada 53 lansia di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi, diperoleh hasil, terdapat 33 (62,26%) lansia mengalamivertigo, 20 (37,74%) tidak teridentifikasi vertigo, 17 (51,52%) berjenis kelamin perempuan dan 16 (48,48%) berjenis kelamin laki-laki. Kesimpulan dari PkM ini diperoleh data mayoritas lansia mengalami vertigo. Temuan ini memperkuat pentingnya deteksi dini vertigo sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan lansia dan mencegah risiko cedera. Pelaksanaan screening mendorong kesadaran lansia untuk menjaga keseimbangan tubuh, serta pentingnya deteksi dini kejadian vertigo dengan pemeriksaan sederhana seperti Tes Romberg yang dapat diterapkan secara efektif di tingkat komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pengabdian untuk mendeteksi dini vertigo dan meningkatkan kewaspadaan lansia telah tercapai