Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor Pada Masyarakat Di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur: The Influence of Education on the Level of Knowledge of Landslide Disaster Preparedness in the Community in Tulabolo Village, East Suwawa District Nur Hayati Mohamad; Zulkifli B. Pomalango; Nur Ayun R. Yusuf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8257

Abstract

Tanah longsor adalah bencana alam yang sering terjadi di wilayah beriklim tropis, seperti Indonesia. Minimnya edukasi kebencanaan dan rendahnya kesiapsiagaan masyarakat menyebabkan tingginya korban jiwa pada kejadian tanah longsor di Desa Tulabolo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan kesiapsiagaan bencana tanah longsor pada masyarakat Desa Tulabolo. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 30 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Edukasi diberikan melalui metode ceramah dan power point, dengan instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Selain itu berdasarkan analisis data yang menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil p value = 0,000 (p < 0,05) dengan rata-rata pengetahuan kesiapsiagaan bencana tanah longsor pada masyarakat sebelum edukasi 56,06 meningkat menaji 80,50 setelah diberikan edukasi. Edukasi melalui metode ceramah yang dilengkapi dengan sesi tanya jawab memungkinkan masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mendalam mengenai langkah- langkah yang harus diambil saat bencana terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana tanah longsor. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam meningkatkan program edukasi yang sistematis dan berkelanjutan untuk memperkuat kesiapsiagaan di daerah rawan.
Overview of the completeness of Early Warning Score (EWS) documentation by nurses in the Emergency Installation Room (IGD) at Prof. Dr. H. Aloei Saboe Hospital, Gorontalo City Muhammad Fakhri Datau; Zulkifli B. Pomalango; Dewi Hiola
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 3: July 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i3.8338

Abstract

The high incidence of critical conditions and deaths due to delays in early detection is a major concern in emergency services. Although triage has been implemented at the Emergency Installation (IGD) of Prof. Dr. H. Aloei Saboe Hospital, Gorontalo City, continuous monitoring through Early Warning Score (EWS) documentation has not been carried out optimally. This study aims to find out the completeness of EWS documentation by nurses in the emergency room of Prof. Dr. H. Aloei Saboe Hospital, Gorontalo City. This research method is a quantitative research with an analytical descriptive design. The variable in this study is a single variable, namely the description of the completeness of EWS documentation by nurses. The sampling technique used the total sampling method with a total of 33 nurses. Data was collected through observation sheets on EWS documentation. The results of the study found that 24 respondents (72.7%) documented EWS completely, while 9 respondents (27.3%) did not complete it, especially on body temperature and urine production/hour parameters. The conclusions of this study show that although most nurses (72.7%) have implemented EWS documentation well. Suggestions are needed for routine training, supervision, and the provision of adequate facilities and infrastructure to support the completeness of EWS documentation optimally.
Pengaruh Peer Support Group Terhadap Mekanisme Koping pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila: The Influence of Peer Support Groups on Coping Mechanisms in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in the Kabila Community Health Center Work Area Nofiani Tiara Kalangi; Zulkifli B. Pomalango; Mihrawaty S. Antu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8378

Abstract

Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi hipoglikemia dan hiperglikemia. Mekanisme koping penting untuk membantu pasien dan pengasuh menghadapi stres, yang dapat diperkuat melalui penyuluhan, terapi kognitif, dan dukungan kelompok sebaya. Dukungan teman sebaya membantu pertukaran pengalaman serta meningkatkan kesadaran diri pasien.Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Peer Support Group terhadap Mekanisme Koping pada penderita Diabetes Melitus tipe 2. Metode penelitian ini yakni penelitian kuantitatif pra-eksperimental dengan desain pre-test and post-test nonequivalent without control group. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 391 responden dengan besar sampel sebanyak 80 responden menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Brief Cope dan SOP Peer support group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan peer support group terhadap mekanisme koping pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kabila dengan Dengan hasil uji Paired Samples T-Test memperoleh nilai (p= ?0,05). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi persepsi penderita diabetes melitus tipe 2 terhadap mekanisme koping mereka, agar dapat mengubah mekanisme koping maladaptif menjadi adaptif dan mempertahankan mekanisme koping adaptif yang sudah ada.
Gambaran Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sehat Damata Kabupaten Bone Bolango: Overview of the Healing Process of Diabetic Ulcer Wounds in Diabetes Mellitus Patients at the Damata Health Home, Bone Bolango Regency Dea Natalia Arvina Luwiti; Zulkifli B. Pomalango; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8454

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan kondisi metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, yang jika tidak dikelola dengan baik maka dapat menyebabkan komplikasi berupa luka ulkus diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penyembuhan luka ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus di rumah sehat damata. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriptif, yang melibatkan 30 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan mencakup kuesioner data demografi dan pengkajian luka menggunakan skor BWAT yang bertujuan untuk menilai keparahan luka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, GDS, kontrol glikemik, frekuensi kunjungan, jenis dressing yang digunakan dan tingkat keparahan luka. Skor BWAT tertinggi adalah 64 yang menunjukkan keparahan yang lebih tinggi dan terendah 16 menunjukkan kondisi luka lebih baik, dengan luka penyembuhan ringan, sedang, berat, dan sangat berat.
Terapi Genggam Bola Karet Meningkatkan Kekuatan Otot Mendorong Pemulihan Pasca Stroke Zulkifli B. Pomalango
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 4 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2.450

Abstract

Abstract Introduction : Post-stroke treatment is useful in recovering the disabilities that patients can experience, one of which is physiotherapy by holding a rubber ball that supports the stability and mobility of the hands and fingers, but this therapy has not been widely applied. The aim of this study was to determine the effect of hand-held rubber ball therapy on muscle growth in post-stroke patients. Methods: Quasy experimental research design with a control group. This study used a purposive sampling technique with a sample of 20 respondents. The intervention group continued the daily therapy program from the Puskesmas and was given rubber ball handheld therapy, and the control group continued the daily therapy program from the Puskesmas. The instruments used were rubber ball handheld therapy SOP and muscle strength observation sheets with a handgrip dynamometer. Results, and Discussion: The intervention group obtained an average muscle strength before and after 16.500 with a p-value of 0.005. Meanwhile, the control group averaged muscle strength before and after 12.040 and 12.100 with a p-value of 0.111. Coclusion and Suggestion: There is an effect of handheld rubber ball therapy on increasing muscle strength in post-stroke patients. Suggestions for further researchers can develop the results of this study and add samples to perform handheld rubber ball therapy. Keywords: Hand Exercises, Handgrip Strength, Post Stroke Abstrak Introduction : Penanganan pasca stroke bermanfaat dalam memulihkan kecacatan yang dapat dialami pasien, salah satunya dengan fisioterapi menggenggam bola karet yang menopang stabilitas dan mobilitas tangan serta jari, tetapi terapi ini belum banyak diterapkan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi genggam bola karet terhadap peningkatan otot pada pasien pasca stroke. Methods : Desain penelitian quasy experiment dengan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 20 responden. Kelompok intervensi melanjutkan program terapi dalam kesehariannya dari Puskesmas dan diberikan terapi genggam bola karet, serta kelompok kontrol melajutkan program terapi dalam kesehariannya dari Puskesmas. Instrumen yang digunakan adalah SOP terapi genggam bola karet dan lembar observasi kekuatan otot dengan alat ukur handgrip dynamometer. Results,and Discussion : Didapatkan kelompok intervensi rata-rata kekuatan otot sebelum 15,900 dan sesudah 16,500 dengan p-value 0,005. Sedangkan, kelompok kontrol rata-rata kekuatan otot sebelum 12,040 dan sesudah 12,100 dengan p-value 0.111. Coclusion and Suggestion : Terdapat pengaruh terapi genggam bola karet terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien pasca stroke. Saran bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dan menambahkan sampel untuk melakukan terapi genggam bola karet. Kata kunci: Hand Exercises, Handgrip Strength, Post Stroke
Gambaran Persepsi Perawat Dalam Penggunaan Instrumen CPOT Untuk Mengukur Nyeri Pada Pasien Kritis Di Ruang ICU RSUD Toto Kabila: Description of Nurses' Perceptions in Using the CPOT Instrument to Measure Pain in Critical Patients in the ICU of Toto Kabila Regional Hospital Maudy Balqish Pataria; Zulkifli B. Pomalango; Nirwanto K. Rahim
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8274

Abstract

Di ruang Intensive Care Unit (ICU) pengkajian nyeri yang dilakukan pada pasien kritis belum berjalan secara optimal, dimana belum diterapkannya instrumen pengkajian nyeri yang tepat terutama pada pasien dengan penurunan kesadaran. Salah satu instrumen yang dapat digunakan adalah Critical care pain observation tool (CPOT). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana persepsi perawat dalam penggunakan instrumen Critical Pain Observation Tool untuk mengukur nyeri pada pasien kritis di ruang ICU RSUD Toto Kabila. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja diruang ICU Rsud Toto Kabila. Jumlah sampel 20 responden dengan menggunakan tehnik total sampling. Hasil penelitian didapatkan responden penelitian memiliki persepsi baik terhadap penggunaan instrumen CPOT untuk mengukur nyeri pada pasien kritis di ruang ICU Rsud Toto Kabila yaitu 20 responden dengan presentasi (100%). Instrumen CPOT dianggap mudah untuk dipahami, cepat untuk digunakan, mudah untuk diselesaikan dan indikatornya juga jelas saat digunakan mengukur nyeri pada pasien kritis. Instrumen CPOT juga memberikan pengaruh positif dan bermanfaat dalam praktik keperawatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perawat memiliki persepsi baik dalam penggunaan instrumen CPOT untuk mengukur nyeri pada pasien kritis. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perawat mengenai instrumen pengkajian nyeri yang tepat bagi pasien kritis.
Gambaran Tingkat Stres Mahasiswa Keperawatan Tahun Pertama Dalam Menjalani Perkuliahan Di Universitas Negeri Gorontalo : An Overview of Stress Levels of First-Year Nursing Students During Their Studies at Gorontalo State University Mulya Cita Ibrahim; Zulkifli B. Pomalango; Ibrahim Suleman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 11: November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i11.9248

Abstract

Stres merupakan gangguan psikologis yang sering di alami mahasiswa, terutama pada masa transisi keperguruan tinggi. Mahasiswa keperawatan tahun pertama rentan mengalami stress akibat penyesuaian dengan sistem akademik yang padat dan tuntutan praktikum yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stress mahasiswa keperawatan tahun pertama di Universitas Negeri Gorontalo. Metode yang digunakan adalah desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 105 mahasiswa yang dipilih menggunakan rumus Slovin. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2025 di Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (69,5%) mengalami stress sedang, sementara 30,5% lainnya mengalami stress berat. Hal ini menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik yang baru dan tuntutan praktikum yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya perhatian terhadap psikologis mahasiswa, terutama pada tahun pertama. Oleh karena itu, pengembangan program pendampingan psikologis, pelatihan manajemen stres, serta komunikasi antara dosen dan mahasiswa sangat diperlukan untuk mendukung pengelolaan stress secara efektif. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang memengaruhi stress mahasiswa dan efektivitas intervensi yang diterapkan dalam mengurangi tingkat stres.