Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Nurse-Doctor Interprofessional Collaboration In Hospital: Study Description Wirda Y Dulahu; Dewi Suryaningsi Hiola; Cindy Puspita Sari Haji Jafar; Andi Mursyidah; Sitti Fatimah M. Arsad; Rozianti H Biya; Saskia Praditya
JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF) Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF)
Publisher : Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkf.v5i1.1298

Abstract

Interprofessional collaboration is a partnership between professions who have different educational backgrounds and work together to solve patient health problems and provide needed health services. Interprofessional collaboration carried out by various health care professionals is an efficient and effective strategy in improving service quality. Interprofessional collaboration is also needed to increase satisfaction and create good quality health services. The method in this study is a quantitative descriptive survey. Data collection by interview method, measurement by NPCS (nurse-physicians collaboration scale). The sample of this research are nurses and doctors in RSUD Toto Kabila. This activity was carried out by 3 lecturers and 1 partner for about 4 months. Nurse-doctor interprofessional collaboration according to the perception of nurses at the Toto Kabila General Hospital, the results obtained from 129 nurses, a total of 117 (90.3%) nurses rated the doctor's collaborative behavior in the good category and a number of 12 (9.3%) nurses rated the doctor's collaborative behavior in the moderate category. Interprofessional collaboration nurse-doctor according to the perception of doctors at Toto Kabila Hospital showed that most of the respondents, namely 11 (84.6%) respondents considered nurses to carry out interprofessional collaboration well and as many as 2 (15.4%) respondents considered the interprofessional collaboration of nurses sufficient. The results showed that Interprofessional Collaboration between nurses and doctors mostly showed good results but there were still some that were still lacking in implementation so that it was necessary to increase interprofessional collaboration for all aspects of service in hospitals because with good collaboration it will create good quality health services.
Literasi Kesehatan Reproduksi Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Remaja Dalam Menjaga Vulva Hygiene Hiola, Dewi Suryaningsi; Siti Hajar Salawali; Rachmawaty D. Hunawa; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Pengabdian Vol. 4 No. 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Bengkulu Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jp.v4i1.1333

Abstract

Vulva hygiene is the act of maintaining and preserving the cleanliness and health of reproductive organs for physical and psychological well-being (Hallimil, Rahmawati, and Maulida 2021). World Health Organization 2019 the incidence of reproductive disorders due to poor vulva hygiene in women is 35%. Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2020 found that 3.2 million adolescents have reproductive disorders. Good and correct vulva hygiene behavior is needed to improve women's reproductive health. Low knowledge and independent attitudes of reproductive health can endanger adolescent reproductive health. Efforts to increase knowledge and attitudes are through reproductive health literacy activities. The purpose of reproductive health literacy activities is to increase adolescent knowledge and independent attitudes in maintaining vulva hygiene. The results of the implementation have increased adolescent knowledge and independent attitudes in maintaining vulva hygiene.
Gambaran Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sehat Damata Kabupaten Bone Bolango: Overview of the Healing Process of Diabetic Ulcer Wounds in Diabetes Mellitus Patients at the Damata Health Home, Bone Bolango Regency Dea Natalia Arvina Luwiti; Zulkifli B. Pomalango; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8454

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan kondisi metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, yang jika tidak dikelola dengan baik maka dapat menyebabkan komplikasi berupa luka ulkus diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penyembuhan luka ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus di rumah sehat damata. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriptif, yang melibatkan 30 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan mencakup kuesioner data demografi dan pengkajian luka menggunakan skor BWAT yang bertujuan untuk menilai keparahan luka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, GDS, kontrol glikemik, frekuensi kunjungan, jenis dressing yang digunakan dan tingkat keparahan luka. Skor BWAT tertinggi adalah 64 yang menunjukkan keparahan yang lebih tinggi dan terendah 16 menunjukkan kondisi luka lebih baik, dengan luka penyembuhan ringan, sedang, berat, dan sangat berat.
Hubungan Diabetes Distress dengan Self Care pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila: The Relationship Between Diabetes Distress and Self-Care in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in the Kabila Community Health Center Work Area Risma Asmarani Azis; Ita Sulistiani Basir; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8304

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat resistensi insulin dan dapat memicu berbagai komplikasi jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan DM Tipe 2 memerlukan pengobatan jangka panjang dan berkelanjutan. Hal ini dapat menyebabkan pasien rentan terhadap stres, terutama jika mereka merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi penyakit. Stres yang berkaitan dengan diabetes ini dikenal dengan istilah diabetes distress, yaitu kondisi emosional yang muncul karena merasa terbebani oleh pengelolaan diabetes, risiko adanya komplikasi, dan perubahan gaya hidup. Kondisi ini dapat mempengaruhi ketidakmampuan pasien dalam menjalankan self care secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes distress dengan self care pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas kabila. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu 74 responden dengan menggunakan teknik Proportional Simple Random Sampling. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman, yang menunjukkan nilai p value = 0,000, di mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes distress dengan self care pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kabila. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pasien DM Tipe 2 dapat memaksimalkan manajemen diabetes distress yang mereka alami, sehingga perilaku self care dapat lebih terkontrol dan terjaga dengan baik.
Hubungan kepatuhan minum obat dengan kejadian hospital readmission pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Toto Kabila: The relationship between medication adherence and hospital readmission in type 2 diabetes mellitus patients at Toto Kabila Hospital Iga Wiranti Razak; Ita Sulistiani; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8306

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, baik bersifat mikrovaskular maupun makrovaskular Komplikasi-komplikasi ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup pasien, bahkan dapat menyebabkan kematian. Untuk mencegah hal tersebut terjadi diperlukan penatalaksanaan yang efektif, khususnya melalui terapi farmakologis atau konsumsi obat. Perawatan kembali (hospital readmission) kemungkinan besar terjadi jika pasien tidak patuh terhadap terapi farmakologis yang dijalaninya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan minum obat dengan kejadian hospital readmission pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Toto Kabila. Metode penelitian menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian terdiri dari pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Rumah Sakit Toto Kabila. Sampel berjumlah 46 yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner MMAS-8 dan lembar observasi hospital readmission. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dengan kejadian hospital readmission pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD Toto Kabila (nilai p = 0,000). Diharapkan bagi pasien untuk dapat meningkatkan kepatuhan minum obat sehingga dapat menurunkan resiko rawat inap ulang (hospital readmission).
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Disertai Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila: The Relationship Between Family Support and Medication Compliance in Diabetes Mellitus Patients with Hypertension in the Kabila Community Health Center Work Area Riska Daud; Siti Rahma; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8322

Abstract

Diabetes Melitus disertai hipertensi merupakan kombinasi penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan kepatuhan tinggi untuk mencegah komplikasi serius. Dukungan keluarga berperan penting dalam meningkatkan motivasi dan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus disertai hipertensi di wilayah kerja puskesmas kabila. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 orang dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat (MMAS-8). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang memiliki dukungan keluarga baik menunjukan kepatuhan tinggi dalam minum obat. Hasil statistik uji menggunakan uji Fisher’ exact test diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < ? (? = 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus disertai hipertensi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan keluarga lebih aktif dalam memberikan dukungan emosional dan instrumental guna meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi.