Claim Missing Document
Check
Articles

Found 98 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LANGKA DI HUTAN ALAS KEDATON BERBASIS SOSIAL BUDAYA DESA KUKUH MARGA TABANAN ., I Gede Andy Wira Sanjaya; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Spesies tumbuhan langka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, (2) Cara pemanfaatan spesies tumbuhan langka berbasis sosial budaya, (3) Produk pemanfaatan dari spesies tumbuhan langka dan (4) Konservasi hutan adat yang berorientasi sosial budaya masyarakat setempat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Hutan DTW Alas Kedaton Tabanan. Populasi dalam penelitian ini yaitu spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton dan masyarakat setempat. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton yang tercakup oleh kuadrat dengan luas 20x20 m, sejumlah 55 kuadrat. Sampel untuk sosial budaya masyarakat setempat meliputi, komponen masyarakat sejumlah 30 orang. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuadrat. Pengambilan data sosial budaya masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan langka dan konservasi hutan adat menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Ada sebanyak 56 spesies tumbuhan secara umum, dengan jumlah spesies tumbuhan langka bermanfaat sebanyak 40 spesies (71,5%). Pemanfaatan tumbuhan langka digunakan untuk bahan pangan (16,6%), papan (27,2%), obat (7,6%), industri (12,2%), rumah tangga (10,6%), upacara agama (21,2%) dan budaya (4,6%). Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut meliputi batang (40,9,%), daun (21,2%), buah (21,2%), biji (3,1%), bunga (3,1%), ranting (4,5%), kulit batang (4,5%) dan akar (1,5%). (2) Cara pemanfaatan tumbuhan langka oleh masyarakat setempat memiliki berbagai macam cara yang berbasis sosial budaya dengan teknik tradisional. (3) Produk pemanfaatan tumbuhan langka, diantaranya, olahan buah, bahan bangunan, kerajinan, pewarna makanan alami, bahan upakara/banten dan obat tradisional. (4) Konservasi hutan adat dilakukan dengan cara menerapkan konservasi partisipatif, kearifan lokal (sosial budaya), aspek agama dan kerpercayaan.Kata Kunci : Pemanfaatan Tumbuhan Langka, Sosial Budaya, Konservasi, Hutan Alas Kedaton The purpose of this research is to know (1) Rare plant species that can be utilized by the society, (2) How to use rare plant species based social-culture, (3) Product utilization of rare plant species and (4) Indigenous forest conservation oriented to social-culture of the local society. This type of research is exploratory research. The location of this research is conducted in DTW Alas Kedaton forest Tabanan. The population in this research is a species of plant in the forest DTW Alas Kedaton and local society. The sample in this research is a plant species in the forest DTW Alas Kedaton covered quadratic with an area of 20x20 m, a number of 55 quadratic. Samples for the social-culture of the society comprise a 30-person society component. The method in this research is the quadratic method. The collection of socio-cultural data on the utilization of rare plants and indigenous forest conservation using interviews and questionnaire methods. Data is analyzed descriptively. The results of this research show (1) There are a number of 56 species plants in general, with the number of rare plant species benefical 40 species (71.5%). The utilization of rare plant used for foodstuffs (16.6%), boards (27.2%), traditional medicine (7.6%), industry (12.2%), households (10.6%), religious ceremonies (21.2%) and culture (4.6%). Parts of plants that are utilized for these needs include stem (40.9,%), leaf (21.2%), fruit (21.2%), seed (3.1%), flower (3.1%), twig (4.5%), bark (4.5%) and roots (1.5%). (2) How to use rare plants by the local community has a variety of ways that are based on social-culture with traditional techniques. (3) The Product utilization of rare plant, among others, processed fruit, building materials, crafts, natural food coloring, material upakara/banten and traditional medicine. (4) The conservation of indigenous forests is carried out by implementing participatory conservation, local wisdom (socio-cultural), religious aspects and religious beliefs.keyword : The Utilization of Rare Plants, Socio-Cultural, Conservation, Alas Kedaton Forest
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP VEGETASI TERESTRIAL DITINJAU DARI ASPEK ABIOTIC DAN BIOTIC ENVIRONMENT DI KAWASAN WISATA DANAU BERATAN ., Ni Putu Siswandari; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kualitas lingkungan hidup vegetasi terestrial ditinjau dari aspek Abiotic dan Biotic Environtment di kawasan wisata Danau Beratan, (2) sumber dampak terhadap perubahan kualitas lingkungan di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada kawasan wisata hutan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah komponen lingkungan hidup yang meliputi komponen abiotic dan biotic. Komponen Abiotic pada terdiri atas tekstur tanah dan kemiringan lahan, sedangkan komponen biotic meliputi crown cover, densitas, dan stratifikasi. Sampel penelitian ini adalah aspek biotic,dan biotic pada kawasan wisata hutan yang tercakup dalam kuadrat. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari Aspek Abiotic dan Biotic Environtment di kawasan wisata Hutan Danau Beratan secara umum tergolong dalam kualitas buruk dengan skor 72, dan (2) sumber dampak pencemaran di kawasan hutan disebabkan oleh faktor intervensi manusia dan faktor alami.Kata Kunci : Abiotic dan biotic Environtment, Kualitas Lingkungan Hidup The aims of this research are to know (1) the quality of the environment in terms of aspects of terrestrial vegetation abiotic and Biotic Environtment in the tourist area of Beratan Lake, (2) the source of the impact of changing environmental quality in the region. This research was conducted in the tourist area of the forest. This type of research is exploratory research. The population in this research is a component of the environment that includes abiotic and biotic components. Abiotic components area consists of soil texture and slope of the land, while the biotic components include crown cover, density, and stratification. Samples were aspects of biotic and biotic in the tourist area of forest covered by the squares.The sampling technique is done in a systematic sampling. Data were analyzed statistically and descriptive ecology. The results showed (1) The quality of the environment in terms of aspects of abiotic and Biotic Environtment in the tourism area of Forest Beratan Lake generally classified as poor quality with a score of 72, and (2) the source of the impact of pollution on forest area was caused by the human intervention and factors naturally.keyword : Keywords: Abiotic and Biotic Environment, Environmental Quality
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Terhadap Vegetasi Tumbuhan di Sekitar Sungai Muara Panji Dalam Upaya Pemanfaatannya Sebagai PLTM di Desa Sambangan, Buleleng ., Ni Putu Siska Ayu Safitri; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Listrik merupakan faktor yang memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan, namun listrik menjadi sesuatu yang krusial saat ini karena keterbatasan pasokan yang ada. Sebagai alternatif untuk menanggulangi kekurangan listrik adalah dengan menggunakan sumber daya alam terbarukan yaitu sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. Dalam pembangunan PLTM terdapat tahapan kegiatan yang akan memberikan dampak terhadap lingkungan terutama vegetasi tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) rona Lingkungan Awal vegetasi tumbuhan di sekitar Sungai Muara Panji (2) sumber dampak, jenis dampak, dan deskripsi dampak yang diprediksi akan timbul pada vegetasi tumbuhan akibat pembangunan PLTM, dan (3) upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang dapat dilakukan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksploratif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan vegetasi tumbuhan yang diprediksi terkena dampak dalam pembangunan PLTM. Sampel vegetasi tumbuhan adalah yang berhabitus pohon dengan luas kuadrat 5x10 m2 yang berada di hutan lindung dan daerah anclave Sungai Muara. Metode untuk pengambilan data vegetasi tumbuhan menggunakan metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Dalam menganalisis data digunakan analisis statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) rona Lingkungan Awal vegetasi tumbuhan mempunyai keanekaragaman yang tergolong tinggi; (2) jenis dampak yang dapat terjadi pada vegetasi tumbuhan akibat pembangunan PLTM adalah perubahan komposisi dan keanekaragaman jenis yang diakibatkan dari tahap kegiatan konstruksi, yaitu land clearing; (3) upaya pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan adalah dengan cara melakukan revegetasi secara insitu. Sedangkan upaya pemantauan lingkungan dilakukan dengan melibatkan pihak Pemrakarsa yang dimonitoring oleh instansi terkait terutamanya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng.Kata Kunci : Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, Vegetasi Tumbuhah, PLTM Abstract Electricity is a factor that hold an important role for improving quality of life, but electricity be something crucial in this time because limitations of the existing supply. As an alternative to overcome the shortage of electricity is the use of renewable natural resources is a source of Small Hydro Power Plant. In the construction phase of activity which are Small Hydro Power Plant will have an impact on the environment, especially plant of vegetation. The aims of this research to know (1) Initial Environmental Rona especially plant of vegetation around the Panji estuary river; (2) Source of impact, type of impact, and description of the impact is predicted will occur in plants vegetation due to the construction of Small Hydro Power Plant, and (3) Efforts Environmental Management and Monitoring that can be done. This type of research, including exploratory research. This research population is predicted overall plants vegetation in the construction of Small Hydro Power Plant affected. Samples plants vegetation is that tree of habitus with quadratic 5x10 m2 area located in protected forests and areas anclave Panji estuary river. Methods for data taking plants vegetation using squares method with systematic sampling technique. In analyzing the data used statistical analysis ecology and descriptive. The results of this research showed that (1) Initial Environmental Rona plants vegetation has a relatively high diversity; (2) The type of impact that can occur in plants vegetation due to the construction of Small Hydro Power Plant were changes in the composition and diversity of species resulting from phase construction activities, namely land clearing; (3) Efforts to environmental management that must be done is by doing revegetation insitu. While the efforts of environmental monitoring is done by involving the initiators is monitored by relevant agencies especially the environment Agency, Buleleng Regency. keyword : Efforts Environmental Management and Monitoring, Small Hydro Power Plant, Plant of Vegetation
Karakteristik Gulma Tanaman Anggur Berdasarkan Nilai Penting dan SDR (Summed Dominance Ratio) ., Wenta Ginting; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) struktur floristik gulma pada tanaman anggur, (2) besarnya indeks nilai penting gulma pada tanaman anggur, (3) besarnya indeks SDR (Summed Dominance Ratio) gulma pada tanaman anggur. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksploratif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh gulma yang terdapat di kebun anggur. Sampel penelitian ini adalah spesies gulma yang ada pada 3 Zona di kebun anggur yang terkaver oleh kuadrat ukuran 1 x 1 m sebanyak 30 kuadrat. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Pengumpulan data floristik dengan menggunakan metode kuadrat dan deskriptif. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Struktur floristik gulma pada tanaman anggur terdiri dari 20 spesies gulma dengan 12 familia, (2) Karakteristik gulma pada tanaman anggur berdasarkan 5 Nilai Penting terbesar secara keseluruhan ialah Commelina benghalensis L (55.8%), Cyperus rotundus (32.5%), Digitaria ciliaris (29.2%), Portulaca oleracea L (19.2%), Axonopus compressus (17.2 %), (3) Karakteristik gulma pada tanaman anggur berdasarkan 5 SDR terbesar secara keseluruhan ialah Commelina benghalensis L (27.9%), Cyperus rotundus (16.2%), Digitaria ciliaris (14.6%), Portulaca oleracea L (9.61%), Axonopus compressus (8.61%). Kata Kunci : Gulma, Floristik, Nilai Penting, Summed Dominance Ratio The aims of this research is to know (1) the floristic structure of weeds on the grape plant, (2) the magnitude of important value index of weeds on the grape plant, (3) the magnitude of SDR (Summed Dominance Ratio) index of weeds on the grape plant. This research is exploratory research. The population in this study are all weeds contained in the vineyard. The sample of this research was the weed specieses that exist in the three zones in the vineyard covered by the square sized of 1 x 1 m by 30 squares. Sampling was done by systematic sampling. Floristic data collected by quadrate method. The collected data was then analyzed by ecologycal statistic and descriptive. The results of this research indicate (1) The structure of floristic weeds on the grape plant consists of 20 specieses of weeds with 12 familia, (2) Characteristics of weeds in crops of grape plant by 5 Important overall is Commelina benghalensis L (55.8%), Cyperus rotundus (32.5%), Digitaria ciliaris (29.2%), Portulaca oleracea L (19.2%), Axonopus compressus (17.2%), (3) Characteristics of weeds on the vines by SDR 5 overall is Commelina benghalensis L (27.9%), Cyperus rotundus (16.2%), Digitaria ciliaris (14.6%), Portulaca oleracea L (9.61%), Axonopus compressus (8.61%). keyword : Weeds, Floristic, Importance Value, Summed Dominance Ratio
ANALISIS SPESIES TUMBUHAN LANGKA DAN KEBERMANFAATANNYA DI HUTAN PUAKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAERAH TUJUAN WISATA DI DUSUN PUAKAN, DESA TARO ., I Gede Budiasa; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) jumlah spesies tumbuhan langka, (2) apakah yang termasuk tumbuhan langka, (3) bagaimana sebaran titik koordinat tumbuhan langka, dan (4) manfaat tumbuhan langka bagi masyarakat setempat yang ada di Dusun Puakan, Desa Taro. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan langka yang tercover dalam kuadrat, yang ada di seluruh area Hutan Puakan dan populasi sosiosistem yaitu masyarakat Dusun Puakan, Desa Taro. Sementara sampel dalam penelitian ini adalah vegetasi spesies tumbuhan yang tercover oleh kuadrat dengan ukuran 10 x 10 meter sebanyak 45 kuadrat dan sampel sosiosistem sebanyak 15 orang yang terdiri atas Pengayah Banjar dan Prajuru sejumlah 5 orang, Kepala Desa dan Staf sejumlah 3 orang, tokoh Masyarakat sejumlah 2 orang, dan Masyarakat Umum sejumlah 5 orang. Data yang telah terkumpul lebih lanjut dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) secara keseluruhan ditemukan 24 spesies dari 12 familia sebaran tumbuhan langka dengan jumlah 112 individu yang ditemukan di wilayah Hutan Puakan, (2) tumbuhan langka yang ada di Hutan Puakan ini memiliki sebaran yang mengelompok dan acak, (3) sebaran titik kordinat tumbuhan langka terdapat 24 spesies tumbuhan langka dan 112 titik koordinat tumbuhan langka di 45 kuadrat di Hutan Puakan, (4) manfaat tumbuhan yang digunakan adalah sebagai papan 75%, rumah tangga 58%, obat 33,33%, upacara agama 29,16%, pangan 20,83%, dan sandang 4,16%. sedangkan bagian tumbuhan yang digunakan adalah batang 95,83%, daun 29,16%, buah 20,83%, bunga 12,5%, dan akarKata Kunci : Daerah Tujuan Wisata, Hutan Puakan, Sosiositem, Tumbuhan Langka The purpose of this research is to know (1) the number of rare plant species, (2) what are rare plants, (3) how the distribution of rare plant coordinate points, and (4) rare plant benefits for local people in Puakan Village, Taro Village. This research included in exploratory research. The population in this study were all rare plant species covered in quadrats, which existed throughout the Puakan Forest area and the sociosystem population of the Puakan Village, Taro Village. While the sample in this study is vegetation of plant species that covered by the square with the size of 10 x 10 meters as many as 45 squares and sociosystem samples as many as 15 people consisting of Pengayah Banjar and 5 Prajuru, 3 people consisting of community leader and staff, 2 public figures and the 5 public society. The data that has been collected were analyzed by descriptive analysis. The results of this study shows (1) overall found 24 species from 12 families of rare plant and 112 individuals found in the Puakan Forest area, (2) distribution of rare plants in Puakan Forest were clustered and random distribution, (3) distribution of rare plant point coordinates were found 24 species of rare plants and 112 rare plant point coordinates in 45 squares in Puakan forest (4) the benefits of plants that used for building as many as 75%, 58% for household, 33.33% for medicine, 29,16% for religious ceremony , 20,83 % for food, and for clothing 4.16%. While the parts of plants that used are stem 95.83%, leaves 29.16%, fruit 20.83%, flower 12.5%, and roots 0%keyword : Puakan Forest, Rare Plants, Sociosystem, Tourist Destination
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADI SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI SUBAK KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG ., Ni Luh Novi Yuni Ari; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Komposisi floristik; (2) Indeks similaritas dan desimilaritas keanekaragaman; dan (3) Perubahan biomassa gulma padi secara spasial dan temporal di Subak Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan gulma yang hidup pada sawah yang ditanami padi yang berada pada Desa Penarukan, Jineng Dalem dan Alasangker. Sampel dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan gulma yang tercakup oleh kuadrat dengan ukuran 1 x 1 meter sebanyak 25 kuadrat yang diambil di Subak Delod Sema, Subak Tingkih Keleb dan Subak Simpang dari minggu 1 hingga minggu 3 setelah bibit padi ditanam. Metode yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah metode kuadrat. Data komposisi floristik dan perubahan biomassa gulma dianalisis secara deskriptif; Indeks keanekaragaman dianalisis dengan indeks Shannon-Wiener, indeks similaritas dan desimilaritas dianalisis menggunakan indeks Sorensen. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat 27 spesies gulma yang tergolong ke dalam 13 familia yang tersebar secara spasial dan temporal. (2) Secara spasial indeks similaritas keanekaragaman spesies gulma < 75% dan menunjukkan indeks desimilaritas yang tinggi. Indeks similaritas secara temporal antara minggu 1 dengan 2 dan minggu 1 dengan 3 sebesar < 25% dan indeks similaritas antara minggu 2 dengan 3 > 25%. Indeks desimilaritas gulma secara temporal > 63%. (3) Ada perubahan biomassa gulma secara spasial dan temporal.Kata Kunci : Gulma Padi, Struktur Komunitas Spasial, Struktur Komunitas Temporal This study aimed to determine the (1) floristic composition; (2) Index of similarity and diversity of dissimilarities; and (3) Biomass change paddy weed spatially and temporally in Subak at sub district Buleleng, district Buleleng. This type of research was descriptive research and exploratory. The population in this study were all species of plants as weeds growing in paddy fields cultivated with rice which is at Penarukan, Jineng Dalem and Alasangker village. The sample in this research were all weeds species covered by the square with a size of 1 x 1 meter by 25 squares drawn in Subak Delod Sema, Subak Tingkih Keleb and Subak Simpang from 1st week to 3rd weeks after the paddy seeds were planted. Least squares method was used in this research to collect the data. The Data floristic composition and changes in weed biomass were analyzed descriptively; Diversity index was analyzed with Shannon-Wiener index, an index of similarity and dissimilarities analyzed using Sorensen index. The results showed (1) There are 27 weed species belonging to the 13 family scattered spatially and temporally. (2) In the spatial diversity of weed species similarity index 63%. (3) There was a change in weed biomass spatially and temporally.keyword : Paddy Weeds, Spatial Community Structure, Temporal Community Structure
KELIMPAHAN, FISIOGNOMI, DAN PERIODISITAS VEGETASI TANAMAN MANGGA DI DESA DEPEHA, KECAMATAN KUBUTAMBAHAN, KABUPATEN BULELENG ., Ni Luh Pt. Cariastini; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) besarnya kelimpahan vegetasi tanaman mangga yang ada di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, (2) fisiognomi vegetasi tanaman mangga yang ada di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, (3) periodisitas vegetasi tanaman mangga yang ada di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasi penelitian ini adalah seluruh vegetasi tanaman mangga di Desa Depeha. Sampel penelitian ini adalah beberapa kebun mangga yang ada di Desa Depeha yang terkaver oleh kuadrat sepanjang line transect. Metode yang digunakan dalam pengambilan data kelimpahan adalah Point Centered Quarter Method dengan teknik pengambilan sampel yaitu sistematik sampling. Sedangkan fisiognomi dan periodisitas digunakan metode observasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) kelimpahan tanaman mangga yang ada di Desa Depeha secara keseluruhan adalah 268.500 pohon. Nilai penting yang tertinggi adalah Mangga Arummanis (282.0494 %) dan nilai penting yang terkecil adalah Mangga Kebo (0.1614%), (2) fisiognomi tanaman mangga secara umum menunjukkan pola yang sama, (3) periodisitas tanaman mangga mulai dari perubahan warna daun (90-180 hari), pembungaan (10-28 hari), masa berbuah (45-125 hari) sampai dengan panen (10-45 hari). Kata Kunci : Kelimpahan, Fisiognomi, Periodisitas, Tanaman Mangga The purpose of this research was to determine (1) the magnitude of the mango plant vegetation abundance in Depeha village, Kubutambahan district, Buleleng regency, (2) physiognomy of the mango plant vegetation in the Depeha village, Kubutambahan district, Buleleng regency, (3) periodicity of the mango plant vegetation in the Depeha village, Kubutambahan district, Buleleng regency. This kind of research was exploratory research. The population of this research was around the mango plant vegetation in the Depeha village. Samples of this research were some mango orchard in the Depeha village that covered by the square along the line transect. The method used in this research to pick up the abundance data was Point Centered Quarter Method with a sampling technique that was systematic sampling. While the physiognomy and periodicity used observation and interview methods. The collected data was then analyzed descriptively. The results shows (1) the abundance of mango plant in the Depeha village as a whole is 268.500 trees. The highest important value is Mango Arummanis (282.0494%) and the smallest importance value is Mango Kebo (0.1614%), (2) physiognomy of mango plants generally show the same pattern, (3) the periodicity of mango plants is start from leaf color changes (90-180 days), flowering (10-28 days), fruiting period (45-125 days) until the harvest (10-45 days). keyword : Abundance, Physiognomy, Periodicity, Mango Plants
ANALISIS KARAKTERISTIK KOMUNITAS TUMBUHAN DENGAN SUMMED DOMINANCE RATIO (SDR) DAN ORDINASI TEGAKAN BERBASIS ARAH KONTUR DI BUKIT PENULISAN, KECAMATAN KINTAMANI, BANGLI ., Tirta Pratiwi Ni Komang; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuhan yang menjadi karakteristik komunitas berdasarkan SDR dan pola ordinasi tegakan, pada arah kontur yang berbeda di Bukit Penulisan, Kintamani, Bangli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat, dengan ukuran 20x20 m untuk tumbuhan kategori mature, 10x10m untuk sapling, dan 1x1m untuk kategori seedling, yang diletakkan dengan teknik sistematic sampling. Analisis karekteristik dilakukan dengan penghitungan Summed Dominance Ratio (SDR) dari masing-masing spesies yang searah dan memotong arah kontur. Pola ordinasi tegakan dianalisis melalui statistik ekologi. Hasil penelitian menunjukkan (1) spesies tumbuhan yang menjadi karakteristik komunitas searah kontur adalah Pinus merkusii dengan SDR 15,49% dan karakteristik memotong kontur adalah Eucalyptus urophylla dengan SDR 10,06%, dan (2) Pola ordinasi yang terbentuk pada komunitas searah kontur dan memotong adalah pola kontinu.Kata Kunci : Karakteristik komunitas, SDR, Ordinasi tegakan, Bukit Penulisan The purpose of this research was to determine the species of plants which is characterized the community based on SDR and ordination of stands, on the different direction of contours in Penulisan Hills, Kintamani, Bangli. The research methods employed quadrat with plot size of 20x20m for mature category, 10x10m for sapling and 1x1m for seedling category. The placement of the plot followed sistematic sampling. The characteristic of plants community was analyzed by calculating the Summed Dominance Ratio (SDR) of each species on consisten dan consecutive countour of Penulisan Hills. Ordination of stands was analyzed by statistical ecology. The finding suggested that (1) Pinus merkusii with SDR value 15.49% was characterized the consisten countour of Penulisan Hills, while Eucalyptus urophylla with SDR value 10.06% characterized the consecutive countour, and The Ordination of stands on consisten dan consecutive countour was continuous.keyword : Characteristics of community, SDR, ordination of stands, Penulisan Hills
KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN BAMBU, KARAKTERISTIK DAN PEMANFAATANNYA BAGI MASYARAKAT DESA TIGAWASA, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG ., Safaratul Aini; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) komposisi spesies tumbuhan bambu yang ada di Desa Tigawasa, (2) karakteristik utama spesies bambu yang ada di Desa Tigawasa, (3) besar indeks keanekaragaman spesies bambu yang ada di Desa Tigawasa, (4) bagaimana masyarakat Tigawasa memanfaatkan spesies bambu sebagai penunjang ekonomi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan bambu di Desa Tigawasa. Sampel penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan bambu yang ada di Desa Tigawasa yang tercover oleh kuadrat pada masing-masing stasiun penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode kuadrat dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Komposisi spesies tumbuhan bambu di Desa Tigawasa terdiri atas 12 spesies dengan jumlah individu 20.459 yang tersebar ditiga zona, yaitu; 5.864 individu spesies pada Zona I (530-557 mdpl), 8.317 individu spesies pada Zona II (645-799 mdpl), dan 6.278 individu spesies pada Zona III (864 869 mdpl, (2) dari 12 spesies yang ditemukan di Desa Tigawasa, spesies yang menjadi karakteristik pada keseluruhan zona adalah spesies Schizostachyum lima (Blanco) Merr (114,0989), Gigantochloa Sp.3 (48,0591), dan Schizostachyum zollingeri stend (9,7953); (3) nilai rata-rata indeks keanekaragaman spesies tumbuhan bambu pada penelitian yang dilakukan di Desa Tigawasa secara keseluruhan sebesar 1,23% dengan kategori rendah; (4) kebermanfaatan spesies tumbuhan bambu digunakan masyarakat sebagai sandang, pangan, papan, upacara, dan rumah tangga. Beberapa contoh produk seperti sayur rebung, kerajinan, dan atap rumah. Dari sekian banyak itu, yang paling utama digunakan yaitu untuk kerajinan yang bernilai ekonomi. Bagian dari bambu yang digunakan adalah batang dan rebung, tapi yang paling banyak digunakan yaitu bagian batang.Kata Kunci : Bambu, Karakteristik Spesies, Keanekaragaman Spesies, Kebermanfaatan Spesies This study aims to determine (1) the species compositions of bamboo plant in Tigawasa Village, (2) the main characteristics of bamboo species in Tigawasa Village, (3) the diversity large index of bamboo species in Tigawasa Village, (4) the utilization of bamboo plants to support the economy of Tigawasa community. The population in this study were all the species of bamboo plant in Tigawasa Village. The sample of this study were all the species of bamboo plant in Tigawasa village, and were covered by squares at each research station. The method used quadratic method and interview. The results of this study indicate (1) the species composition of bamboo plant consists 12 species with 20,459 individuals spread in three zones, namely; 5,864 species in Zone I (530-557 mdpl), 8,317 individual species in Zone II (645-799 mdpl), and 6,278 individual species in Zone III (864-869 mdpl), 2) the species of bamboo plant that become the characteristic of the whole zone are Schizostachyum lima (Blanco) Merr (114.08989), Gigantochloa sp. (348.05991), and Schizostachyum zollingeri stend species (9.7953), (3) the index average value of bamboo plant diversity is 1.23% with a low category, (4) the utilization species of bamboo plant used by the community as clothing, food, boards, ceremonies, and households. The main usages of bamboo are for handicrafts that gives the economic value. The part of bamboo that used are the stems and bamboo shoots, but the most widely used is the stem.keyword : Bamboo, Characteristics Of Species, Species Diversity, Species Utilizations
ASOSIASI SPESIES TUMBUHAN OBAT INTRA SPESIES DAN INTER SPESIES PADA HUTAN WISATA MONKEY FOREST UBUD GIANYAR ., Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe asosiasi spesies tumbuhan inter spesies dengan intra spesies yang ada di wilayah kajian, yang ditinjau dari matriks asosiasi, konstelasi asosiasi, indeks frekuensi keberadaan bersama dan indeks asosiasinya. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksplorasi. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat, dengan teknik pengambilan sampelnya adalah random sampling. Populasinya adalah semua spesies tumbuhan yang ada di areal Hutan Wisata Monkey Forest Ubud, Gianyar. Sedangkan sampelnya adalah spesies tumbuhan obat dan non obat yang terkaver oleh kuadrat. Untuk menentukan tiap pasangan spesies tumbuhan tersebut berasosiasi atau tidak, dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik chi-kuadrat, sedangkan untuk menentukan tipe asosiasinya digunakan perbandingan antara frekuensi observasi (a) dengan frekuensi yang diharapkan E(a). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Dari 510 pasangan spesies tumbuhan yang melibatkan 15 spesies tumbuhan obat pada wilayah kajian dan 27 spesies tumbuhan obat, ditemukan 9 pasangan (1,6%) berasosiasi positif, 201 pasangan (40,1%) berasosiasi negatif dan 300 pasangan (58,3%) tidak berasosiasi. (2) Bentuk matriks dan konstelasi asosiasi untuk 510 pasangan antara spesies tumbuhan intra dan inter spesies pada wilayah kajian, menunjukkan bahwa 9 pasangan (1,6%) berasosiasi positif, 201 pasangan (40,1%) berasosiasi negatif dan 300 pasangan (58,3%) tidak berasosiasi. (3) Nilai indeks frekuensi keberadaan bersama antara spesies tumbuhan inter dan intra spesies pada wilayah kajian relatif rendah yaitu berkisar 0,00-80,00%. (4) Nilai indeks asosiasi spesies dari masing-masing pasangan spesies tumbuhan inter dan intra spesies relatif tinggi yaitu berkisar antara 0,00-91,66%.Kata Kunci : ASSOCIATION OF SPECIES OF INTRA SPECIAL MEDICINES AND INTER SPECIES IN TOURISM FORESTS, MONKEY FOREST, UBUD GIANYAR This research aims to determine the type of inter species association with intra-species in the study area, which is viewed from the association matrix, association constellation, frequency index of joint existence and association index. This type of research is a type of exploration research. The method used is the quadratic method, with the sampling technique being random sampling. The population is all species of plants in the Monkey Forest Tourism Forest area of Ubud, Gianyar. While the sample is a species of medicinal plants and non-drugs which are bound by squares. To determine whether or not each pair of plant species is associated, an analysis is carried out using the chi-square statistic test, whereas to determine the type of association it is used a comparison between the observation frequency (a) and the expected frequency E(a). The results of this study indicate that: (1) Of the 510 pairs of plant species involving 15 species of medicinal plants in the study area and 27 species of medicinal plants, it was found 9 pairs (1.6%) positively associated, 201 pairs (40.1%) associated negative and 300 pairs (58.3%) did not associate. (2) Forms of association matrices and constellations for 510 pairs between intra and inter species plant species in the study area, indicating that 9 pairs (1.6%) were positively associated, 201 pairs (40.1%) were negatively associated and 300 pairs (58 , 3%) do not associate. (3) The frequency index value of the joint existence between inter and intra species plant species in the study area is relatively low, which ranges from 0.00 to 80.00%. (4) The index value of species associations of each pair of inter and intra species plant species is relatively high, ranging from 0.00 to 91.66%. keyword : Monkey Forest, Association, Medicinal Plants, Non-Medicinal Plants.
Co-Authors ., Amelia Chiquita ., Feni Ilma Hidayati ., Gede Rendra Widyotama ., I Gede Andy Wira Sanjaya ., I Gede Budiasa ., I Gusti Ayu Apti Purbayani ., I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA ., I Made Ada Wiguna ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Suyobi ., Komang Adi Purnama Putra ., Komang Desmi Indraswari ., Ni Kadek Mira Sapitri ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Putu Wirayanti ., Ni Made Diah Intan Purwanti ., Ni Made Dwi Sintya Prabayanthi ., Ni Nyoman Artini ., Ni Pt Novi Wulandari ., Ni Putu Siswandari ., Ni Wayan Ning Sujati ., Novi Awaliyah ., Putri Erma Rosita ., Putu Arisna Damayanty ., Reynaldi Setyawan ., Safaratul Aini ., Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri ., Wenta Ginting ., YULY SAFNA MEGAWATI Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Amelia Chiquita . Anita Dea Prafikti . Anita Dea Prafikti ., Anita Dea Prafikti Anton Santiasa, I Made Pasek Ayu Seoulina . Ayu Seoulina ., Ayu Seoulina Desak Made Citrawathi Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Drs.I Nengah Sumardika,M.Pd. . Feni Ilma Hidayati . Gede Ari Yudasmara Gede Astra Wesnawa Gede Rendra Widyotama . Gokmaria Susiyanti Nababan . Haribaik, Yuliana Alicia Heri Budiatmoko . Heri Budiatmoko ., Heri Budiatmoko I Gede Andy Wira Sanjaya . I Gede Astra Wesnawa I Gede Budiasa . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Gusti Ayu Apti Purbayani . I Gusti Ngurah Nala I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA . I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I Made Ada Wiguna . I Made Oka Riawan I Made Pasek Anton Santiasa I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I NYOMAN SRI YUDIANA . I Wayan Sukra Warpala Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana ILA ATTHYKHUL ISLAM . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Suyobi . Ketut Artawan Ketut Tirtayasa Komang Adi Purnama Putra . Komang Desmi Indraswari . Luh Putu Amelia Rahayu M, Sanusi M, Sanusi Ni Kadek Mira Sapitri . Ni Luh Novi Yuni Ari . Ni Luh Pt. Cariastini . Ni Luh Pt. Cariastini ., Ni Luh Pt. Cariastini NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Putu Wirayanti . Ni Made Ayu Trisna Aprilia Sari Ni Made Diah Intan Purwanti . Ni Made Dwi Sintya Prabayanthi . Ni Nym.Yuli Adelina . Ni Nym.Yuli Adelina ., Ni Nym.Yuli Adelina Ni Nyoman Artini . Ni Pt Novi Wulandari . Ni Putu Apriantini Ni Putu Mawar Larassatiningtias . Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Siswandari . Ni Putu Sri Dewi Tyoasti . Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Wayan Ning Sujati . Novi Awaliyah . Putri Erma Rosita . Putu Arisna Damayanty . Putu Indah Rahmawati Reynaldi Setyawan . S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Safaratul Aini . Sanusi Mulyadiharja Sg. Ayu Wulan Pradnyamita . Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri . Sukri, Made Tirta Pratiwi Ni Komang . Tirta Pratiwi Ni Komang ., Tirta Pratiwi Ni Komang Wenta Ginting . Yuliana Alicia Haribaik YULY SAFNA MEGAWATI .