mplementasi Kurikulum Merdeka membawa perubahan signifikan pada struktur mata pelajaran di jenjang sekolah dasar, salah satunya adalah penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS. Mata pelajaran ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik, kontekstual, dan terhubung dengan kehidupan nyata siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPAS di SD Negeri 1 Giri Tembesi, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi guru dalam penerapannya, serta mengeksplorasi solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri atas guru kelas dan siswa. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dengan verifikasi menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPAS di SD Negeri 1 Giri Tembesi telah mengacu pada prinsip Kurikulum Merdeka, seperti pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan kontekstual. Namun demikian, beberapa tantangan masih ditemukan, seperti keterbatasan media pembelajaran, kurangnya pelatihan guru, serta kecenderungan penggunaan metode konvensional. Untuk mengatasi hal tersebut, guru melakukan upaya seperti kolaborasi antar rekan sejawat, pemanfaatan media sederhana, dan adaptasi strategi pembelajaran berbasis kebutuhan siswa. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya penguatan dukungan kebijakan sekolah, peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan, serta penyediaan sumber belajar yang relevan agar implementasi IPAS berjalan lebih optimal.