Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN FILSAFAT ILMU DENGAN ILMU-ILMU LAIN Angrian Permana; Rani Puspa; Anti Wulan Agustini
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Titik keberangkatan adanya filsafat adalah kegiatan manusia, khususnya apa-apa yang terjadi dan dialami oleh manusia. Dalam arti luas, titik berangkat filsafat adalah pengetahuan tentang kenyataan yang mendahului filosofis itu sendiri. Ilmu sosial dan alam adalah sebuah ilmu yang berkembang dari ilmu filsafat. Ilmu itu sendiri telah berkembang kembali menjadi ilmu-ilmu yang lebih sempit. Ilmu sosial dan alam merupakan ilmu yang didapatkan dari pemikiran para filosofi yang terus berkembang dan berkembang. Hanya saja ilmu alam yang sifat perkembanganya lambat, bahkan statis. Tidak ada kebenaran yang hakiki kecuali kbenaran dari Tuhan Yang Maha Esa. Dunia ini segalanya akan berubah, yang tidak boleh berubah hanya wahyu Tuhan, yaitu Al-Qur’an. Kata kunci: filsafat, filsafat ilmu, ilmu sosial, ilmu alam, agama
DISTRIBUSI KEKAYAAN DALAM EKONOMI SYARIAH Anti Wulan Agustini
Tazkiya Vol 18 No 02 (2017): Juli - Desember 2017
Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distribusi kekayaan menjadi pusat perhatian ekonomi Islam untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Beberapa istrumen keuangan yang digunakan diantaranya zakat, sedekah, infak dan wakaf. Selain itu, dulu sumber harta negara juga didapatkan dari peperangan yang diakui sebagai harta rampasan perang (anfal, ghanimah dan fa‟i). karenanya, harta rampasan perang ini pun tidak lepas dari perhatian untuk siapa saja pembagian distribusinya. Kebijakan distribusi harta ini tidak lain adalah untuk mewujudkan pemerataan pendapatan public. Distribusi kekayaan dalam islam keadilan dalam pendistribusian ini tercermin dari larangan dalam al-Qur’an (QS. Al-Hasyr [59]: 7), agar supaya harta kekayaan tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja, tetapi diharapkan dapat memberi kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi Islam, penumpukan kekayaan oleh sekelompok orang harus dihindarkan dan langkah-langkah dilakukan secara otomatis untuk memindahkan aliran kekayaan kepada masyarakat yang lemah. dalamnya, sebagaimana tercermin dari nilai dasar (value based) yang terangkum dalam empat aksioma yaitu kesatuan/Tauhid (unity), keseimbangan (equilibrium), kehendak bebas (free will) dan tanggung jawab (responsibility).
PENGARUH SEGMENTASI PASAR TERHADAP PENJUALAN BATIK MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM(Studi Batik Banten Bhayangkara Serang) Asep Munir Hidayat; Wulan Agustini , Anti
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Batik Banten Bhayangkara Serang merupakan industri batik yang penjualannya menggunakan segmentasi psikografis. Menyasar kalangan menengah ke atas, penjualan batik mengalami peningkatan yang cukup signifikan, padahal segmen ini mempunyai risiko di atas risiko normal. Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apakah terdapat pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan? 2) Seberapa besar pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan? Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan. 2). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan batik Banten Bhayangkara Serang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan beberapa cara seperti menggunakan data primer. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 36 responden batik Banten dengan jumlah kuesioner 72 lembar yang terdiri dari variabel X dan variabel Y masing-masing sebanyak 36 lembar. Dari hasil penelitian dan perhitungan penulis dapat menyimpulkan bahwa variabel segmentasi pasar (x) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,623. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang KUAT antara segmentasi pasar dengan penjualan karena berada pada rentang 0,60-0,799. Sedangkan arah hubungannya positif karena nilai r positif artinya semakin baik segmentasi pasar maka penjualan akan meningkat dari periode/tahun sebelumnya. R Square (R2) menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,388 artinya 38,8% variabel Y (Penjualan) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (segmentasi pasar). Dengan demikian, sisanya sebesar 61,2% tidak dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel segmentasi pasar (X)
DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU ASN DI SMAN 1 CIRUAS Mulya Permana, Dandi; Munir Hidayat, Asep; Wulan Agustini , Anti
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMA Negeri 1 Ciruas yang letaknya di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, masih banyaknya guru ASN yang datang terlambat dengan beberapa alasan yaitu perjalanan yang jauh ataupun terjebak kemacetan, ada juga beberapa guru ASN yang memang datang terlambat menjadi suatu kebiasaan, dampak dari pada ketidak disiplian itu berpengaruh terhadap kinerja seorang guru ASN dan juga menjadi sebuah contoh yang kurang baik bagi para siswa yang datang lebih awal di banding gurunya yang terlambat, dan kurangnya motivasi juga menjadi sebuah alasan mengapa masih ada beberapa guru ASN yang tidak disiplin, ketika kurangnya motivasi dan juga kurangnya rasa disiplin dapat mengakibatkan menurunnya kinerja seorang guru ASN pada saat melakukan kewajibannya dalam mengajar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui disiplin kerja dan motivasi kerja pengaruhnya terhadap kinerja guru ASN di SMA N 1 CiruasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui disiplin kerja dan motivasi kerja pengaruhnya terhadap kinerja guru ASN di SMA N 1 CiruasPenelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif dengan data primer yang diperoleh dari responden. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan guru ASN SMA N 1 Ciruas 43 sampel populasi . Sampel yang digunakan ialah sampel jenuh dimana semua populasi dijadikan sampel, maka jumlah sampel sebanyak 43. Metode analisis menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Data diuji dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 27.Hasil perhitungan analisis linear berganda Y = 27.938 + -1.000 (X1) – 0.738 (X2) + e. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa disipin dengan nilai signifikasi 0,000<0,05, dan motivasi kerja dengan nilai signifikasi signifikasi 0,000<0,05. Kemudian hasil penentuan uji f dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05.Kesimpulan yang diperoleh menunjukan bahwa secara parsial disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru ASN. Kemudian, secara simultan disiplin dan motivasi kerja berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
PENGARUH BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI KERJA TEHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR Wulan Agustini, Anti; Puspa, Rani; Auliya, Miftah
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan budaya kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) cabang Tirtayasa.  Jenis penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) cabang Tirtayasa sebanyak 34 karyawan, adapun pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh sehingga sampel yang digunakan sebanyak 34 responden.  Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel budaya kerja dan variabel motivasi kerja secara masing-masing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan secara simultan atau bersama-sama variabel budaya kerja dan motiasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Relationship Between Inflation and Financial Stability: A Case Study of ASEAN Nations Farida, Gina; Kenedi, Kenedi; Agustini, Anti Wulan
Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah (EKUITAS) Vol 7 No 1 (2025): August 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/ekuitas.v7i1.8147

Abstract

Inflation is a key macroeconomic indicator that plays a critical role in shaping the direction and stability of financial systems, especially in the ASEAN region, where countries exhibit diverse levels of economic development. Persistent inflationary pressures may lead to systemic risks in the financial sector through rising non-performing loans and declining investor confidence. This study investigates the impact of inflation on financial stability in ASEAN countries, while controlling for exchange rate fluctuations. Utilizing annual panel data from 2000 to 2021, the study employs the Panel Autoregressive Distributed Lag (Panel ARDL) approach. Financial stability is proxied by the banking sector’s Z-score index, with inflation as the primary independent variable and the exchange rate included as a control variable. Prior to estimation, panel unit root, cross-sectional dependence, and cointegration tests are conducted to ensure model robustness. The long-run estimation results show that inflation has a significant negative effect on financial stability (coefficient = -0.206173, p = 0.0256), while the exchange rate is insignificant (p = 0.7967). In the short run, inflation exhibits a temporary positive effect (coefficient = 0.118962, p = 0.0784), whereas the exchange rate remains insignificant. The error correction term (ECT) is negative and significant (coefficient = -0.616539, p = 0.0190), indicating that 61.65% of short-term disequilibrium is corrected toward long-run equilibrium within one period. These findings underscore the critical importance of inflation control as a strategic policy tool to preserve long-term financial stability in ASEAN, alongside consistent macroprudential measures to mitigate external shocks, including exchange rate volatility.
The Influence of Digital Money, Financial Inclusion, and Investment on Economic Growth in Indonesia Amsilah, Amsilah; Kenedi, Kenedi; Agustini, Anti Wulan
Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah (EKUITAS) Vol 7 No 1 (2025): August 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/ekuitas.v7i1.8150

Abstract

The rapid growth of digital finance has reshaped economic activities in emerging markets, including Indonesia. As financial technology evolves, understanding its influence on economic development becomes increasingly important. This study aims to examine the impact of digital money, financial inclusion, and investment on economic growth in Indonesia from 2009 to 2023. A quantitative approach was employed using the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model to analyze annual time series data. The results reveal that in the long run, all three variables digital money, financial inclusion, and investment significantly and positively influence economic growth. Investment had the largest impact, followed by financial inclusion and digital money. In the short run, digital money and investment remain significant, while financial inclusion shows a lagged negative effect. The error correction term is significant and negative, confirming a stable long-run relationship. The findings underscore the importance of promoting investment and strengthening digital and financial infrastructure to enhance both immediate and sustained economic performance in Indonesia’s digital economy.
The Impact of Renewable Energy Consumption on Economic Growth in Seven ASEAN Countries Mulyani, Mulyani; Hidayat, Asep Munir; Tejaarief, Billy; Kenedi, Kenedi; Agustini, Anti Wulan
JOURNAL OF MANAGEMENT, ACCOUNTING, GENERAL FINANCE AND INTERNATIONAL ECONOMIC ISSUES Vol. 5 No. 1 (2025): DECEMBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/marginal.v5i1.1920

Abstract

Renewable energy has become a global priority to reduce fossil fuel dependence and environmental impact. Seven ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Philippines, Singapore, Cambodia) face significant challenges in maintaining energy stability while promoting sustainable development. This study analyzes the direct effects of Renewable Energy Consumption, Electricity Consumption, and Trade on Economic Growth from 2014 to 2023 in seven ASEAN countries. Secondary data analysis using a quantitative approach was employed. The sample consisted of seven countries selected through purposive sampling. Panel data analysis was conducted using Eviews10 program. The F-statistic value of 568.6365 exceeded the F-table value of 3.13 at 95% confidence level, rejecting the null hypothesis. Collectively, Renewable Energy Consumption, Electricity Consumption, and Trade significantly influence Economic Growth. Country-specific analysis revealed that renewable energy consumption affects economic growth across all countries, electricity consumption significantly influences growth in Cambodia and Vietnam, while trade contributes to economic growth in Malaysia and Vietnam. The findings demonstrate that energy transition and regional economic integration play crucial roles in supporting long-term economic growth in the ASEAN region. Each country exhibits varying responses to different energy and trade factors, indicating the need for tailored sustainable development approaches. 
Causality Analysis of Economic Growth, Inflation, and Interest Rates on the Jakarta Composite Index (JCI) in Indonesia: An ARDL Approach Basudewa, Meisya Diazzahra Putri; Hidayat, Asep Munir; Tejaarief, Billy; Kenedi, Kenedi; Agustini, Anti Wulan
JOURNAL OF MANAGEMENT, ACCOUNTING, GENERAL FINANCE AND INTERNATIONAL ECONOMIC ISSUES Vol. 5 No. 1 (2025): DECEMBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/marginal.v5i1.1925

Abstract

One important indicator of Indonesia's economic condition is the Jakarta Composite Index (JCI). As the measure of all listed stocks, its movement directly reflects economic stability and investor confidence. The JCI is, however, highly susceptible to both global and domestic macroeconomic pressures, making its relationship with key fundamentals, such as economic growth, inflation, and interest rates. The purpose of this study is to analyze the short-term and long-term impacts of inflation, interest rates, and economic growth on the JCI. This study uses the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model on time series data using secondary data and quantitative correlation techniques. The results show that although economic growth has no short-term impact on the JCI, it does have a significant long-term impact. On the other hand, neither inflation nor interest rates have a significant impact on the JCI in the short or long term. An adjustment rate of 50.49% was achieved using an error correction mechanism, indicating a tendency towards long-term equilibrium. Additional causality analysis shows a unidirectional relationship between inflation and the JCI and between the JCI and economic growth. However, neither the JCI nor interest rates and economic growth have a reciprocal relationship on the JCI, and there is no causal relationship between the both.
The Effect of Minimum Wage, Gross Regional Domestic Product (GRDP) and Open Unemployment Rate on Labor Absorption in Manufacturing Industry Sector in Java Island Munggaran, Rebion Raga; Hidayat, Asep Munir; Tejaarief, Billy; Kenedi, Kenedi; Agustini, Anti Wulan
JOURNAL OF MANAGEMENT, ACCOUNTING, GENERAL FINANCE AND INTERNATIONAL ECONOMIC ISSUES Vol. 5 No. 1 (2025): DECEMBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/marginal.v5i1.1927

Abstract

The manufacturing industry in Java Island plays an important role in Indonesia's economy, contributing significantly to Minimum Wage, Gross Regional Domestic Product, and Open Unemployment Rate. However, there are imbalances between provinces influenced by regional policies, economic conditions, and industrial sectors. This research aims to analyze the long-term, short-term effects, and long-term adjustment mechanism (Error Correction Term) in Java Island, covering six provinces: DKI Jakarta, West Java, Central Java, DI Yogyakarta, East Java, and Banten. The method used is a quantitative approach with secondary data from Statistics Indonesia (BPS) for the period 2010-2024, analyzed using Panel Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model with EViews version 13 software. The research results show that in the long term, Minimum Wage and Open Unemployment Rate have significant negative effects on Labor Absorption, while Gross Regional Domestic Product has a significant positive effect. In the short term, these variables do not significantly affect most provinces. However, analysis of the long-term adjustment mechanism (Error Correction Term) shows that provinces such as West Java, DI Yogyakarta, East Java, and Banten have significant adjustments, while DKI Jakarta and Central Java do not show significant adjustments. The research conclusions indicate that Gross Regional Domestic Product has a positive effect on labor absorption, while Minimum Wage and Open Unemployment Rate have negative effects. Long-term adjustment mechanisms are significant in several provinces, but DKI Jakarta and Central Java face structural barriers. Therefore, more responsive and balanced economic policies are needed.