Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Stabilisasi Tanah Ekspansif Dengan Campuran Zeolite Herdiman Herdiman, Heru; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1075

Abstract

Abstract— Expansive soil is a term used for soils that have a high potential for expansion or shrinkage due to changes in water content. The soil in Cilopang Village, Banjarwaringin Village, Salopa District, Tasikmalaya Regency is suspected of having expansive properties, judging by the visual nature and the facts on the road field which is located at every change of the rainy season the soil will expand and cause flooding and road collapses, whereas during the dry season the soil will shrinks and causes the ground to crack dry. This study aims to analyze the physical and mechanical properties of the original soil and to analyze the physical and mechanical properties of the mixed soil that has been treated with Zeolite. The method used is for physical properties including water content, specific gravity, bulk density, and Atterberg limit. For mechanical tests include Proctor, and California Bearing Ratio. Having obtained from the research results Liquid Limit = 57% and Plastic Limit = 28.20% the results are Plastic Index = 29.11%, including clay with high expansivity and After adding zeolite of 10% results from Liquid Limit = 49% and Plastic Limit = 41.56% yield, namely Plastic Index = 7.16%. Plasticity index values and soil types, obtained plasticity index values of 7-17, including silty clay soils with moderate expansiveness. CBR test results show an increase in value from 10.5% to 16%. Keywords — Zeolite, Atterberg Limit, Plastic Insect, Clay Soil   Abstrak— Tanah ekpansif (expansive soil) adalah isilah yang digunakan pada tanah yang mempunyai potensi pengembangan atau penyusutan yang tinggi oleh pengaruh perubahan kadar air. Tanah di Kampung Cilopang, Desa Banjarwaringin, Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya diduga memiliki sifat ekspansif, melihat dari sifat visual dan fakta di lapangan jalan yang berada di lokasi setiap pergantian musim penghujan tanah akan mengembang dan mengakibatkan banjir serta jalan amblas, sedangkan pada musim kemarau tanah akan menyusut dan mengakibatkan tanah retak-retak kering. Penelitian ini bertujuan menganalisa sifat fisik dan mekanis tanah asli serta menganalisis sifat fisik dan mekanis tanah campuran yang telah diberi Zeolite. Untuk metode yang gunakan adalah untuk sifat fisik meliputi kadar air, berat jenis, berat isi, dan atterberg limit. Untuk uji mekanis meliputi Proctor, dan California Bearing Ratio. Setelah didapatkan dari hasil penelitian Liquid Limit = 57% dan Plastis Limit = 28,20% hasil yaitu Index Plastis = 29,11%, termasuk tanah lempung dengan ekspansifitas tinggi dan Setelah ditambahkan zeolite sebesar 10% hasil dari Liquid Limit = 49% dan Plastis Limit = 41,56% hasil yaitu Index Plastis = 7,16%. Nilai Indeks Plastisitas dan Macam Tanah, didapat nilai Indeks Plastisitas 7 – 17, termasuk tanah lempung berlanau dengan ekspansifitas sedang. hasil uji CBR menunjukkan peningkatan nilai dari 10.5% menjadi 16%. Kata kunci — Zeolite, Atterberg Limit, Indek Plastis, Tanah Lempung
ANALISIS SURVEI VISUAL KONDISI PERKERASAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN DI RUAS JALAN CISAYONG-PAGENDINGAN TASIKMALAYA SEPANJANG 4,9 KM (METODE BINA MARGA 1990) Nabillah Raisya, Syifa; Rivi Hendardi, Agi; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1109

Abstract

Abstract— Indonesia is one of the countries with mobility activities that cannot be separated from motorized vehicles. Starting from public transportation to private transportation. Based on vehicle data per island published by the page korlantas.polri.go.id, total vehicle ownership in Indonesia is 149,707,859 units. Java Island contributed the most with the number of motorized vehicle ownership of 89,660,579 units. As in the Pagendingan-Cisayong Road Section, road damage was caused by overload which was dominated by motorized vehicles as many as 7299 units, then heavy vehicles as many as 1156 units and light vehicles as many as 1186 units. To provide good service to road users, of course, the quality of the road surface must be maintained properly. The Bina Marga method is a method for assessing the condition of road pavement by means of a visual survey of the condition of the road pavement. This method reviews the volume of traffic and the type of damage that occurs to the pavement. The purpose of this study was to determine the types of damage and the maintenance program using the 1990 Highways Method. The data collected is direct data in the field by measuring the road to determine the length and width of the road in each segment and carrying out surveys to obtain LHR data and damage data. Street. Based on the results of the analysis obtained 5 types of damage with each percentage of damage. For the handling program it is necessary to carry out routine maintenance. Keywords — Road Damage, 1990 Bina Marga Method, Repair Handling Program. Abstrak— Indonesia menjadi salah satu negara dengan aktivitas mobilitas yang tidak bisa terlepas dari kendaraan bermotor. Mulai dari kendaraan umum hingga transportasi pribadi. Berdasarkan data kendaraan per pulau yang diterbitkan oleh laman korlantas.polri.go.id total kepemilikan kendaraan di Indonesia adalah 149.707.859 unit. Pulau jawa menjadi penyumbang angka terbanyak dengan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor sebanyak 89.660.579 unit. Seperti di Ruas Jalan Pagendingan-Cisayong ini terjadinya kerusakan jalan diakibatkan oleh beban berlebih yang didominasi oleh kendaraan bermotor sebanyak 7299 unit, kemudian kendaraan berat sebanyak 1156 unit dan kendaraan ringan sebanyak 1186 unit. Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jalan tentunya kualitas permukaan jalan harus dijaga dengan baik. Metode Bina Marga adalah metode penilaian kondisi perkerasan jalan dengan cara survei visual terhadap kondisi perkerasan jalan, metode ini meninjau volume lalu lintas serta jenis kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan serta program pemeliharaan menggunakan Metode Bina Marga 1990. Data yang diambil merupakan data langsung di lapangan dengan melakukan pengukuran jalan untuk mengetahui panjang dan lebar jalan pada setiap segmen dan melaksanakan survei untuk mendapatkan data LHR dan data kerusakan jalan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 5 jenis kerusakan dengan masing-masing persentase kerusakan. Untuk program penanganannya perlu dilakukan pemeliharaan rutin. Kata kunci — Kerusakan Jalan, Metode Bina Marga 1990, Program Penanganan Perbaikan.
MEMBANGUN SISTEM KEUANGAN YANG KOKOH DAN PEMASARAN KREATIF UNTUK UMKM TELOR ASIN DI DESA CIBUAH KECAMATAN WARUNGGUNUNG, KABUPATEN LEBAK Kartika, Rika; Budiman, Dedi; Hidayatullah, Rizki; Basayev, Gito Syamil; Muiz, Ahmad
Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Development Vol. 4 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Developme
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ijecsed.v4i2.159

Abstract

The community service activity with the theme "Building a Strong Financial System and Creative Marketing for Salted Egg MSMEs in Cibuah Village, Warunggunung District, Lebak Regency" aims to improve financial management and marketing skills for MSMEs in the village. This activity includes thorough preparation, an initial welcome, as well as in-depth training sessions on financial recording and digital marketing. Participants are trained in the use of a simple ledger, practical bookkeeping techniques, and digital marketing strategies, including product photography. The final evaluation showed that participants gained significant benefits and were ready to apply new knowledge to their business. This program succeeded in building a solid foundation for financial management and expanding the market reach of MSMEs, as well as providing valuable feedback for future program development
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN METODE SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) DAN SOFTWARE PROVINCIAL AND KABUPATEN ROAD MANAGEMENT SYSTEM (PKRMS) PADA RUAS JALAN CIAWI - PANUMBANGAN Fajrian Fahrurozi, Moehammad Muzakki; Hendardi, Agi Rivi; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1580

Abstract

Based on 2023 data from the PUTRPRKPLH Office of Tasikmalaya Regency, the length of district roads is 1,303 kilometers, 60.4% are in good condition, 39.6% have moderate and severe damage. Jalan Ciawi – Panumbangan suffered significant damage. This road condition has problems that can affect the safety of road users. The purpose of this study is to identify the type of damage that occurs on the Ciawi – Panumbangan Road section, identify a comparison of road damage analysis using the SDI and PKRMS methods, analyze handling recommendations that can be given based on the results of the comparison analysis. This research uses a descriptive method, which is research by describing an object according to existing reality. There were 6 damages that occurred on Jalan Ciawi – Panumbangan consisting of loose grains with a damage area of 115.39 m2 (6.95%), disintegration of the damage area of 316.8 m2 (19.08%), patches of damage area of 456.41 m2 (27.49%), cracks of the damage area of 643.19 m2 (38.74%), holes with a damage area of 58.05 m2 (3.50%), damaged edges of the damage area of 70.57 m2 (4.25%). The comparison results of the two methods for the SDI method are good road conditions 80.36%, medium 19.64%, lightly damaged 0% and severely damaged 0%. While in the PKRMS method, the road condition is good 67%, medium 29%, lightly damaged 2%, and severely damaged 2%. This type of damage handling SDI method routine maintenance by 100%. While the PKRMS method of routine maintenance is 92.85%, periodic maintenance is 5.36%, and rehabilitation is 1.79% Keywords : Road Damage, Handling Recommendations, SDI Method, PKRMS Method   Abstrak Berdasarkan data Tahun 2023 Dinas PUTRPRKPLH Kabupaten Tasikmalaya, panjang jalan kabupaten 1.303 kilometer, 60,4% dalam kondisi baik, 39,6% mengalami kerusakan sedang dan berat. Ruas jalan Ciawi – Panumbangan mengalami kerusakan signifikan yang dapat mempengaruhi keselamatan pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Ciawi – Panumbangan, membandingkan analisis kerusakan jalan menggunakan metode SDI dan PKRMS, serta memberikan rekomendasi penanganan berdasarkan hasil analisis perbandingan. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif, yang merupakan suatu pendekatan penelitian untuk menggambarkan dan menginterpretasi suatu obyek sesuai dengan realitas yang ada. Hasil penelitian menunjukkan enam jenis kerusakan: butir lepas (115,39 m² atau 6,95%), disintegrasi (316,8 m² atau 19,08%), tambalan (456,41 m² atau 27,49%), retak-retak (643,19 m² atau 38,74%), lubang (58,05 m² atau 3,50%), dan rusak tepi (70,57 m² atau 4,25%). Berdasarkan metode SDI, kondisi jalan baik sebesar 80,36%, sedang 19,64%, rusak ringan 0%, dan rusak berat 0%. Sedangkan metode PKRMS menunjukkan kondisi jalan baik sebesar 67%, sedang 29%, rusak ringan 2%, dan rusak berat 2%. Penanganan kerusakan menurut metode SDI adalah 100% pemeliharaan rutin, sementara metode PKRMS mencakup 92,85% pemeliharaan rutin, 5,36% pemeliharaan berkala, dan 1,79% rehabilitasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun kedua metode memberikan hasil yang serupa, PKRMS menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk perencanaan pemeliharaan jangka panjang, meskipun memerlukan biaya lebih besar. Di sisi lain, SDI lebih efisien dari segi biaya dan waktu untuk pemantauan rutin. Berdasarkan kondisi ruas jalan Ciawi-Panumbangan, PKRMS lebih direkomendasikan karena memberikan gambaran yang lebih menyeluruh untuk manajemen jalan yang berkelanjutan. Kata kunci : Kerusakan Jalan, Rekomendasi Penanganan, Metode SDI, Metode PKRMS
ANALISIS PENGARUH RENDAMAN AIR HUJAN TERHADAP KINERJA LASTON BERDASARKAN KARAKTERISTIK MARSHALL DAN STABILITAS SISA Rachmat, Insan Nurachmat; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1581

Abstract

Rainwater immersion can affect the performance of the pavement layer (laston). Falling and stagnant rainwater can cause changes in the physical and mechanical properties of laston materials, such as decreased stability, strength, and resistance to deformation. This affects the long-term performance of the pavement layer. The purpose of the study was to analyze the ability of asphalt concrete to withstand the influence of rainwater bathing. By knowing this, it can estimate the ability of asphalt concrete to withstand loads and pressures, as well as resistance to environmental influences, including rainwater, and analyze the difference in laston performance when soaked in rainwater for 24 hours and 48 hours. A trial and error method that involves experimenting with multiple samples to collect data is used. From the results of research that rainwater immersion can cause a decrease in the strength and stiffness of the asphalt mixture and the potential for cracking due to volume changes due to water absorption. The performance of laston soaked in rainwater for 24 hours and 48 hours, resulting in a decrease in stability, which was obtained 98.13% in 24 hours and 49.40% in 48 hours. The length of soaking time will affect the stability value or strength value. Keywords — Rainwater bath, Laston, Marshall characteristics, residual stability. Abstrak— Perendaman air hujan dapat memengaruhi kinerja lapis perkerasan (laston). Air hujan yang turun dan tergenang dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan mekanik material laston, seperti penurunan stabilitas, kekuatan, dan ketahanan terhadap deformasi. Hal ini memengaruhi kinerja lapisan perkerasan dalam jangka panjang. Tujuan penelitian untuk menganalisis kemampuan aspal beton dalam menahan pengaruh rendaman air hujan. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan metode perencanaan dan desain yang lebih baik untuk lapis perkerasan yang tahan terhadap pengaruh air hujan. Dengan mengetahui hal tersebut, dapat memperkirakan kemampuan aspal beton dalam menahan beban dan tekanan, serta ketahanan terhadap pengaruh lingkungan, termasuk air hujan, dan menganalisis perbedaan kinerja laston saat direndam air hujan selama 24 jam dan 48 jam. Digunakan metode trial and error yang melibatkan percobaan dengan beberapa sampel untuk mengumpulkan data. Dari hasil penelitian perendaman air hujan bisa menyebabkan penurunan kekuatan dan kekakuan campuran aspal serta potensi terjadinya keretakan akibat perubahan volume akibat penyerapan air.  Kinerja laston yang direndam air hujan menunjukkan bahwa kekuatan dan kekakuan campuran aspal mengalami penurunan sebesar 98,13% setelah perendaman 24 jam dalam air hujan dan 49,40% setelah perendaman 48 jam. Lamanya waktu perendaman akan memengaruhi nilai stabilitas atau nilai kekuatan, dan perubahan volume ini akan menyebabkan keretakan pada lapis perkerasan. Retakan ini dapat menyebabkan penurunan stabilitas dan kekuatan lapisan perkerasan, sehingga memengaruhi kinerja jalan. Kata kunci — Rendaman air hujan, Laston, Karakteristik Marshall, Stabilitas Sisa.
STUDI ANALISIS PERBANDINGAN FILLER PASIR GUNUNG DAN PASIR SUNGAI PADA CAMPURAN ASPAL AC-WC Khoerotunnisa, Esalia; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1584

Abstract

AC-WC concrete asphalt is formed from coarse aggregate, fine aggregate, asphalt as an adhesive and filler as a filler whose proportions have been determined. Filler in asphalt mixture plays an important role, especially to improve stability and reduce air voids in the mixture. The purpose of this study was able to analyze the comparison of Marshall characteristics between mountain sand filler and river sand in AC-WC asphalt mixture and was able to identify the characteristics of mountain sand and river sand. The research methods used in calculations using trial and error methods are material collection, material testing, selection of mixed aggregate gradations, asphalt content estimates, making test specimens, and Marshall tests. Marshall test results from mountain sand filler mixture at optimum asphalt content of 5.50% get density results with VIM value of 3.24%, VMA 16.81%, VFA 80.74% and for marshall parameter test results get stability values of 912 kg, flow 2.80 mm and MQ 326 kg / mm. While the river sand filler mixture with an optimum asphalt content of 6% obtained density results with VIM values of 4.50%, VMA 17.87%, VFA 74.85% and for the results of the marshall parameter test obtained stability values of 693 kg, flow 4.84 mm and MQ 143 kg / mm. KAO river filler is higher at 6% compared to mountain sand filler at 5.5%. Keywords — AC-WC, Filler, Mountain Sand, River Sand, Marshall
SKALA PRIORITAS USULAN PENANGANAN JALAN DALAM UPAYA STRATEGI PENINGKATAN KEMANTAPAN JALAN Risnandar, Risnandar Nurdianto; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1897

Abstract

Abstract - The stability of roads is one of the important indicators in supporting connectivity and smooth transportation, which directly impacts the economy and the welfare of the community. Therefore, an appropriate road management strategy is needed to enhance road stability in order to support the acceleration of economic growth and equitable development in Tasikmalaya Regency. The aim of this research is to establish a priority scale for road handling proposals based on resource and budget constraints. The method used involves criterion-based analysis such as road criteria that support access to basic service facilities, economic centers in the form of agricultural and fisheries production centers, trade and tourism industries, smooth road programs, transportation infrastructure node facilities, connectivity in provincial border areas, as well as supporting programs outlined in presidential regulations. By using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method, the proposed road handling is ranked based on its weight level. Data was collected through interviews and questionnaires with policymakers/stakeholders. From the data analysis, the results of the criteria weights are as follows: the criterion supporting access to basic service facilities (0.37), the criterion supporting access to economic centers in the form of agricultural and fishery production centers, industry, trade, and tourism (0.24), the criterion supporting the smooth road program (0.08), the criterion supporting access to transportation infrastructure hubs (0.16), the criterion supporting connectivity in provincial border areas (0.09), and the criterion supporting programs in presidential regulations. (0,07). The order of road segments based on priority for handling proposals is Papayan - Cikalong, Warungpeuteuy - Taraju, Sindangreret - Cidadap, Pasirgintung - Lengkongbarang, Cirendeu - Cihanura, Taraju - Bojonggambir, and Warunglegok - Cikeusal.  Keywords: Steady Road, AHP, Treatment Priority Scale Abstrak – Kemantapan jalan merupakan salah satu indikator penting dalam mendukung konektivitas dan kelancaran transportasi, yang berdampak langsung pada perekonomian serta kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi penanganan jalan yang tepat untuk meningkatkan kemantapan jalan guna mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun skala prioritas usulan penanganan jalan yang berbasis pada keterbatasan sumber daya dan anggaran. Metode yang digunakan melibatkan analisis berbasis kriteria seperti kriteria jalan yang mendukung askses fasilitas pelayanan dasar, pusat perekonomian berupa sentra produksi pertanian dan perikanan, perindustrian perdagangan dan pariwisata, program jalan mulus, fasilitas simpul infrastruktur transportasi, konektivitas di kawasan perbatasan provinsi serta mendukung program yang ada dalam peraturan presiden. Dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) usulan penanganan jalan diurutkan berdasarkan tingkat bobotnya. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuisioner dengan pemangku kebijakan/Stakeholder. Dari analisis data, diperoleh hasil bobot kriteria yaitu kriteria mendukung akses fasilitas pelayanan dasar (0,37), kriteria mendukung akses pusat perekonomian berupa sentra produksi pertanian dan perikanan, perindustrian perdagangan dan pariwisata (0,24), kriteria mendukung program jalan mulus (0,08), kriteria mendukung akses fasilitas simpul infrastruktur transportasi (0,16), kriteria mendukung konektivitas di kawasan perbatasan provinsi (0,09), kriteria mendukung program dalam peraturan presiden (0,07). Urutan Ruas Jalan skala prioritas usulan penanganan jalan adalah Papayan - Cikalong, Warungpeuteuy - Taraju, Sindangreret - Cidadap, Pasirgintung - Lengkongbarang, Cirendeu - Cihanura, Taraju - Bojonggambir dan Warunglegok - Cikeusal.   Kata kunci: Kemantapan Jalan, AHP, Skala Prioritas Penanganan.
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN METODE SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) DAN SOFTWARE PROVINCIAL AND KABUPATEN ROAD MANAGEMENT SYSTEM (PKRMS) PADA RUAS JALAN CIAWI - PANUMBANGAN Fajrian Fahrurozi, Moehammad Muzakki; Hendardi, Agi Rivi; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1580

Abstract

Based on 2023 data from the PUTRPRKPLH Office of Tasikmalaya Regency, the length of district roads is 1,303 kilometers, 60.4% are in good condition, 39.6% have moderate and severe damage. Jalan Ciawi – Panumbangan suffered significant damage. This road condition has problems that can affect the safety of road users. The purpose of this study is to identify the type of damage that occurs on the Ciawi – Panumbangan Road section, identify a comparison of road damage analysis using the SDI and PKRMS methods, analyze handling recommendations that can be given based on the results of the comparison analysis. This research uses a descriptive method, which is research by describing an object according to existing reality. There were 6 damages that occurred on Jalan Ciawi – Panumbangan consisting of loose grains with a damage area of 115.39 m2 (6.95%), disintegration of the damage area of 316.8 m2 (19.08%), patches of damage area of 456.41 m2 (27.49%), cracks of the damage area of 643.19 m2 (38.74%), holes with a damage area of 58.05 m2 (3.50%), damaged edges of the damage area of 70.57 m2 (4.25%). The comparison results of the two methods for the SDI method are good road conditions 80.36%, medium 19.64%, lightly damaged 0% and severely damaged 0%. While in the PKRMS method, the road condition is good 67%, medium 29%, lightly damaged 2%, and severely damaged 2%. This type of damage handling SDI method routine maintenance by 100%. While the PKRMS method of routine maintenance is 92.85%, periodic maintenance is 5.36%, and rehabilitation is 1.79% Keywords : Road Damage, Handling Recommendations, SDI Method, PKRMS Method   Abstrak Berdasarkan data Tahun 2023 Dinas PUTRPRKPLH Kabupaten Tasikmalaya, panjang jalan kabupaten 1.303 kilometer, 60,4% dalam kondisi baik, 39,6% mengalami kerusakan sedang dan berat. Ruas jalan Ciawi – Panumbangan mengalami kerusakan signifikan yang dapat mempengaruhi keselamatan pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Ciawi – Panumbangan, membandingkan analisis kerusakan jalan menggunakan metode SDI dan PKRMS, serta memberikan rekomendasi penanganan berdasarkan hasil analisis perbandingan. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif, yang merupakan suatu pendekatan penelitian untuk menggambarkan dan menginterpretasi suatu obyek sesuai dengan realitas yang ada. Hasil penelitian menunjukkan enam jenis kerusakan: butir lepas (115,39 m² atau 6,95%), disintegrasi (316,8 m² atau 19,08%), tambalan (456,41 m² atau 27,49%), retak-retak (643,19 m² atau 38,74%), lubang (58,05 m² atau 3,50%), dan rusak tepi (70,57 m² atau 4,25%). Berdasarkan metode SDI, kondisi jalan baik sebesar 80,36%, sedang 19,64%, rusak ringan 0%, dan rusak berat 0%. Sedangkan metode PKRMS menunjukkan kondisi jalan baik sebesar 67%, sedang 29%, rusak ringan 2%, dan rusak berat 2%. Penanganan kerusakan menurut metode SDI adalah 100% pemeliharaan rutin, sementara metode PKRMS mencakup 92,85% pemeliharaan rutin, 5,36% pemeliharaan berkala, dan 1,79% rehabilitasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun kedua metode memberikan hasil yang serupa, PKRMS menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk perencanaan pemeliharaan jangka panjang, meskipun memerlukan biaya lebih besar. Di sisi lain, SDI lebih efisien dari segi biaya dan waktu untuk pemantauan rutin. Berdasarkan kondisi ruas jalan Ciawi-Panumbangan, PKRMS lebih direkomendasikan karena memberikan gambaran yang lebih menyeluruh untuk manajemen jalan yang berkelanjutan. Kata kunci : Kerusakan Jalan, Rekomendasi Penanganan, Metode SDI, Metode PKRMS
ANALISIS PENGARUH RENDAMAN AIR HUJAN TERHADAP KINERJA LASTON BERDASARKAN KARAKTERISTIK MARSHALL DAN STABILITAS SISA Rachmat, Insan Nurachmat; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1581

Abstract

Rainwater immersion can affect the performance of the pavement layer (laston). Falling and stagnant rainwater can cause changes in the physical and mechanical properties of laston materials, such as decreased stability, strength, and resistance to deformation. This affects the long-term performance of the pavement layer. The purpose of the study was to analyze the ability of asphalt concrete to withstand the influence of rainwater bathing. By knowing this, it can estimate the ability of asphalt concrete to withstand loads and pressures, as well as resistance to environmental influences, including rainwater, and analyze the difference in laston performance when soaked in rainwater for 24 hours and 48 hours. A trial and error method that involves experimenting with multiple samples to collect data is used. From the results of research that rainwater immersion can cause a decrease in the strength and stiffness of the asphalt mixture and the potential for cracking due to volume changes due to water absorption. The performance of laston soaked in rainwater for 24 hours and 48 hours, resulting in a decrease in stability, which was obtained 98.13% in 24 hours and 49.40% in 48 hours. The length of soaking time will affect the stability value or strength value. Keywords — Rainwater bath, Laston, Marshall characteristics, residual stability. Abstrak— Perendaman air hujan dapat memengaruhi kinerja lapis perkerasan (laston). Air hujan yang turun dan tergenang dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan mekanik material laston, seperti penurunan stabilitas, kekuatan, dan ketahanan terhadap deformasi. Hal ini memengaruhi kinerja lapisan perkerasan dalam jangka panjang. Tujuan penelitian untuk menganalisis kemampuan aspal beton dalam menahan pengaruh rendaman air hujan. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan metode perencanaan dan desain yang lebih baik untuk lapis perkerasan yang tahan terhadap pengaruh air hujan. Dengan mengetahui hal tersebut, dapat memperkirakan kemampuan aspal beton dalam menahan beban dan tekanan, serta ketahanan terhadap pengaruh lingkungan, termasuk air hujan, dan menganalisis perbedaan kinerja laston saat direndam air hujan selama 24 jam dan 48 jam. Digunakan metode trial and error yang melibatkan percobaan dengan beberapa sampel untuk mengumpulkan data. Dari hasil penelitian perendaman air hujan bisa menyebabkan penurunan kekuatan dan kekakuan campuran aspal serta potensi terjadinya keretakan akibat perubahan volume akibat penyerapan air.  Kinerja laston yang direndam air hujan menunjukkan bahwa kekuatan dan kekakuan campuran aspal mengalami penurunan sebesar 98,13% setelah perendaman 24 jam dalam air hujan dan 49,40% setelah perendaman 48 jam. Lamanya waktu perendaman akan memengaruhi nilai stabilitas atau nilai kekuatan, dan perubahan volume ini akan menyebabkan keretakan pada lapis perkerasan. Retakan ini dapat menyebabkan penurunan stabilitas dan kekuatan lapisan perkerasan, sehingga memengaruhi kinerja jalan. Kata kunci — Rendaman air hujan, Laston, Karakteristik Marshall, Stabilitas Sisa.
STUDI ANALISIS PERBANDINGAN FILLER PASIR GUNUNG DAN PASIR SUNGAI PADA CAMPURAN ASPAL AC-WC Khoerotunnisa, Esalia; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1584

Abstract

AC-WC concrete asphalt is formed from coarse aggregate, fine aggregate, asphalt as an adhesive and filler as a filler whose proportions have been determined. Filler in asphalt mixture plays an important role, especially to improve stability and reduce air voids in the mixture. The purpose of this study was able to analyze the comparison of Marshall characteristics between mountain sand filler and river sand in AC-WC asphalt mixture and was able to identify the characteristics of mountain sand and river sand. The research methods used in calculations using trial and error methods are material collection, material testing, selection of mixed aggregate gradations, asphalt content estimates, making test specimens, and Marshall tests. Marshall test results from mountain sand filler mixture at optimum asphalt content of 5.50% get density results with VIM value of 3.24%, VMA 16.81%, VFA 80.74% and for marshall parameter test results get stability values of 912 kg, flow 2.80 mm and MQ 326 kg / mm. While the river sand filler mixture with an optimum asphalt content of 6% obtained density results with VIM values of 4.50%, VMA 17.87%, VFA 74.85% and for the results of the marshall parameter test obtained stability values of 693 kg, flow 4.84 mm and MQ 143 kg / mm. KAO river filler is higher at 6% compared to mountain sand filler at 5.5%. Keywords — AC-WC, Filler, Mountain Sand, River Sand, Marshall