Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan Kemandirian Pengungsi Rohingya: Vocational Life Skill Training (Pelatihan Keterampilan Pengolahan Detergen Cair) Oleh Dosen Teknik Kimia Universitas Malikussaleh Di Kota Lhokseumawe Suryati, Suryati; Leni Maulinda; Wusnah; Fikri Hasfita; Meriatna; Nasrul ZA; Lukman Hakim
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i1.24195

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk memberikan solusi terhadap keterbatasan akses ekonomi dan keterampilan pengungsi Rohingya di Kota Lhokseumawe. Kegiatan dilaksanakan melalui Vocational Life Skill Training (VLST) berupa pelatihan pengolahan detergen cair yang mudah diproduksi, bernilai ekonomis, dan memiliki prospek pasar. Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat terdiri dari beberapa langkah yang meliputi (1) Survey, sosialisasi dan tahap persiapan; (2) Tahap pelaksanaan dan pelatihan pembuatan deterjen cair; (3) Monitoring dan Evaluasi. Pada tahap pelaksanaan dilakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal, penyampaian materi teori, praktik langsung pembuatan detergen cair, dan post-test untuk menilai peningkatan keterampilan, serta uji pasar untuk mengukur respon konsumen. Hasil menunjukkan tingkat kehadiran mencapai 100% dari 70 peserta terdaftar. Rata-rata nilai pre-test sebesar 56,4 meningkat signifikan menjadi 90,2 pada post-test (+33,8 poin). Produk detergen cair yang dihasilkan sebanyak 50 liter dikemas dalam 100 botol berukuran 500 mL, kemudian diuji coba di pasar lokal. Respon konsumen menunjukkan kepuasan rata-rata 85%, dengan aspek daya bersih memperoleh nilai tertinggi (90%). Program ini berdampak pada peningkatan keterampilan vokasional, peluang usaha, serta kemandirian ekonomi pengungsi. Dengan demikian, pelatihan berbasis life skill terbukti efektif dan dapat direkomendasikan sebagai model pemberdayaan berkelanjutan bagi kelompok marginal dan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi pengungsi serta berpotensi untuk direplikasi ke lokasi pengungsian lain. Kata kunci: pengabdian masyarakat, pelatihan keterampilan teknis, detergen cair, pengungsi rohingya
Pemanfaatan Asam dari Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi l.) Untuk Aktivator Karbon Kulit Jagung Hasil Samping Pirolisis sebagai Adsorben Minyak Jelantah Nabila, Zahratun; Bahri, Syamsul; Maulinda, Leni; Wusnah; Hasfita, Fikri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 05 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-October 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i05.22659

Abstract

Aktivasi yaitu sebuah langkah dalam produksi karbon aktif, untuk meningkatkan diameter pori dan membuka volume pori yang tercipta selama proses karbonisasi. Senyawa asam biasanya digunakan sebagai aktivator dalam proses aktivasi karbon, meskipun zat-zat ini berbahaya dan tidak ramah terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaktivasi karbon kulit jagung hasil samping pirolisis sebagai adsorben minyak jelantah dengan menggunakan aktivator alami asam belimbing wuluh. Ekstrak belimbing wuluh dengan konsentrasi yang bervariasi (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%) dan rasio karbon aktif 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, dan 1/6 variabel tersebut digunakan untuk mengaktivasi karbon aktif kulit jagung hasil samping pirolisis. Sampel diuji untuk mengetahui kadar zat terbang, kadar air, kadar abu, analisis GC-MS, dan penggunaan adsorben pada minyak jelantah. Karbon aktif terbaik ditemukan pada konsentrasi 100%, dengan kadar air 3,051, kadar abu 3,333, dan zat terbang 5,841. Selain lebih ramah lingkungan dibandingkan aktivator kimiawi lainnya, aktivator belimbing wuluh mengandung senyawa hidrogen klorida 3,05%, asam format 1,14%, dan asam asetat 0,77% yang dapat membantu aktivasi karbon aktif, seperti yang ditunjukkan oleh analisis GC-MS terhadap aktivator tersebut. Selain itu, kadar FFA dapat diturunkan dari 1,367% menjadi 0,541% dengan menggunakan karbon aktif yang terbuat dari kulit jagung dengan aktivator belimbing wuluh.